Happy Reading
Vote and comment juseyoooooo
Maaf kalau banyak typo, belum dibaca lagi wkwk.🍃🍃🍃
"Yeol~" Lirih gue.
Chanyeol noleh dan langsung hampirin gue. "Kamu gpp byy?"
"Gpp, tapi orang itu gimana? Dia ga akan mati kan?"
"Ga akan, tembakan aku meleset cuma kena bahunya dia pingsan karena kaget."
Gue ngehela nafas lega, walaupun dia hampir nyakitin gue tetep aja gue ga bisa liat orang itu mati. Apa lagi Chanyeol yang ngelakuin.
Chanyeol langsung peluk gue erat. "Maaf byy, maaf gara-gara aku." Lirihnya.
"Ngga, kenapa gara-gara kamu sih? Ini bukan salah kamu, jadi stop punya pikiran kaya gitu." Kata gue sambil lepasin pelukannya dan natap matanya dalam, gue mencoba ngeyakinin Chanyeol karena setiap sesuatu yang terjadi sama gue dia selalu klaim kalau ini salah dia, dan gue ga suka pola pikir Chanyeol yang kaya gitu.
"Tap--"
"Yeol aku bilang apa? Jangan selalu kaya gini, ini bukan salah kamu. Oke?"
Chanyeol ngangguk lemah, dan gue balik peluk dia.
Ga lama polisi dan petugas ambulance datang, dan bawa orang itu. Chanyeol bantu gue bangkit, dia rangkul gue dan cium kening gue cukup lama.
"Gk ada yang luka kan? Serius?" Tanyanya lagi dengan raut wajah khawatirnya.
"Gpp sumpah."
Chanyeol ngehela nafasnya dan kembali meluk gue. "Mau balik?"
Gue ngangguk lemes, dan Chanyeol langsung nuntun gue buat jalan. Di pertengahan jalan bang Suho langsung meluk gue. "Dek gpp?"
"Gpp bang."
"Sial, siapa sih?"
"Temen gue pas SMA." Jawab Chanyeol.
"Yang ngejar-ngejar Y/n itu?"
"Iya dia."
"Wah gila sih, ga bakal gue ampunin. Lo anterin Y/n balik, biar gue yang urus di kantor polisi."
"Iya bang, maaf."
Bang Suho ngegeleng cepet dan nepuk pundak Chanyeol. "Ga bukan salah lo. Yaudah hati-hati nyetirnya."
"Iya bang." Kita berdua lanjutin lagi jalan buat ke parkiran, setibanya disana Chanyeol langsung lajuin mobilnya buat ke apartemen dia.
"Tinggal di apartemen aku dulu ya? Aku khawatir banget."
Gue senyum tipis. "Iya Yeol."
Akhirnya gue sama Chanyeol udah sampai di apartnya, Chanyeol duduk dan langsung longgarin dasinya dia hela nafas cukup kasar. "Kenapa dia ga tau diri gini sih?" Kata gue kesel.
"Dia ga dewasa sayang, dia ga belajar dari kesalahannya makanya dia ngelakuin hal ini."
"Aku khawatir sama kamu."
"Aku yang lebih khawatir, aku cowok bisa jaga diri aku sendiri, kalau kamu?"
"Aku yakin Tuhan selalu lindungin aku."
"Aku juga yakin kalau Tuhan juga lindungin aku, jadi ga usah khawatir ya?" Kata Chanyeol sambil usap puncak kepala gue.
Gue senyum dan peluk dia. "Ada aja ya cobaannya, disaat kita mau nikah."
"Aku yakin kita bisa lewatin ini sama-sama, jadi apapun yang terjadi jangan lepasin genggaman tangan kamu ya."
Gue ngangguk dan natap wajahnya, senyum gue terbit gitu aja karena wajahnya yang ganteng. "Yeol."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY - PARK CHANYEOL
FanfictionKita, Seperti ketidaksengajaan yang diatur baik oleh Tuhan