Chapter. 4 Kelulusan

13 8 6
                                    

Hari yang ditunggu- tunggu oleh Seluruh anak kelas XII
SMK. BINTANG BANGSA, terutama Fifi dan Tiara meskipun menegangkan. Hari ini adalah pengumuman kelulusan telah tiba dimana semua wali murid datang ke sekolah untuk menyaksikan kelulusan anak mereka.
Acara dimulai pukul 10.00 WIB.
Semua murid dan orang tuanya sudah berada di sekolah.
Sebentar lagi acara akan dimulai.
Fifi sedang duduk melamun memikirkan hasilnya nanti bersama mamahnya sedangkan Tiara terlihat santai tidak terlalu memikirkan hasilnya.

" Fifi," panggil Tiara.

Tidak ada jawaban

" Fifi," panggil Tiara menyenggol bahu Fifi.

" Eh, iya ra ada apa?" tanya Fifi.

" Lo kenapa Fi melamun terus? sampai ga denger dipanggilin," Tiara balik tanya.

" Ga papa ko Ra," bohong Fifi.

" Yang bener aja lo, gue ga percaya," kesal Tiara.

" Bener ko Ra, sana balik ke kursi mu kasian ibumu sendirian!," usir Fifi halus.

" Iya deh gue balik," balas Tiara nurut.

Tiara bergegas meninggalkan Fifi, untuk menghampiri ibunya yang sedang duduk memakan cemilan.

" Ibu,"panggil Tiara.

" Tiara cepet banget udah balik?"tanya Ibu.

" Ga papa bu," jawab Tiara lemas.

" Kamu kenapa kok lesu banget keliatannya?" tanya Ibu heran.

" Itu Bu, Fifi masa ngusir aku dari sana, katanya kasian Ibu sendirian padahal aku kan pengin ngobrol bareng," terang Tiara panjang lebar.

" Masa diusir, mungkin kamu salah paham aja, ada benarnya ucapan Fifi kalau kamu disana ngobrol asik kan ibu jadi sendirian kaya orang ilang," ujar Ibu menasehati.

" Tiara baru dasar, ada benarnya juga maaf ya bu," jawab Tiara.

" Ga usah minta maaf, itu sudah tugas Ibu menasehati anaknya," ucap Ibu.

" Iya bu," jawab Tiara senang.

Tiara merasa sangat tenang dan enjoy menikmati acara kelulusan siang ini, lain hal nya dengan Fifi yang merasa gelisah, tegang, melamun memikirkan sebuah nilai yang akan diumumkan nanti, dan tidak menikmati acara dengan baik.

" Fifi, jangan terlalu dipikirin!" suara pelan ibu menyadarkan Fifi dari lamunan.

" Engga ko mah, Fifi ga mikirin apa- apa," bohong Fifi.

" Mamah tau kamu, udah jangan bohong," tegur mamah.

" Iya deh mah, Fifi ngaku memang lagi mikirin nilai ujian," jujur Fifi.

" Coba Kamu liat sekelilingmu Fi, mereka sama kaya Kamu, pasti mereka juga memikirkan hal yang sama, tapi mereka tidak menunjukannya malahan mereka bersikap biasa saja, enjoy, menikmati acara dengan senang, Kamu tau kenapa alasannya Fi?" tanya mamah setelah menasehati.

" Ga tau mah Fifi, emang apa mah alasanya?" jawab dan tanya Fifi sambil menengok sekeliling.

" Karena mereka percaya dan yakin pada diri sendiri, bahwa hasilnya nanti pasti itu yang terbaik. Mereka juga tau bahwa sekarang adalah hari dimana bisa berkumpul, bersenang- senang bersama sebelum semuanya berakhir dan sibuk dengan urusan masing- masing, jadi mereka memanfaatkan waktu yang ada.
Gimana Fifi udah paham belum?" tanya mamah lagi setelah menasehati.

Tak ada jawaban Fifi terdiam memikirkan omongan mamahnya.

" Fifi, ko diem," tanya mamah heran.

" Eh iya mah, Fifi sedang merenungkan nasehat mamah," balas Fifi.

Simple WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang