"Minum dulu, kamu pasti haus,"ucap Tio memberikan botol mineral.
"Sejak kapan lo disini?"tanya Fifi gugup.
"Ini ambil air nya!" bukannya menjawab pertanyaan Fifi, Tio malah memerintah.
"Gue ga butuh, kalau lo ga mau jawab pertanyaan gue mending lo pergi aja dari sini,"usir Fifi ketus.
"Aku akan jawab pertanyaan kamu, tapi sebelum itu kamu minum dulu,"
"Ya ampun ribet banget lo, sini botolnya,"
"Nih Fi,"Tio memberikan botol pada Fifi.
Fifi langsung meminum air yang diberikan sampai habis tak tersisa. Fifi memang sangat haus akibat berlari cukup jauh tapi gengsinya terlalu besar.
Tio terkekeh melihat Fifi yang tengah minum dengan cepat."Ngapain lo ketawa?"tanya Fifi heran.
"Lucu aja, katanya ga butuh tapi habis juga,"sindir Tio.
"Kan gue dipaksa, cepet jawab pertanyaan yang tadi,"
"Iya bawel,"kata Tio pergi duduk dikursi taman yang letaknya tidak jauh.
"Reseh lo malah pergi,"
"Sini Fi,"teriak Tio.
Dengan terpaksa Fifi mendekat.
"Mau lo apa sebenarnya?"tanya Fifi.
"Duduk sini!"
"Ribet lo dari tadi mending gue pergi dari pada nanggepin orang aneh,"ucap Fifi sambil melangkah.
"Jangan Fi,"larang Tio memegang tangan Fifi.
Jantungku berdetak dengan cepat.
"Kenapa rasa ini muncul lagi, aku harus bagaimana?"batin Fifi.
Fifi saat ini hanya bisa diam menirima perlakuan manis Tio yang sedari tadi memegang tangannya tanpa menolaknya. Lalu mendudukkan Fifi disampingnya.
"Cantik, kalo diem,"puji Tio.
"Gue ga boleh baper sama Tio,"batinnya lagi.
"Berarti kalau gue marah2 ga cantik?"entah mengapa kata2 itu keluar dari mulut Fifi.
"Makin cantik, gemesin juga,"goda Tio.
"Ga usah sok manis lo, cepet jawab pertanyaan gue,"
"Iya ga sabaran,"
"Hem,"
"Kamu tadi cemburu liat aku berduaan sama Tiara,"
"Mana ada Pd banget lo,"balas Fifi ketus.
"Kalau ga ngapain kamu nguping,"
"Jangan nuduh sembarangan lo,"jawabnya masih menyangkal.
"Aku tahu kok, jujur aja aku ga bakalan lapor ke Tiara,"
"Iya emang gue denger pembicaraan lo sama Tiara, tapi itu bukan berarti gue cemburu sama lo denger itu dan satu lagi jangan buat sahabat gue tersakiti,"terang Fifi kesal.
"Maksud kamu Tersakiti,"tanya Tio bingung.
"Lo bodoh apa ga peka sih, masa lo ga ngerasa?"
"Duanya, ga ngerasa apa?"
"Tiara itu suka sama lo, gue aja sebagai perempuan tahu gimana sih lo,"
"Ga mungkin Fi, kita juga baru kenal belum lama,"sanggah Tio.
"Mau lama, mau sebentar perasaan itu ga ada yang tahu, jadi lo jangan PHP in Tiara,"
"Aku ga PHP in Tiara ko, aku nganggap dia cuma teman ga lebih Fi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Women
Teen FictionPerjuangan seorang gadis yang ingin menjadi sukses tak semudah apa yang ia bayangkan sebelumnya, kehidupan yang sebenarnya baru saja dimulai. Dimana banyak rintangan dan hampatan, serta hal-hal kecil yang dapat mempengaruhi pikirannya menjadi tak se...