bad day

263 38 3
                                    

Anneth merasa tidak enak badan dan lemas sekali.
Ia mengambil ponselnya dan menelpon deven, berharap deven mengangkatnya dan anneth ingin diantar ke rumah sakit, namun ternyata deven sama sekali tidak mengangkatnya.
Anneth memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah sakit dan ia masih bisa untuk menyetir mobil sendiri.
Saat sampai di rumah sakit, anneth langsung diarahkan ke ruangan dan langsung chek up.
Anneth hanya kelelahan dan ia akhirnya harus menghabiskan satu infus di tangannya.
Anneth istirahat sejenak di rumah sakit dan lengannya di infus untuk mendapat tenaga lebih.
Sore, akhirnya anneth bisa pulang, tubuhnya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, kepalanya sudah tidak terlalu pusing lagi, jadi anneth memutuskan untuk pulang.
Setelah infusnya di copot, anneth keluar ruangan dan ke bagian administrasi untuk membayar biaya nya. Saat sudah akan keluar daei rumah sakit, anneth seperti melihat deven di dalam rumah sakit, tapi dengan seorang wanita.
Karna jaraknya terlalu jauh, anneth memutuskan untuk mengikuti dari belakang pelan pelan, sampai akhirnya anneth yakin itu deven dan deven masuk kedalam ruangan bersama wanita itu.
Karna penasaran, anneth memanggil suster yang lewat untuk bertanya.
Anneth: maaf sus
Suster: ada yang bisa saya bantu?
Anneth: ruangan itu...
Suster: oh itu ruangan dokter susi bu
Anneth: dia dokter bidang apa ya sus
Suster: mm kalo dokter susi dia dokter kandungan mba, biasanya orang kalo chek kandungan ke ruangan itu
Anneth: oke sus makasih ya
Suster: iya sama sama mba
Anneth menghela nafasnya dan keluar dari rumah sakit.
Ia berjalan keluar dan kearah parkiran, saat di parkiran mobil, anneth melihat ada mobil deven parkir disana juga.
Anneth tidak ingin gegabah untuk mengambil kesimpulan, walaupun hati nya sangat deg degan, anneth masih mencoba untuk berfikir positif.
Anneth masuk kedalam mobilnya dan langsung pergi dari rumah sakit, ia ke rumah deven untuk memastikan deven ada di rumah atau tidak.
Dijalan, anneth hanya menebak nebak deven ada di rumah atau tidak, pikirannya juga tidak tenang, dan disaat seperti ini, betrand menelponnya, mau tidak mau anneth mengangkatnya karna tidak ingin dianggap menghindar dari masalah.
Anneth: hallo
Betrand: lo dimana? Gua di kantor
Anneth: gua di luar, kenapa?
Betrand: gue mau nyelesain masalah kita yang kemarin, gua tunggu niat baik dari lorang berdua tapi gak ada sama sekali, kita selesain sekarang di kantor
Anneth: lain kali aja nyo, gua gak bisa ke kantor
Betrand: neth jangan menghindar kayak gini dong
Anneth: bet tolong banget jangan hari ini, gua bener bener lagi gak bisa ke kantor, lo tenang aja, gua gak akan kabur dari lo, gak guna juga gua menghindar, tapi tolong ngerti dong, jangan hari ini
Betrand: neth, gua udah bela belain ya pulang syuting ke kantor
Anneth: iya gua tau, thanks banget lo nyempetin waktu, tapi jangan hari ini, gua lagi gak bisa ke kantor, gua ada urusan lain di luar, atau gak lo obrolin sama kak rifan dulu, nanti gua suruh kak rifan ke kantor
Betrand: yaudah lah terserah lo
Anneth: okee
Anneth memutus telponnya dan langsung menelpon kak rifan, ia minta kak rifan untuk menangani betrand dahulu karna anneth masih ada urusan lain yang harus ia selesaikan dahulu sekarang.
Setelah menelpon kak rifan, anneth melanjutkan perjalanannya ke rumah deven, saat sampai disana, anneth tidak melihat mobil deven di depan dan di garasi, artinya deven tidak ada di rumah, dan yang ia liat di parkiran rumah sakit, mungkin memang benar mobil deven yang terparkir disana.
Anneth menunggu cukup lama di rumah deven sampai akhirnya deven datang sendirian.
Anneth basa basi dan memancing deven untuk jujur apakah ia yang ada di rumah sakit atau bukan, ia juga memberi deven kode yang sangat jelas tapi nyatanya deven sama sekali tidak ingin bicara, anneth yakin jelas bahwa itu adalah deven. Karna anneth tidak ingin bertengkar dengan deven, jadi ia memilih untuk memendam dahulu hal ini sampai nanti ada bukti bukti lain dan faktanya, baru anneth akan bicara dengan deven tentang ini.
Anneth langsung pamit pulang saja karna ia tidak bisa berlama lama bersandiwara di depan deven dan tetap tenang.
Mood anneth benar benar rusak hari ini, kondisi kesehatannya tidak betul betul.baik dan pikirannya benar benar banyak.
Ia langsung saja masuk kedalam kamarnya dan mandi, setelah itu anneth benar benar diam saja didalam kamar dan tidak keluar kamar, ponselnya ia matikan karna tidak ingin diganggu dahulu hari ini, ia hanya ingin sendiri.
Anneth juga tidak ingin bertemu siapapun kecuali yang benar benar mengenal dirinya saat seperti ini.
Alvaro salah satunya, saat alvaro mengetuk pintu, anneth menyuruhnya masuk.
Dan alvaro, melihat wajah anneth saja sudah tau sedang tidak baik baik saja, namun alvaro juga tau, saat seperti ini, anneth jangan ditanya sedang ada masalah apa, karna hanya akan membuatnya bertambah kesal.
Alvaro: hai kak
Anneth: ya?
Alvaro: ada makanan dibawah, lo mau makan malem gak?
Anneth: gua enggak deh, lo aja
Alvaro: yaudah gue makan duluan ya
Anneth: iyaa
Alvaro: kata kak rifan, lo tadi di rs
Anneth: iya
Alvaro: udah sehat? Atau mau gue panggilin dokter kesini?
Anneth: gua udah sehat
Alvaro: okee, yaudah kalo gitu, gua makan dulu ya
Anneth: iya
Alvaro keluar kembali dari kamar anneth dan menutup pintunya.
Ia turun ke bawah dan makan sendirian, ia sudah menawari anneth namun tidak mau, dan alvaro juga tidak memaksanya.
Saat sudah selesai makan dan bermain ponsel di ruang tengah, ternyata ada zara datang.
Zara: al
Alvaro: haii kak
Zara: anneth ada?
Alvaro: ada, kenapa?
Zara: enggak, gua daritadi wa dia gak dijawab sama sekali
Alvaro: kak anneth lagi gak mood, lagi gak stabil juga
Zara: okay, gua bisa masuk?
Alvaro: harusnya sih bisa kak, lo tau cara ngadepin kak anneth gimana kalo lagi gini
Zara: gua bawa senjata ampuh
Zara mengangkat plastik yang ia bawa dan isinya adalah makanan kesukaan anneth, sushi.
Alvaro: emang paling bisa lo haha
Zara: yaudah gua keatas dulu ya
Alvaro: okee
Zara naik ke atas dan mengetuk pintu kamar anneth
Anneth: siapaa?
Zara: zara neth
Anneth: masuk
Zara membuka pintunya dan masuk kedalam.
Zara: hai neth
Anneth: yaa
Zara: gua bawa sushi
Anneth: thank you, tapi gua gak laper zar
Zara: its okay, bisa lo makan nanti
Anneth menangguk saja
Zara: udah ada yang datang kesini
Anneth: alvaro
Zara: setelah alvaro gua?
Anneth: iya
Zara: ohh oke, gua ke toilet sebentar
Anneth: oke
Zara masuk kedalam toilet dan alvaro mengetuk pintu kamar anneth
Anneth: ada apa lagi al
Alvaro: hp lo gak aktif ya?
Anneth: kenapa?
Alvaro: kak deven ngabarin lo tapi lo gak aktif katanya ngomong ke gua
Anneth: udah biarin aja
Alvaro:  dia nelpon ke hp gua, mau ngomong sama dia?
Anneth: nanti aja, bilang aja gue tidur
Alvaro: okayy, sorry
Anneth: its okay
Alvaro keluar lagi dan menutup pintu kamar anneth, lalu zara keluar dari kamar mandi
Zara: gua denger ada suara alvaro
Anneth: udah pergi lagi
Zara: kenapa?
