Chapter 18
"Kau butuh bantuan?" Tanya Tay yang menghampiri Off yang sedang mengeluarkan peluru dari lengannya, Off melakukannya tanpa bantuan siapapun, sepertinya sudah terbiasa.
"Tidak perlu" Off mengelurkkan peluru yang sudah berhasil ia keluarkan dan menunjukannya kepada Off.
Tay ngilu, kemudian Off menaruh peluruhnya di tempat kecil, kemudian ia menjahit sendiri lukanya dan memperbannya sendiri.
"Dimana Gun?"
Tay menyandarkan punggungnya di sofa "Di kamar bersama New"
Setelah selesai Off berdiri, hendak menemui suami mungilnya, dengan teganya ia meninggalkan Tay yang baru saja menghampirinya.
Langkah Off berhenti di depan pintu kamar yang sebelumnya di tempati oleh Tay dan New, disana ada Joss dan Bright yang sedang berjaga, Off langsung membuka pintunya, dan melihat Gun yang sedang memeluk New.
Melihat aura yang di keluarkan Off membuat New bergidik kemudian melepaskan kedua tangan Gun yang melingkar di pinggangnya.
"Phi akan membuatkan mu susu hangat" kata New lalu beranjak dari tempat yang ia duduki.
Selepas New pergi, Off masuk dan menutup pintunya.
"Apa kau marah?"
"Ya, tentu saja aku marah, papii aku tidak suka melihatmu bertarung, apalagi menentang maut..." Kata Gun lalu mengerucutkan bibirnya.
"Sayang, ini adalah dunia ku..." Gun menunduk.
"Papii, apa kau mengerti, aku selalu mengkhawatirkan mu" Gun menunduk dan menangis, kenapa dia jadi cengeng?
Entahlah...
Off mengangkat Gun dan memangku suami mungilnya, Off tidak mengerti Gun menjadi lebih sensitif, atau memang ini adalah sipfat asli suami mungilnya, karena Off juga belum mengenal Gun lama.
Off meraih dagu Gun dan mencium bibirnya, Off sedikit menekan ciuman mereka, tangannya yang melingkar di pinggang Gun menekan pinggang kecil itu, merapatkan tubuh kecil Gun kedalam pelukannya.
Perlahan ciuman nya berubah menjadi lumatan lumatan kecil dan menuntut Gun untuk memberikan akses supaya lidahnya bisa masuk, Gun membuka mulutnya ketika lidah Off mengetuk mulutnya, segera lidah Off masuk dan mengabsen seluruh deretan gigi gigi rapih Gun, membelit lidah Gun dengan lidah miliknya, Saliva keluar dari mulut keduanya dan turun dari dagu Off hingga ke lehernya.
Ciuman mereka pun terlepas ketika Off mulai merasakan nafas Gun yang memburu, di tatapnya wajah Gun yang merona, wajah kecilnya begitu pas di tangan lebar miliknya, Off sangat ingin memakan Gun saat ini, namun ia tau saat ini bukan waktu yang tepat.
"Sebaiknya kita lanjutkan tidur kita" kata Off lalu membaringkan Gun di atas tempat tidurnya.
"Tidurlah..." Off mengecup kening Gun.
Perlahan Gun menutup matanya, tiba-tiba saja ia mengantuk, ia merapatkan tubuhnya kedalam pelukan suaminya, dan ahkirnya tertidur lelap.
##
Selama Off berada di pulau, yang mengurus OG corporation adalah Arm, hari ini juga ada rapat penting, Arm membawa sejumlah dokumen ke ruangan wakil direktur perusahaan Off.
Sebelum masuk Arm mengetuk pintunya terlebih dulu, setelah mendapatkan ijin barulah Off masuk.
"Oh Khun Arm, ada apa?" Arm menaruh dukumen2 yang di bawanya.
"Ini adalah dokumen2 yang anda perlukan untuk meeting sekarang" pria yang memiliki jabatan wakil direktur itu mengambil dokumen yang di berikan Arm dan memeriksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papii Honey (end)
FanfictionGun Atthaphan terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing yang baru di kenal nya, demi menyelamatkan perusahaan kakaknya. dan pria asing itu bernama Off Jumpol, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, dan juga sekaligus ketua sebuah mafia.