papii honey 20

7.4K 473 111
                                    

Chapter 20

Book baru saja selesai memeriksa keadaan Gun, sekarang Gun sedang tertidur, karena Book memberikan obat tidur agar Gun beristirahat, tentu saja Book memberikan obat yang aman untuk kandungan.

"Aku rasa kandungan Gun tidak apa-apa phi, tapi untuk lebih memastikannya sebaiknya kau bawa Gun ke dokter kandungan" bukannya Book tidak bisa merawat Gun, hanya saja lebih baik Gun di tangani oleh ahlinya.

Lagi pula ia hanya dokter ilegal, dia sudah di coret dari dunia kedokteran, dia hanya mengobati orang-orang seperti anak buah Off, yang tidak mungkin bisa di rawat di rumah sakit.

Off yang duduk di tepi ranjang mengusap kepala Gun "aku akan membawanya besok" jawab Off.

Setelah itu Book keluar dari kamar Off, di luar kamar seluruh orang sudah menunggu hasil pemeriksaannya, termasuk Tay dan New yang sudah tersadar, kakak dari Gun itu langsung menghampiri Book.

"Benarkah Gun sedang mengandung?" Book mengangguk, sebuah senyuman terlukis di wajah Tay, begitu pula dengan New.

Tentu saja ia sangat terkejut ketika Dean memberi taunya jika Gun sedang mengandung, ia tidak percaya, karena Gun seorang laki-laki, tapi sekarang ia percaya setelah mendengar penjelasan dari Book yang seorang mantan dokter, Book menjelaskan secara rinci.

Tidak heran jika mood Gun berubah-ubah, mungkin bawaan bayi.

"Lalu bagaimana keadaan adik dan keponakan ku?" Tanya Tay.

"Kandungannya baik-baik saja, tapi aku menyarankan Off untuk membawa Gun ke dokter kandungan" jawab Book.

Obrolan mereka berhenti saat Arm dan yang lainnya baru saja tiba, Book melihat kekasihnya mendapatkan luka di sisi perutnya, ia segera menghampiri Freme dan menarik bajunya ke atas.

"Lukanya cukup lebar" Book bergumam sambil memperhatikan luka gores di perut Freme.

"Tidak dalam, hanya goresan kecil" jawab Freme, Book mengangkat wajahnya melihat Freme yang sama sekali tidak terlihat kesakitan.

"Tapi aku perlu menjahitnya" ucap Book dan menarik Freme.

"Oh, Book aku bawa banyak kepala untuk mu..." Kata Freme sambil mengikuti Book karena kekasihnya menariknya.

"Bodoh, aku tidak mengoleksi kepala, aku lebih menyukai mayat utuh agar aku bisa menggunakannya untuk penelitian, atau kau bisa membawakan ku orang hidup jadi aku bisa menggunakannya sebagai kelinci percobaan ku" kata Book dengan wajah datar, tapi terlihat menyeramkan.

Semua orang yang mendengarnya bergidik, dasar pasangan psikopat, batin mereka.

.

.

Off baru selesai mandi, ia menggunakan celana panjang, sedangkan membiarkan tubuh atasnya bertelanjang dada, Off keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Saat ia keluar, Gun sudah terbangun, suami mungilnya sedang duduk sambil menyenderkan punggungnya di kepala kasur, mendengar pintu kamar mandi yang terbuka Gun menoleh.

"Papii..."

Air matanya mengenang, Off berjalan pelan, dan setelah berada di samping tempat tidur, Gun segera memeluk Off, menempelkan kepalanya di perut telanjang suaminya, tangan Off mengelus kepala Gun.

"Syukurlah kau tidak apa-apa papii"

"Sudah aku katakan jangan mengkhawatirkan aku, aku pasti pulang dengan selamat" Gun mengangguk, namun ia menangis, Off merasakan perutnya basah karena air mata Gun.

Ia melepaskan pelukan Gun, kemudian meraih dagu Gun, melihat wajah Gun yang mengeluarkan air mata.

"Kenapa kau menangis?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Papii Honey (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang