Chapter 17
Sudah tiga hari Off berada di pulau pribadinya bersama Gun, Off melakukan semua pekerjaan kantor nya dari sana, semua dokumen dan file di kirimkan oleh Arm.
Saat ini Off sedang duduk di depan sebuah laptop, memeriksa pekerjaan yang sudah di kirimkan oleh Arm, ponselnya berdering, lalu ia mengangkat panggilannya setelah mengetahui siapa yang telah meneleponnya.
"Ada perkembangan apa?" Tanyanya.
"Kelompok Yakuza yang di pimpin oleh Luke sudah menyabotase semuanya, bahkan pengiriman pedang samurai yang bernilai 10 miliar dolar berhasil berpindah ke tangan mereka, ah itu tidak seberapa, mereka juga menyerang night 9 dan mengambil semua barang2 ilegal yang bernilai tinggi, Luke berhasil melumpuhkan semua organisasi yang berhubungan dengan kita, mereka yang dulunya tunduk padamu sekarang beralih melawanmu" kata Alice memberikan laporan.
Off berdiri, ia berjalan ke arah balkon membuka jendela "Aku terlalu meremehkan mereka" gumamnya.
"Ya, kapan kau akan bertindak? Apa kau menunggu sampai si brengsek itu mengambil seluruh aset perusahaan mu?" Sindir Alice, gadis itu menggigit burger di tangan kanannya, sebelah tangannya memegang ponsel.
Alice sedang berada di restoran cepat saji, duduk di depan restoran sambil memakan burger dan kentang goreng.
"Aku sedang menyiapkan sesuatu, aku sudah menyuruh Ssing untuk mereset seluruh data mereka" kedua mata sipit Off memincing ketika melihat Gun yang mencelupkan satu kakinya kedalam kolam, kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.
"Terus awasi mereka dan laporkan padaku" Off segera menutup panggilannya setelah ia menyelesaikan ucapannya.
Off memasukkan ponselnya, dia berniat untuk menghampiri Gun yang sedang berada di kolam renang.
"Luka di telapak kakimu belum kering baby, jangan terlalu lama memasukkan nya kedalam air kolam" Gun segera mengangkat kepalanya ke atas.
Off berdiri belakangnya, ia langsung menyenderkan punggungnya di kaki Off.
"Papii aku bosan" sambil mengembungkan pipinya, ia benar-benar bosan, di pulau ini tidak ada satupun orang, vila ini juga satu-satunya yang Gun lihat, padahal jauh dari pulau kecil itu ada sebuah pemukiman.
Jika sama sekali tidak ada pemukiman dari mana Off mendapatkan makanan dan kebutuhan di vila nya.
"Papii..." Gun merengek.
"Hm..."
"Kapan kita kembali?"
"Apa kau tidak menyukai disini?"
Gun menarik kakinya dari dalam air, dan memeluk kedua lututnya, menaruh dagunya di atas lutut.
"Disini terlalu sepi, aku bosan, aku juga mau makan kari hijau buatan phi Tay" kedua alis Off mengkerut, Off melihat wajah murung istrinya.
Gun sendiri tidak tahu, mengapa dirinya sangat menginginkan sup kari hijau yang di masak oleh kakaknya, ia juga kadang tidak mengerti pada dirinya yang selalu tiba-tiba menginginkan buah-buahan di malam hari, beruntung lah di dalam kulkas Off menyiapkan berbagai macam buah-buahan.
"Dimana aku bisa mendapatkan kari hijau" kata Off.
"Papii, aku hanya ingin kari hijau buatan phi Tay!!!"
"Sayang kenapa kau begitu kesal?" Off jadi bingung sendiri.
Gun yang juga tidak mengerti pada dirinya hanya membuang muka, Off menggela napas pelan, kemudian ia berjongkok, tangannya ia selipkan di tengah-tengah kaki Gun yang terlipat, dan tangan satunya di belakang leher Gun, Off menggendong Gun ala bridal style.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papii Honey (end)
FanfictionGun Atthaphan terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing yang baru di kenal nya, demi menyelamatkan perusahaan kakaknya. dan pria asing itu bernama Off Jumpol, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, dan juga sekaligus ketua sebuah mafia.