Chapter-15
Pagi itu Gun terbangun dan tidak bisa berjalan akibat rasa sakit di pinggangnya, suara ringkihan kecil dari mulutnya telah membangunkan singa tua yang sedang tertidur pulas di sampingnya, Off menarik Gun kembali kepelukannya, menenggelamkan wajah mungil itu di dada bidangnya yang telanjang, Gun mengangkat wajahnya untuk melihat wajah sang suami yang masih memejamkan kedua matanya.
"Papii, kau tidak bangun? Apa kau tidak bekerja?" Sepasang mata sipit itu terbuka.
"Apa masih sakit?" Bukannya menjawab, Off malah bertanya hal yang berbeda.
Gun mengangguk "Tentu saja, kau melakukannya hampir hingga pagi" jawabnya.
"Tapi kau juga menikmatinya kan?" Goda Off.
Wajah Gun memerah "Sudahlah papii, sebaiknya ayo kita mandi, nanti kita telat" Off tersenyum menyeringai, seketika Gun menyesali ucapannya saat ia menyadari seringaian di wajah Off.
.
"Hnghh.... Papii...ahh... Kita akan terlbh..ath...nghhh..." Gun berpegangan pada bahu Off, kedua kakinya melingkar di pinggang Off, di bawah guyuran shower mereka melakukan morning sex di kamar mandi, Off menahan bokong Gun agar tidak terjatuh, satu tangannya lagi berpegangan pada dinding kamar mandi, Off terus menggoyangkan tubuh Gun ke atas dan kebawah.
"Salahkan dirimu sendiri yang sudah mengundangku Gun..." Off menyedot nipple Gun yang tersaji di depannya.
"Ahhhh.... Papii...ahhh..." Tangannya beralih menjambak rambut Off yang basah.
Off menggerang disaat merasakan dirinya akan segera cum.
"Gun...ahhh...."
Mereka pun cum bersamaan.
##
Tidak seperti pagi-pagi biasanya saat Gun belum menjadi penghuni mansion, semenjak pria kecil itu tinggal di mansion ini, para penghuni di sana selalu sarapan bareng-bareng, awalnya Gun yang menggered mereka, tapi lama-kelamaan mereka jadi kebiasaan, apalagi sekarang di tambah adanya Phram.
Hanya saja, Bright mulai jarang terlihat di mansion, karena dia lebih sering menghabiskan waktu di tempat Win.
Pod, selaku koki di mansion Off juga jadi kebiasaan masak sarapan banyak, karena biasanya dia hanya akan menyiapkan kopi hitam dan sandwich sebagai sarapan pagi Off dan Arm.
Mereka yang sedang asik sarapan teralihkan perhatiannya ketika Off muncul sambil menggendong Gun seperti seorang pengantin, seperti biasa jika di rumah Gun hanya akan memakai kemeja Off, atau pakaian Off yang lainnya, seberapa banyak Off membelikan Gun baju tidur atau baju santai, Gun akan tetap memakai kemeja Off, atau paling tidak piyama milik Off, asalkan ada baunya Off, bahkan sekarang Gun punya kebiasaan membawa jas milik Off kemanapun, bahkan ke kampus sekalipun, mood nya akan buruk jika ia kehilangan jas Off.
"Selamat pagi, Khun Off..." Phram menyapa ketika Off mendudukan Gun di kursinya, Off hanya bergumam sebagai jawaban kemudian ia ikut duduk di dekat Gun.
"Sepertinya kau membuat Gun tidak bisa berjalan lagi ya Off" sindir Alice, dia adalah satu-satunya wanita di sana, dan juga satu-satunya orang yang berani pada Off.
"Berisik!!" Off mendeath glare Alice, sedangkan Alice dan yang lainnya hanya fokus pada Gun yang merona malu.
"Oii nong, tidak perlu malu, sudah wajar kok.... Uhuk...." Sebenarnya Freme belum selesai bicara, tapi Book sudah memberinya pukulan di tengkuk.
"Yang, kalau aku keselek gimana?!!" Protes Freme, Book sih masa bodo.
"Book hari ini Gun tidak aku ijinkan pergi ke kampus, rawat dia" kata Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papii Honey (end)
FanfictionGun Atthaphan terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing yang baru di kenal nya, demi menyelamatkan perusahaan kakaknya. dan pria asing itu bernama Off Jumpol, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, dan juga sekaligus ketua sebuah mafia.