Setelah semua persyaratan program bidingmisi terkumpul dan sudah aku kumpulkan 2 hari lalu kepada Pak Handoko. Sekarang aku tinggal nunggu informasi lebih lanjut sembari berlatih mengerjakan soal2 yang akan diujikan nanti. Aku memutuskan untuk memberitahukan kepada keluargaku mengenai hal ini. Sesuatu yang telah aku tutupi dari kedua orang tuaku yang menyebabkan mamah sakit. Sekarang aku akan berkata jujur pada semua anggota keluargaku.
☆Ruang Tamu
"Mamah,"panggil Fifi.
"Sini Fi ikut duduk!"perintah mamah.
Aku segera mendekat dan duduk disamping mamah.
"Tumben pada kumpul disini?,tanyaku heran.
"Kan semua libur kak,"sahut Zidan.
"Pas banget ini momennya,"kataku dalam hati.
"Oh iya Kaka lupa,"
"Dasar pikun,"ledek Zidan.
"Apaan sih de,"
"Udan2 jangan pada ribut,"relai bapak.
"Iya pak maaf,"ucap Fifi dan Zidan bersamaan.
"Mah, pak, de Fifi mau ngomong sesuatu sama kalian,"
"Ngomong aja Fi,"bapak mempersilahkan diikuti anggukan mamah dan Zidan.
"Pertama Fifi mau minta maaf sama mamah karena waktu itu Fifi berbohong, membuat mamah cemas dan sampai akhirnya jatuh sakit,"terangnya berkaca- kaca.
"Mamah ga papa Fi dan sekarang mamah udah sehat kamu lupakan kejadian waktu itu, jangan terlalu dipikir Fi,"
"Tapi Fifi mau bicara jujur soal kemarin mah,"
"Ya udah cepet kak,"seru Zidan.
"Sebenarnya Fifi ga kerumah Tiara tapi ketaman, waktu itu Fifi merasa bingung oleh sebab itu Fifi berniat menenangkan diri mah, pak, de,"
"Bingung kenapa?"tanya bapak.
"Fifi ingin berkuliah, tapi Fifi ga mau ngerepotin bapak sama mamah karena kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan Zidan baru masuk SMK tahun lalu dan pasti memerlukan banyak biaya,"
"Maafin bapak ya Fi, memang bapak ga punya banyak biaya jika kamu berkuliah,"
"Ga apa2 pak Fifi ngerti, sekarang Fifi sedang ikut program bea siswa bidingmisi siapa tau Fifi lolos,"
"Semoga ini jalan kamu Fi, mamah, papah, dan Zidan mendukung usaha Fifi,"
"Terimakasih semua"
"Fifi kira kalian bakal ngelarang Fifi ikut program itu,"
"Kami sebagai keluarga tidak mungkin melarang hal baik, itu juga untuk masa depan mu Fi,"nasehat bapak.
"Fifi sayang kalian,"
Fifi lega karena semua keluarga mendukungnya. Sekarang tinggal menunggu pengumuman diterima atau tidak sebagai peserta bidingmisi yang akan dikabarkan pak Handoko.
1 minggu kemudian Fifi mendapat kabar bahwa dirinya telah lolos sebagai salah satu peserta bidingmisi. Perasaannya begitu semangat dan senang itu artinya aku masih ada harapan untuk berkuliah. Namun, tahap selanjutnya aku harus mengikuti seleksi ujian bidingmisi di SMK.NEGERI 1 Jakarta. Aku takut kedua orang tuaku tidak mengijinkan aku pergi kesana selain kendala jarak pasti biaya pun menjadi halangan. Aku bingung harus apa sekarang atau aku batalkan saja niatku berkuliah tetapi aku tidak ingin mengecewakan diriku dan keluargaku. Aku harus mencari cara agar mendapatkan titik terang. Sepertinya Tiara bisa membantuku aku harus bicara dengannya.Me: "Assalamualaikum Ra,"
Tiara: "Waalaikumsalam Fi, ada apa Fi,"
Me: "Lo sibuk ga gue mau cerita sesuatu sama lo Ra,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Women
Ficção AdolescentePerjuangan seorang gadis yang ingin menjadi sukses tak semudah apa yang ia bayangkan sebelumnya, kehidupan yang sebenarnya baru saja dimulai. Dimana banyak rintangan dan hampatan, serta hal-hal kecil yang dapat mempengaruhi pikirannya menjadi tak se...