Deven akhirnya jadi untuk pulang ke oxford hari ini, pesawatnya akan take off sekitar jam 5 sore dan deven harus sampai di bandara sebelum jam 5 sore.
Siangnya juga ia masih sempat pergi ke tempat usaha nya yang masih di renovasi oleh clinton, deven datang untuk melihat perkembangannya dan juga pamit sebentar.
Deven: hai ton, gimana gimana
Clinton: aman semua sih dev, kita cuma lagi bikin lantai atasnya aja dikit lagi sama nanti baru gua ngerjain yang bawah
Deven: gua tinggal gak masalah ya harusnya
Clinton: emang lo mau kemana?
Deven: gua harus ke oxford dulu
Clinton: hari ini?
Deven: iya ntar sore
Clinton: ohh aman sih, nanti gue yang urus, tapi lo lama gak disana?
Deven: harusnya sih enggak, mungkin paling lama ya seminggu lah
Clinton: gue masih bisa handle disini kalo masih seminggu mah dev
Deven: okeee berarti aman ya, gue percaya aja deh sama lo
Clinton: yaudah lo hati hati aja, nanti kalo ada yang mau ditanya atau apa telpon aja
Deven: gue harus pulang lagi, siap siap harus ke bandara
Clinton: cuma mau ngomong itu doang lo kesini?
deven: iya hahaha
Clinton: kenapa gak nelpon aja
Deven: sekalian gua mau liat udah sampe tahap mana juga ton
Clinton: yaudah hati hati ya dev
Deven: okee thanks ya
Deven pulang lagi setelah melihat kesana, ia menyiapkan tas nya dan makan siang sebentar di rumahnya.
Deven juga sudah mengisi semua bahan makanan di rumahnya, ia memberi akses untuk anneth masuk ke rumahnya jadi deven mengisi kulkasnya dengan bahan makanan dan juga snack snack.
Deven berangkat ke bandara sendiri karna anneth tidak bisa menemaninya, anneth ada syuting jadi tidak bisa mengantar deven ke bandara, sebenarnya deven tidak masalah karna ia mengerti anneth juga sibuk dan kerja.
Setelah memastikan semua berkas berkas dan barang pentingnya tidak ada yang tertinggal, deven memesan taxi online dan berangkat ke bandara.
Deven sampai di bandara dan melihat ponselnya, anneth sama sekali belum mengabari, deven juga tidak menelpon karna ia tau anneth mungkin masih acara live, jadi deven masuk ke coffe shop dahulu karna memang pesawatnya saja belum landing di bandara.
Sudah sekitar 30 menit deven duduk di coffe shop dan pesawat nya sudah landing akhirnya anneth menelpon dan deven langsung mengangkatnya
Deven: hallo neth
Anneth: kamu dimana?
Deven: aku udah di bandara
Anneth: bisa tunggu aku sebentar lagi gak? Ini aku udah arah kesana, aku baru selesai syuting dev
Deven: masih jauh kamu?
Anneth: lumayan
Deven: aku gak tau bisa nunggu atau engga neth, karna aku gak bisa ketinggalan pesawatnya juga
Anneth: tunggu aku bentar dev
Deven: kamu sama siapa, bawa mobil hati hati jangan ngebut ngebut
Anneth: iya aku sama betrand, tunggu aku sebentar dev
Deven: aku tunggu sebisa aku ya neth
Anneth: okee
Telponnya terputus.
Deven melihat jam tangannya dan ia seharusnya sudah masuk kedalam sekarang, tapi deven menunggu anneth sebentar lagi dan jika memang deven tidak bisa menunggu anneth lagi, mau tidak mau deven harus masuk kedalam dan berangkat tanpa bertemu anneth.
Sudah hampir 10 menit anneth belum juga datang, deven akhirnya bangun darisana dan memasukan laptopnya kedalam tas, deven harus segera masuk kedalam.
Deven keluar dari coffe shop dan ia mendengar suara anneth memanggilnya.
Anneth: deven
Deven menoleh dan melihat anneth berjalan ke arahnya bersama betrand.
Deven stuck di tempatnya dan anneth menambah langkahnya menuju deven.
Anneth dan deven sudah berdiri berhadapan, namun betrand berdiri sedikit jauh dari mereka dan membiarkan mereka berdua mengobrol.
Anneth: kamu serius?
Deven: loh iya neth, pesawat ku udah landing daritadi
Anneth memeluk deven dan sedikit menangis
Deven: jangan nangis
Deven tetap memeluk anneth dan mengelus pundaknya
Deven: hey jangan nangis sayang.
Anneth diam saja dan menahan tangisnya.
Deven memegang wajah anneth dan mengelap air matanya
Deven: aku pulang lagi, ngapain kamu nangis, nanti aku telpon kamu, aku juga gak bakal lama lama neth.
Anneth: harus, kamu harus telpon aku sesekali
Deven: aku udah bilang sama satpam di rumah, kalo kamu datang ke rumah aku suruh langsung buka gerbangnya dan suruh kamu masuk
Anneth: ada siapa di rumah mu?
Deven: gak ada siapa siapa, kalo kamu capek, mau istirahat, kamu bisa istirahat disana, kamu juga bisa pake kamar aku
Anneth: dev, jangan lama lama
Deven: aku gak lama neth, setelah pekerjaan aku selesai, aku langsung pulang lagi
Anneth: janji?
Deven: aku gak mau janji janji apapun sama aku, tapi aku berharap kamu percaya sama aku.
Deven menatap mata anneth dan tersenyum
Deven: aku gak bisa lama lama, pesawatnya udah mau take off, nanti aku ketinggalan pesawat
Anneth: hati hati ya dev, kabarin aku kalo udah sampe
Deven: pasti
Deven melepas genggaman anneth dan masuk kedalam karna ia tidak bisa ketinggalan pesawatnya, walaupun sebenarnya deven juga sedih, tapi ia tidak ingin anneth melihat air matanya.
Anneth juga menangis dan ditenangkan oleh betrand, betrand merangkul anneth dan menenangkannya
Betrand: neth udah, deven udah berangkat, kita pulang sekarang.
Anneth diam saja dan ikut bersama betrand ke mobil lagi.
Betrand: gak usah nangis kayak gitu
Anneth: lo tau khan, gue sama deven baru banget ngerasain bahagia lagi, tapi udah harus ldr karna deven ke oxford
Betrand: yaudah, gua gak nahan lo, kalo lo mau nangis lo boleh nangis, lo mau nangis sampe lo cape juga gak masalah, tapi jangan lo nangis sendiri, ada gua disini, kalo emang lo butuh tempat buat cerita, kuping gue siap buat dengernya neth.
Anneth: ayo jalan
Betrand menjalankan mobilnya dan keluar dari kawasan bandara, di perjalanan anneth melihat pesawat sudah take off dan kemungkinan itu pesawat yang deven tumpangi.
Betrand: mau gua anter kemana neth?
Anneth: nanti gua kasih tau arahnya, lo jalan aja dulu.
Anneth mengarahkan betrand untuk mengantarnya ke rumah deven namun anneth tidak memberitahu bahwa itu adalah rumah deven.
Betrand mengantar anneth sampai depan gerbang rumah deven dan anneth turun
Betrand: rumah siapa ini neth?
Anneth: thanks ya nyo
Betrand: oke sama sama
Anneth tidak menjawab pertanyaan betrand dan langsung masuk gerbang. Ia juga bertemu dengan satpam rumah deven di pos nya.
Anneth: sore pak
Pak: sore mba
Anneth: pintu nya di kunci?
Pak: oh iya, ini tadi mas deven nitipin kunci nya ke saya katanya suruh kasih sama mba anneth
Anneth: panggil saya anneth aja pak
Pak: gak pantas lah mba, masa saya panggil pacarnya mas deven dengan nama, takut gak sopan
Anneth: gakpapa pak, saya orangnya santai kok hahaha, yaudah saya tinggal ya pak
Pak: mari mba
Anneth membuka pintu rumah deven dan masuk kedalam, ia menutup pintunya lagi dan langsung duduk di sofa.
Anneth membuka ponselnya saja dan melihat beberapa pekerjaannya yang harus ia selesaikan, anneth juga sudah menulis sebuah lagu dan hanya tinggal mencari nada yang tepat.
Anneth berjalan jalan karna ia belum sempat melihat rumah deven sepenuhnya dan akhirnya ia sampai di depan kamar deven, sebenarnya anneth takut untuk masuk ke kamar deven karna mungkin ada privasi deven yang hanya boleh dirinya tau dan deven juga saat ini tidak ada di rumah, tapi anneth juga ingin masuk kesana karna ia merasa deven bersamanya saat ia di kamarnya.
Anneth memutuskan membuka pintu kamar deven dan ia masuk kedalam, kamar deven begitu rapih dan bersih, mungkin sebelum berangkat deven sudah membereskan semuanya.
Anneth merebahkan diri di tempat tidur deven dan ia malah justru ketiduran.
Saat bangun, matahari sudah tenggelam tapi bulan baru saja naik, anneth melihat jam di ponselnya ternyata jam 7 malam, anneth juga melihat beberapa notifikasi masuk di ponselnya namun anneth tidak membuka nya, ia malah mandi di rumah deven, tapi ia lupa bahwa tidak membawa pakaian dan beberapa baju nya juga ada di mobilnya dan anneth tadi tidak bawa mobil, jadi anneth inisiatif saja membuka lemari deven untuk meminjam baju deven. Ia membuka lemari deven dan mengambil satu baju kaos polos milik deven. Saat mau menutup lemarinya, anneth melihat ada beberapa kardus di rak paling bawah lemarinya, anneth penasaran dan malah membuka kardus kardus itu.
Anneth menemukan banyak sekali barang barang yang sangat ia kenal dan beberapa bingkai foto yang masih ada fotonya.
Tapi pertama tama anneth lebih tertarik untuk melihat selembar kertas yang ada di dalam kardus itu, anneth mengambilnya dan membacanya.
Ia cukup kaget membaca tulisan di kertas itu, semuanya tentang yang deven rasakan saat itu, dan anneth juga tidak menyangka jika deven se sakit itu pada saat itu, anneth juga sadar jika ia terlalu egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri pada saat itu.
Anneth mengambil suratnya dan menyimpannya di kantong celana nya, ia melanjutkan melihat beberapa foto yang ada di dalam kardus, anneth memilih beberapa yang memang bagus dan ia taruh di beberapa tempat di kamar deven, dan sisanya anneth tetap simpan di dalam kardus dan merapihkannya lagi.
Setelah selesai dengan barang barang itu, anneth keluar dari kamar deven dan duduk di ruang tv, anneth menyalakan tv namun tidak menontonnya, ia menyalakan agar suasana tidak terlalu sepi.
Anneth membuka ponselnya dan melihat notifikasi dari alvaro yang menelponnya beberapa kali tadi, jadi anneth menelpon balik alvaro dahulu
Anneth: hallo al
Alvaro: lo darimana aja, baru nelpon balik
Anneth: sorry sorry, gue ketiduran
Alvaro: ketiduran? Lo dimana emangnya?
Anneth: gua di rumah deven, kenapa?
Alvaro: lo ngapain disana?
Anneth: devennya gak ada ke oxford, dan gua tadi dari bandara jadi langsung ke rumahnya
Alvaro: loh? Kak deven ke oxford? Terus lo sama siapa di rumahnya?
Anneth: gua sendiri, ada satpam sih yang jaga di luar
Alvaro: ya tetep aja lo sendiri
Anneth: lo kayak apa aja biasanya juga gue emang sendiri, btw lo dimana ini
Alvaro: gua baru selesai makan malam
Anneth: sama siapa? Pacar lo?
Alvaro: iyaa
Anneth: oh yaudah enjoy aja
Alvaro: lo udah makan?
Anneth: ini gue baru mau masak
Alvaro: yaudah lo gak usah masak nanti gue bawain aja makanan
Anneth: kelamaan nunggu lo mah
Alvaro: enggak, ini gua udah jalan balik nganterin pacar gua
Anneth: oh yaudah kalo gitu gue nitip makanan ya, sama sekalian beliin juga buat pak satpam nya al
Alvaro: iya nanti gua bawain, lo tunggu aja sebentar, gua gak lama
Anneth: yaudah iya iya bay
Anneth memutuskan telponnya dan membuka pintu dan melihat pak satpam masih stay di pos nya, anneth memanggilnya dan pak satpamnya langsung mendekat ke arah anneth
Pak: ada apa mba?
Anneth: ini nanti adek saya kesini pak, jadi kalo ada yang dateng suruh masuk aja
Pak: mohon maaf, ciri ciri nya gimana mba, soalnya kita juga gak bisa nyuruh sembarang orang masuk
Anneth: ada nanti dia kesini kalo gak bawa mobil mungkin naik motor kayak deven pak, alvaro namanya nanti suruh masuk aja
Pak: okee mba
Anneth: makasih ya pak
Anneth masuk lagi kedalam dan melanjutkan bermain ponselnya sembari menunggu alvaro datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cerita
Short StoryAkhir dari sebuah kisah yang panjang. Dimana pengalaman dijadikan pelajaran sampai akhirnya bisa ada di titik ini. Dan, apapun keputusan terakhir dalam kisah ini, semoga itu yg terbaik untukmu dan juga aku.