Anneth: enggak
Zara: gua denger dia ngomongin deven sama lo, atau gua yang salah denger?
Anneth: udah lah gak usah diomongin lagi, gak ada apa apa juga
Zara mendekat ke arah anneth dan merangkul anneth, ia menghaluskan nada bicaranya dan bertanya dengan anneth
Zara: kenapa? Ada apa? Lo bisa cerita sama gua
Anneth diam saja
Zara: kalo lo percaya sama gua, lo bisa cerita sama gua, gua sedih sih kalo lo gak percaya sama gua neth
Anneth menghela nafasnya
Zara: berantem sama deven?
Anneth menggelengkan kepalanya
Zara: terus kenapa?
Anneth: gue baru balik dari rs tadi sore zar, pusing banget pala gua
Zara: sekarang udah mendingan
Anneth: sudah
Zara: terus ada hal apa hari ini, ada kejadian apa sampe lo badmood gini?
Anneth: gua liat deven di rumah sakit sama cewe, nganterin cewe itu cek kandungan
Zara: deven tau? Maksud gue deven tau kalo lo ngeliat dia di rumah sakit?
Anneth menggelengkan kepalanya
Zara: mm terus, apalagi
Anneth: yaudah gua ke rumah deven, ternyata dia belum pulang, bener dong yang gua liat di rs ya itu dia, gua nungguin dia di rumahnya, lama banget zar, lo bayangin aja dong gimana sebelnya gue, udah gua pancing juga supaya ngomong itu dia, tapi enggak sama sekali, gua kodein juga gak peka sama sekali, gue gak ngerti lagi.
Zara cukup untuk mengerti apa yang dialami anneth hari ini. Ia tidak bertanya lagi dan paham jika anneth sedang galau hari ini.
Anneth: lo ngerti lah zar, masalah gua sama betrand aja belum selesai sama sekali, jadi semuanya kayak numpuk semua di pala gua, masalah satu oke, masalah dua lagi, masalah ini lagi, gue bingung mana yang harus gua selesain duluan, kayak semuanya bener bener dateng bareng bareng dan jalan keluarnya gak ketemu sama sekali
Zara: lo boleh pusing, lo boleh galau, tapi sewajarnya, gua gak mau sampe lo nekat ini itu, gua gak mau
Anneth: its a my bad day
Zara: i know neth, tapi jangan lo sendirian, ada gua, call me
Anneth: thank you banget zar
Zara: gapapa neth
Anneth: gua bukannya gak mau temen temen kesini buat jenguk gua bukan, gua cuma males nanti waktu mereka dateng mereka nanyain hal itu ke gua, ngerti ga
Anneth: gue cape harus jelasin ulang ke orang orang, mangkanya gua mau sendiri dulu sekarang
Zara: lo makan sushi nya dulu, pasti lo belum makan
Zara mendekatkan sushi nya kepada anneth dan meminta anneth untuk memakannya.
Anneth memakannya, namun tidak menghabiskannya, ia hanya makan beberapa saja karna mood nya untuk makan belum baik.
Zara menemani anneth sampai larut malam di kamarnya
Anneth: lo minep aja udah malam
Zara: gua ada kerjaan besok pagi
Anneth: its okay, subuh pulang
Zara: lain kali aja deh neth, lo juga pasri perlu waktu buat sendiri dan istirahat
Anneth: ini udah malam, panggil supir aja
Zara: iyaa gua udah chat tadi, bentar lagi dia dateng
Anneth: nunggu disini aja
Zara: iya neth haha
Zara menunggu sebentar sampai akhirnya supirnya datang dan ia pamit pulang
Zara: gua balik ya neth
Anneth: gue anter kedepan
Zara: gak usah lo istirahat aja
Anneth: gapapa
Anneth mengantar zara ke depan dan melihatnya pulang
Anneth: hati hati zar
Zara: istirahat ya
Anneth: okayy
Sampai akhirnya mobil zara pergi, anneth masuk kembali kedalam rumahnya dan melihat alvaro masih di ruang tengah
Anneth: ngapain al?
Alvaro: lagi ngerjain kerjaan sebentar
Anneth: yaudah gua duluan ya, lo jangan tidur malem malem
Alvaro: okee kak
Anneth: good night al
Alvaro: night kak
Anneth kembali ke kamarnya dan tidur.

Akhir CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang