Chapter 36 : Pegunungan Es

2.9K 250 68
                                    

Chapter 36 : Pegunungan Es

Yan Laxia menelusuri jalan setapak Dengan tenang , namun pemikiran entah melayang ke sana kemari .

'' Xia Kecil bisa ceritakan apa yang terjadi pada mu waktu itu ?''

Yan Laxia tersentak dan mengingat- ngingat kembali apa yang sedang terjadi .

'' Cerita nya cukup panjang , kamu ingin mendengar nya Xiao Lu ? ''

Xiao Lu Mengangguk dengan antusias .

''Tentu saja , ayo cepat ceritakan ! ''

Yan Laxia menghela nafas .
''Baiklah dengarkan aku baik-baik ! ''

Flashback

Jauh di dalam alam bawah sadar Yan Laxia . Tubuh nya tertidur lelap dan tidak ada tanda-tanda bangun , mata nya terpejam erat dan sungkan bangun . Saat aura di pegunungan es berfluktuasi , barulah Yan Laxia membuka mata nya lagi . Dari arah belakang nya , sesuatu dengan kecepatan ekstrim melesat kearah nya , Yan Laxia dengan cepat bangun dan melompat . Untung nya benda aneh itu tidak mengenai diri nya .

'' Swosh ...swos...Swosh...''

Benda aneh itu sekali lagi melintas ke arah Yan Laxia , Yan Laxia tidak diberi kesempatan untuk mendarat di tanah . Yan Laxia mencibir.

'' Benda tidak tahu diri ini ! ''

Mata Yan Laxia menyipit , gerakan benda ini sangat cepat . Tidak bisa dilihat dengan mata telanjang saja , Yan Laxia memfokuskan kekuatan spiritual ke mata nya , agar bisa lebih jelas melihat benda apa yang terus menyerang nya .

Karena Yan Laxia lengah , benda itu dengan cepat melesat kearah nya . Yan Laxia hanya mampu menghindar sedikit , akibat nya pipi nya tergores .

'- Swosh..swos...swos...swos..swos...''

Kali ini kecepatan benda aneh itu semakin cepat ,  Yan Laxia bersikap dengan sangat waspada . Karena koneksi nya dengan Heaven's Space ditutup , dan ia tidak bisa menghubungi Xiao Lu . Dia tidak memiliki senjata sama sekali , dia hanya bisa melawan dengan tangan kosong . Betapa menyebalkan nya , sebenarnya bagaimana cara nya agar ia bisa keluar dengan cepat .

Yan Laxia menghindar ke samping , saat benda itu melintas di depan mata nya . Permukaan benda itu sangat tajam , sama seperti bilah sebuah pedang .

'' Terlalu cepat dan serangan yang ganas ini . Apakah aku harus terus menghindar saja ''

Yan Laxia berlari dengan cepat , Yan Laxia menatap sebuah tebing yang terjal dan mencoba melompat kesana . Namun usaha nya di gagal kan oleh benda aneh Yang terus Menyerang nya entah dari mana . Yan Laxia menggertak kan gigi nya , ia marah bercampur kesal saat ini .

'-Sialan .... Aku akan mengahancurkan mu bila tertangkap ! ''

Yan Laxia hampir seperti orang gila yang berteriak-teriak , namun benda aneh itu tanpa perasaan menyerang nya lagi dan lagi . Ya Tuhan kali ink emosi Yan Laxia memuncak hingga ke batas nya , ia tidak lagi menghindar ataupun berlari .

Yan Laxia menunggu benda itu terbang menuju kearah nya , saat benda itu akan melintas . Yan Laxia dengan gerakan cepat menangkap benda aneh itu , benda aneh itu terasa sangat dingin dan juga tajam . Seperti memiliki kecerdasan sendiri , benda itu terus berputar di tangannya meminta untuk melepaskan nya . Namun Yan Laxia tidak perduli ia tetap memegang nya dengan erat , Sampai tangan nya berdarah . Darah yang berwarna merah cerah terus mengalir dari tangan nya , seperti air terjun mengalir deras dan tanpa henti .

Yan Laxia tidak perduli asalkan ia bisa menangkap benda aneh yang terus menyerang nya ini , benda aneh itu juga tidak menyerah ia terus berputar-lutar di tangan Yan Laxia .

