Chapter 2
Ketika Gun terbangun di pagi hari, ia terkejut karena Off memeluknya dari belakang, wajahnya merona dan jantungnya berdegup kencang.
"Jantungku, kenapa terus berdebar-debar!!"
Gun menggigit bibirnya, kemudian berusaha bergerak, namun Off justru semakin memeluknya erat, menarik tubuh mungil Gun kedalam dekapannya, Gun berpikir apa yang harus ia lakukan, haruskah ia tetap tidur menemani suaminya, toh ia masih cuti kuliah, kemudian dia menggeleng.
Tapi dia terus berdebar-debar, bahkan ia bisa mendengar sendiri detak jantungnya, jika ia terus dalam posisi seperti ini, sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
Sibuk dalam pikirannya, tiba-tiba Gun mendengar seseorang mengetuk pintu, dari pelan terus berubah kencang, dan disusul suara orang berteriak memanggil nama Off.
"Off, aku akan mendobrak pintu ini jika kau tidak bangun sialan!!"
Tidur Off pun terusik, ia melepaskan pelukannya dari pinggang Gun, bangun dan meregangkan ototnya, Off melirik Gun yang masih meringkuk, merasa di lirik, Gun juga menoleh pada Off, pria itu menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi.
"Off Jumpol, aku akan mendobrak pintunya!!" Kemudian suara dari luar sana kembali menginterupsi nya.
"Sialan Ai Porsche!" Off mengumpat pada seseorang yang berteriak padanya dari luar kamarnya, kemudian ia berjalan untuk membuka pintunya.
Seorang pria bertubuh tegap berdiri sambil berkacak pinggang, kemudian pria itu mengintip kedalam, dan melihat Gun yang sudah duduk di atas tempat tidur, Gun yang hanya mengenakan kemeja putih saja, dan penampilannya sedikit berantakan karena baru saja bangun, melihat penampilan Gun yang seperti itu Off mendorong kepala Porsche ke luar lalu menutup pintunya dan memberikan tatapan tajam.
"Sialan kau, aku hanya ingin melihatnya!! Aku masih kesal karena kau tidak memberi tau ku kau akan menikah, jadi aku jauh2 terbang dari Jerman hanya untuk melihat istrimu!!" Gerutu Porsche.
"Untuk apa aku memberi tau mu" Porsche ingin menjitak kepala Off, tapi dia tidak berani.
"Turunlah, aku akan membawanya turun" kata Off.
Dengan berat hati Porsche pun berbalik badan, padahal tadi ia lihat pria kecil di dalam kamar Off terlihat sangat imut, dan juga seksi.
Off kembali masuk kedalam setelah Porsche pergi, Porsche itu bisa di bilang teman Off, hanya saja dia tinggal di luar negeri karena ia memiliki usaha di luar negeri, jadi hanya sesekali ia akan pulang ke Thailand.
Off masih melihat Gun dalam posisi yang sama, sepertinya Gun masih gugup, terlihat jelas dari gelagat si mungil yang terus menghindari tatapannya.
"Kau tidak mau mandi?" Tanya Off.
Gun menatapnya dan menjawab "Khun Off tidak mandi??" Itu bukan jawaban ya nong 😂
"Kau ingin mandi bersama??" Wajah Gun merona dan seketika ia menggelengkan kepalanya.
Off mendekat dan membungkuk, kedua tangannya berada di sisi Gun, dan menahannya tangannya di atas tempat tidur sebagai menyangga tubuhnya, wajahnya tepat di depan wajah Gun yang memerah.
"Kenapa?"
"A...aku... Ma..maaf...." Gun yang gugup menjawab dengan terbata-bata.
Off tersenyum kecil, menjauhkan wajahnya dan menegakkan tubuhnya kembali.
"Aku bercanda" Off mengusak rambut Gun, tiba-tiba hati Gun merasa hangat.
"Kau cuti kuliah?" Gun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papii Honey (end)
FanfictionGun Atthaphan terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing yang baru di kenal nya, demi menyelamatkan perusahaan kakaknya. dan pria asing itu bernama Off Jumpol, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, dan juga sekaligus ketua sebuah mafia.