Chapter 11
Beberapa jam sebelum penculikan.
Seperti di perusahaan-perusahan lainnya, di jam sibuk begini Tay yang merupakan CEO dari Polca grup juga tengah sibuk, banyak sekali dokumen-dokumen yang belum dia periksa, pintu ruangan nya di ketuk, pria itu mempersilahkan untuk masuk, seorang wanita dengan rok mini dan dada yang sedikit terbuka memperlihatkan keseksiannya.
"Permisi Khun, direktur Chao mengubah jadwal meeting jam 2 siang, dan pukul 4 sore ada pertemuan pribadi dengan Khun Kin" Tay mengangguk tanpa melihat kepada sekertaris nya itu.
Di tanggapi dengan cuek wanita yang merupakan sekertaris nya itu terlihat tidak suka, kemudian wanita itu membungkuk di depan Tay hingga buah dadanya yang lumayan besar itu berada di depan mata Tay.
"Khun Tay, sebentar lagi jam makan siang, apakah anda akan makan siang di luar atau ingin saya pesankan makanan?" Dengan nada suara yang menggoda.
Tay begitu risih dengan sekertaris barunya itu, memang sekertaris pribadinya sedang cuti melahirkan, dan wanita itu adalah sekertaris sementara yang menggantikan sekertaris lamanya, namun baru dua Minggu wanita itu bekerja tapi sudah membuat Tay sangat risih.
"Tidak perlu, istriku aku datang untuk membawakan aku makan siang" jawab Tay begitu tegas, lagi sekertaris itu terlihat kecewa.
New memang sedang libur, ketika Tay mengeluh tentang pekerjaan nya yang menumpuk, istrinya itu menawarkan diri untuk membawakan makan siang untuknya, karena New tau, jika suaminya sudah sibuk, pasti melupakan makan siang.
"Kembali ke ruangan mu segera, dan" Tay menatapnya intens dengan sorot mata jijik.
"Perbaiki cara berpakaian mu, gajihmu cukup untuk membeli baju bukan, tidak seperti baju ke kurangan bahan seperti itu" tunjuk Tay, ucapnya yang pedas itu cukup membuat wanita itu sakit hati.
"Saya mengerti Khun" dan wanita itu pun berbalik dengan hati yang sangat kecewa.
Wanita itu masih mendumel saat ia keluar dari ruangan Tay, namun ketika ia melihat dua pria berdiri di depan ruang bossnya, ia tersenyum paksa.
"Apa Tay ada di dalam?" Tanya salah satu dari mereka, pria manis dengan membawa rantang, dia adalah istri bossnya.
"Ya, beliau ada di dalam" jawab nya, ia mulai risih ketika New menatap dirinya dari atas hingga bawah, jelas tatapannya begitu mengintimidasi.
"Ayo Oab kita masuk" pria di sampingnya yang tidak lain adalah Oab mengangguk sambil tersenyum.
Mereka bertemu di basemen perusahaan Tay tadi, Oab sendiri beralasan ada yang perlu ia beri tau pada Tay, sekalian mengajak Tay makan siang.
Keduanya masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, terlihat Tay ingin protes namun tak jadi saat melihat siapa yang mengganggunya.
"Oh, kenapa kalian datang bersama?" Tanyanya, Tay merasakan hatinya tidak enak ketika melihat wajah kesal dari New.
New menaruh rantang berisi makan siang untuk suaminya di meja sambil mengerucutkan bibirnya, kemudian duduk di sofa yang berhadapan dengan kursi kebesaran suaminya itu, Oab menyusul duduk di samping New.
"Kebetulan kami bertemu tadi di basemen phi, ada yang perlu aku bicarakan denganmu" jawab Oab.
"Pasti soal Gun" Oab mengangguk, apalagi kalau bukan soal Gun.
"Maaf phi, aku membicarakan soal pribadi ini di kantor" Tay mengangguk paham, fokusnya tidak berhenti dari menatap istrinya yang masih cemberut.
"Tunggu aku selesai, kita bicarakan sambil makan siang" kali ini Oab yang mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papii Honey (end)
FanfictionGun Atthaphan terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing yang baru di kenal nya, demi menyelamatkan perusahaan kakaknya. dan pria asing itu bernama Off Jumpol, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, dan juga sekaligus ketua sebuah mafia.