'' Kau tidak bisa lari lagi , benda sialan kamu sudah jatuh ke tangan ku sekarang . Bagaimana cara menghukum mu ya ''

Sebelum Yan Laxia sempat bereaksi , benda aneh itu menimbulkan suara yang unik . Dan Benda aneh itu terus mengulang-ulang nya , Yan Laxia menyerengit dan bertanya .

''Aoa yang Sedang kamu lakukan ? ''

Benda aneh itu tetao terdiam , walaupun bicara juga Yan Laxia tidak akan mengerti bukan . Tiba-tiba tanah di sekitar puncak bergetar , dan suara-suara yang sama yang dikeluarkan oleh si kecil . Raut wajah Yan Laxia menjadi muram , bukan nya ia hanya sendiri di pegunungan es yang sepi ini .

Nyata nya mengapa di sini memiliki penghuni sungguh nasib Sial , Saat tanah bergetar Yan Laxia sudah sangat waspada . Si kecil di tangan nya tidak lagi bergerak , dan bentuk nya sekarang terlihat jelas.

Badan nya yang berbentuk spiral dan bening namun juga mengkilap dan licin . Mata bundar yang besar yang berkelap-kelip , sebenarnya mahkluk kecil ini sangat lah imut . Namun penampilan nya yang menipu ini , membuat Yan Laxia marah . Mengapa benda yang sangat imut sangat kejam dan tanpa ampun .

Apakah semua benda yang imut di dunia ini , sekarang menjadi sangat kejam . Yan Laxia dengan wajah penuh tanda tanya , mencoba mencubit pipi Si kecil . Namun Tangan nya di gigit oleh si kecil , Si kecil sangat marah manusia kecil di depan nya berani menyentuh nya .

'' piu...piu...piu...  piu......'piu.....piu...''
'' Berhenti menyentuh ku manusia busuk , Kakek ini benci ! ''

Yan Laxia memiringkan kepala nya , ia benar-benar bingung apa sih yang diucapkan oleh benda Bundar ini . Tadi nya ia pikir bentuk nya spiral , namun ternyata benda kecil ini adalah Bundar . Tangan nya sangat sakit akibat di gigit oleh benda kecil ini .

'' Hei bundar kecil , mengapa kamu menggigit ku dan bahkan menyerang ku . Kamu benar-benar tidak memiliki sopan-santun ya ''

'' piu...piu...piu...  piu......'piu.....piu...''

'' Siapa Yang perduli . Manusia busuk lepas kan kakek segera , jika tidak Pou akan menghukum mu ''

Yan Laxia meremas benda Bundar itu semakin keras , benda Bundar itu berteriak dan berkata apa Yan Laxia tidak mengerti.

'' piu...piu...piu...  piu......'piu.....piu...''

''Manusia licik , bajingan besar , manusia rakus , sadis , tercela . Itu menyakitkan wu ...wu .. wu. .......  wu ...Pou dimana kamu ? Piu -Piu dianiaya oleh manusia tercela ini ''

Yan Laxia akhir nya duduk lagi , dan mengikat benda Bundar aneh ini . Yan Laxia mengerti sedikit benda Bundar ini menangis parau , dan suara nya sangat lah berisik menusuk telinga . Sebenarnya ia ada dimana saat ini , bukan nya ia berada di alam bawah sadar milik ya . Akan tetapi perasaan aneh ini bukan berasal dari alam kecil milik nya , apakah jiwa nya melintasi ke dunia lain lagi .

Ya ampun mengapa ia mengalami masalah ini , Yan Laxia memijit-mijit alis nya . Ia sakit kepala , ia hanya membantu seseorang sebentar . Malah membuat nya mengalami kecelakaan yang tercela ini , lain kali ia tidak akan membantu seseorang lagi .

'' Bundar kecil saat ini aku di mana sebenarnya , oh shit ..... aku sangat Sial ''

Bundar kecil terdiam dan tidak menangis lagi , ia menatap mata biru kristal Yan Laxia . Ia takjub dan tidak sadar air liur nya menetes dari mulut kecil nya .

****************

****************
Chapter 38 : Piu - Piu Kecil Yang Imut

Pegunungan Es

Yan Laxia masih dengan setia menunggu bundar kecil ini , tangan nya telah diobati dengan sendiri nya . Karena bundar kecil itu sedari tadi mengalirkan sesuatu hal yang menurut nya aneh , energi spiritual yang murni merembes ke dalam luka nya .

Dan perlahan menyatu kembali akhir nya tanpa meninggalkan bekas , seperti tidak terluka sama sekali .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Genius Agent Returns: Dangerous Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang