dewasa

356 42 5
                                    

Setelah selesai acaranya zara, anneth terus memperhatikan deven karna deven sepertinya tidak nyaman atau justru ada yang mengganggu pikirannya.
Bahkan teman teman yang lain mengajak mereka untuk ke rumah joa dahulu, tapi anneth menolak dengan alasan ia ada kerjaan setelah ini, jadi anneth dan deven pamit duluan.
Anneth: sorry guys gua ada kerjaan
Ucha: yaampun neth, jarang jarang kita ketemu kayak gini, lo masih aja kerja
Anneth: sorry guys
Joa: yaudah lah cha gapapa
Anneth: kalian aja kumpul, gua lain kali
Uwa: oke deh, mau gimana lagi?
Deven: kalo gitu gua sama anneth pulang duluan ya guys
Friden: hati hati dev
Deven: okee
Ucha: byee neth
Anneth: dahh semuanya
Anneth dan deven akhirnya masuk kedalam mobil dan pulang duluan.
Saat di mobil, anneth meminta deven untuk minggir sebentar
Deven: kenapa neth?
Anneth: kenapa lagi?
Deven: aku nanya ke kamu kok kamu malah nanya balik ke aku
Anneth: kamu gelisah, aldy mau ketemu sama azalea? Atau justru gak rela mereka ketemu?
Deven: neth, tolong jangan mulai lagi dong, aku gak mau bahas itu
Anneth: jujur coba sama aku, gak usah nutup nutupin apapun
Deven: aku anter pulang ya
Anneth: jawab aku
Deven: oke, aku khawatir, tapi bukan karna aku ada perasaan sama dia, aku manusia dan berperikemanusiaan, aku khawatir karna dia lagi hamil anaknya
Anneth: kita ke apartemen itu sekarang
Deven: udah lah gak usah
Anneth: kamu khawatir kan? Kita liat keadaannya kesana
Deven: aku gak mau neth
Anneth: aku temenin
Deven: aku anter kamu pulang, kita kesana nunggu azalea telpon aja nanti, kamu juga khan ada kerjaan
Anneth: enggak, siapa bilang aku ada kerjaan
Deven: loh kan tadi kamu yang bilang sama anak anak
Anneth: aku gak mau nongkrong sama temen temen tapi pikiran kamu dimana, gak nyambung nanti
Deven: yaudah aku anter kamu pulang
Anneth: aku bilang kita kesana sekarang, aku temenin
Deven menghela nafasnya dan mengiyakan saja apa yang diinginkan anneth, lagipula deven tidak tenang jika azalea dan aldy bertemu seperti ini.
Saat sampai di parkiran, deven sempat ragu untuk masuk dan tetap duduk di dalam mobil
Anneth: ayo dev
Deven: kita pulang aja deh neth
Anneth: ayo buruan panas
Deven akhirnya turun dan mereka berdua masuk kedalam apartemen.
Deven benar benar menghela nafasnya saat ia menunjukan kamar azalea kepada anneth. Mereka memencet bel namun tidak ada yang membuka pintu
Deven: gak ada di dalam orangnya, kita pulang aja neth
Anneth: aku yakin dia ada di dalam, kamu tau pin nya?
Deven: iya tau sih, cuma..
Anneth: ayo buka dev
Deven memencet pinnya dan pintu menjadi tidak terkunci, mereka membuka pintu dan kaget karna isi apartemen itu semuanya berantakan
Deven: za... Azalea....
Anneth: cepet cari dev
Mereka berdua mencari azalea ke seluruh ruangan di apartemen tapi sama sekali tidak ada orang di dalam
Deven: gak ada
Anneth: terus?
Deven: aku gak tau dimana
Anneth: tapi ini semua berantakan
Deven: kita cari di luar
Anneth dan deven keluar dari kamar itu dan turun lagi ke bawah, saat mau keluar, anneth ingat sesuatu
Anneth: ruang cctv
Deven: kamu bener
Mereka berdua langsung masuk ke ruangan monitor cctv, awalnya mereka tidak diizinkan masuk, tapi deven menjelaskan jika mereka harus melihat rekamannya dan akhirnya mereka diizinkan melihatnya.
Aldy datang dan memencet bel, azalea membuka pintu dan aldy masuk kedalam, mereka di dalam hanya sekitar 20 menit, lalu setelah itu mereka berdua keluar dan terlihat azalea yang seperti tertekan. Mereka melihat semua itu dari kamera cctv di depan kamar.
Deven: makasih ya pak
Mereka berdua keluar dari ruangan cctv dan sempat bingung mencari azalea kemana
Deven: live location
Deven langsung membuka ponselnya dan melihat live location azalea, karna sebelumnya, deven sudah meminta azalea untuk mengirim live location untuk berjaga jaga jika hal hal seperti ini terjadi.
Deven langsung mengikuti lokasi itu dan mereka akhirnya sampai di salah satu klinik.
Anneth: ngapain ke klinik?
Deven mengangkat bahunya karna tidak tau dan mereka berdua langsung masuk kedalam, ke resepsionis dan ternyata tidak ada pasien atas nama aldy maupun azalea
Anneth: gak ada?
Deven: gak ada, tapi lokasi mereka disini
Anneth: mereka pasti ada di sekitar sini dev
Anneth dan deven keluar dari klinik dan mencari aldy dan azalea, anneth melihat wajah seperti aldy di taman daerah klinik itu dan mereka langsung menghampiri mereka kesana.
Saat datang, deven langsung menjauhkan aldy dari azalea dan anneth membantu azalea untuk menjauh dari aldy.
Deven: kenapa lo?
Aldy: lo yang kenapa? Dateng dateng gak jelas
Deven: lo gak usah kasar sama cewek bisa gak sih
Aldy: dia istri gue, urusan lo apa?
Deven: gua temennya
Aldy: dia istri gue, kurang jelas gua ngomong? Dia istri gua
Anneth: ayo bangun, lo gapapa?
Azalea: gua gapapa, thanks ya
Aldy mencoba mendekat ke arah azalea lagi dan menarik tangannya, tapi langsung ditepis oleh deven
Deven: gua bilang gak usah kasar!
Aldy: ngajak ribut lo
Aldy langsung memukul wajah deven sampai deven tersungkur dan membuat anneth kaget
Deven: wah, mau main kasar lo ya.
Deven langsung balas memukul aldy sampai akhirnya mereka berdua baku hantam.
Anneth menyuruh azalea untuk duduk di kursi dahulu baru setelah itu ia melerai deven dan juga aldy
Anneth: deven udah stop!
Anneth: deven!
Deven: jangan halangin aku buat kasih dia pelajaran neth!
Anneth: stop aku bilang! Prioritas kamu sekarang apa? mau terus berantem sama dia, atau kita tolongin azalea sekarang.
Lalu deven menoleh ke arah azalea, banyak luka di tubuhnya.
Deven menatap lagi ke arah aldy dan menunjuk tepat di dada nya
Deven: lo...gak lebih dari seorang laki laki pengecut! Sampah!
Anneth: ayo bangun
Anneth membantu azalea bangun dan mereka berdua membawa azalea kedalam mobil.
Anneth tau jika ia marah dan kesal dengan azalea, tapi dengan kondisi yang sekarang, lebih baik anneth mengalah saja dulu, karna melihat kondisi azalea juga seperti ini.
Anneth: kenapa kita gak masuk ke klinik aja dev? Lebih deket
Deven: rasanya kurang aman kalo disini neth, aldy masih di luar, lo masih kuat kan za?
Azalea: gua gapapa kok
Azalea: makasih banget ya dev, neth
Deven: sekarang kita ke rumah sakit dulu, lo tenang
Deven dan anneth akhirnya membawa azalea ke rumah sakit untuk di cek keadaannya dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Semuanya baik baik saja, tidak ada luka serius, hanya beberapa memar di wajahnya dan sedikit goresan di bagian dahi nya.
Mereka berdua menjenguk azalea sebentar untuk menanyakan keadaannya.
Deven: udah mendingan?
Azalea: lumayan dev
Sementara deven mengobrol dengan azalea, anneth hanya diam dan duduk di sofa
Deven: kenapa bisa lo berantem sama aldy
Azalea: panjang dev ceritanya, tapi thanks banget ya lo udah dateng
Deven: lo seharusnya makasih sama anneth, bukan ke gua
Lalu azalea dan deven menatap ke arah anneth dan ia sedikit bingung
Azalea: makasih banyak ya neth
Anneth: sama sama
Deven: kalo dia gak maksa buat jenguk lo, gua gak bakal ketemu lo sekarang
Azalea: gua hutang budi sama lo neth, nyawa anak gua, lo yang selamatin dia
Anneth: gua gak ngelakuin apa apa
Deven: yaudah lo istirahat, gua sama anneth keluar sebentar
Deven dan anneth lalu keluar dari ruangan azalea dan ke kantin rumah sakit
Deven: kamu gak kenapa napa?
Anneth menggelengkan kepalanya
Deven: kenapa?
Anneth: kenapa?
Deven: kamu marah sama aku?
Anneth menggelengkan kepalanya lagi.
Deven bangun dan membeli air mineral untuk anneth
Deven: kamu minum dulu
Anneth meminumnya dan sedikit lebih tenang
Anneth: kasar banget
Deven: sorry
Anneth: bukan kamu, aldy
Deven diam saja
Anneth: dia sama sekali gak mikir, itu istrinya dan lagi ngandung anaknya, orang macam apa dia
Deven: beralasan dong artinya kalo kemarin aku khawatir sama kamu, kamu liat sendiri khan aldy orangnya gimana, dia akan selalu jahat, kasar, dan gak punya hati, dia berubah itu bohong.
Anneth diam saja dan bangun dari kursi, ia berjalan ke arah tembok dan membuka kotak p3k, mengambil beberapa obat dan juga plaster.
Anneth: luka mu di bersihin dulu
Deven: ini gapapa neth
Anneth: tetep harus dibersihin supaya gak infeksi
Deven akhirnya diam saja saat anneth membersihkan lebam di wajahnya ia hanya menahan perih saja.
Deven: pelan pelan
Anneth: iya ini udah pelan banget dev, kalo gak dibersihin nanti takutnya malah kenapa napa
Anneth juga menempelkan plaster di dekat dagu deven.
Anneth: udah selesai
Deven: thank ya
Anneth: iyaa
Lalu anneth kembali lagi menaruh obatnya di dalam kotak.
Deven: ayo aku anter kamu pulang, kamu pasti capek banget
Anneth: gak apa, kasian dia kalo gak ada yang jagain disini
Deven: tapi kamu juga harus istirahat, besok ada kerja khan?
Anneth: kamu tolongin aku aja, ambilin tas aku disitu ada baju, aku mau ganti
Deven: dimana tas nya?
Anneth: ada di bagasi mobil kamu, tadi aku masukin kesana
Deven: yaudah, tapi aku anter kamu dulu ke ruangan azalea, atau mau kemana?
Anneth: ke ruangannya aja
Deven: aku anter kesana
Deven mengantar anneth dahulu ke ruangan azalea dan setelah itu ia langsung pergi ke parkiran untuk mengambilkan tas anneth karna ia masih memakai dress dan belum sempat pulang.
Anneth menunggu di depan ruangan azalea dan tidak masuk, karna ia tidak mau mengganggu istirahatnya azalea dan lagi pula anneth tidak ingin terlalu dekat dengannya dan tidak ada yang harus mereka bicarakan.
Jika bukan karna deven, mungkin anneth memilih pulang daripada harus di rumah sakit seperti ini, tapi ia berpikir jika egois tidak akan menyelesaikan masalah, jadi mengalah untuk saat ini tidak masalah bagi anneth.
Deven datang membawa tas yang anneth minta ambilkan tadi
Deven: ini?
Anneth: iyaa
Anneth mengambil tasnya dan melihat isinya, benar, itu pakaiannya dan juga ada sandalnya
Anneth: aku ke toilet sebentar
Anneth bangun dan berjalan ke toilet untuk ganti pakaian. Ia juga mencuci wajahnya dan menghapus make up nya.
Ia menghela nafasnya dan setelah itu kembali lagi ke kursi itu, tapi anneth tidak melihat deven sama sekali, padahal tadi deven duduk disitu.
Anneth mengintip dari pintu, ternyata deven ada di dalam. Anneth benar benar marah, ia sudah hampir mendobrak pintu itu namun ada sesuatu yang menahannya, sesuatu di dalam dirinya yang membuatnya tidak jadi mendobrak pintu itu. Anneth hanya menghela nafasnya dan berjalan menjauh dari ruang perawatan itu. Ia juga keluar dari rumah sakit dan naik taxi, anneth tidak pulang, ia pergi ke sebuah restoran untuk menenangkan dirinya dan makan malam disana, walaupun sendiri ia tidak masalah.
Tidak masalah tidak bicara dengan deven, anneth pergi begitu saja untuk menenangkan dirinya dan makan.
Saat sampai di restoran, anneth memesan makanannya dan menunggu diantarkan.
Lalu ponselnya berdering, anneth melihat ada nama zara di layar ponselnya
Anneth: iya hallo zar
Zara: neth, thank you so much ya kadonya
Anneth: lo udah buka?
Zara: udah
Anneth: suka?
Zara: suka banget, thank you ya
Anneth: iya sama sama zar
Zara: lo dimana? Udah di rumah?
Anneth: enggak, gua lagi di restoran
Zara: ouh lagi makan malem sama deven, sampein juga ke deven, terimakasih ya
Anneth: gua sendiri, nanti gua sampein
Zara: sendiri? Kenapa?
Anneth: ada insiden kecil tadi
Zara: kenapa? Lo kecelakaan sama deven?
Anneth: enggak, gua baik baik aja
Zara: kirain, terus kenapa?
Anneth: yha cewek yang gua ceritain ke lo waktu itu, dia masuk rumah sakit
Zara: kok bisa?
Anneth: gara gara aldy
Zara: aldy? Aldy mantan lo?
Anneth: iyaa, itu istri nya, mereka tinggal di london selama ini
Zara: bisa banget kayak gitu ceritanya, gak ada orang lain aja? Gua eneg banget denger nama aldy sumpah deh
Anneth: lo tau sendiri kan aldy orangnya gimana, sampe istrinya masuk rs itu dia bener bener gila
Zara: stres itu namanya neth, harus masuk rumah sakit dia itu, mentalnya aneh banget
Anneth: hahahaha
Zara: terus lo yang nemenin istrinya di rumah sakit?
Anneth: siapa lagi kalo bukan gue sama deven?
Zara: lo gapapa? Atau mau gua kesana temenin lo? Gue bisa siap siap sekarang
Anneth: gua gapapa zar, lagian lo juga pasti capek banget abis acara tadi, udah lo istirahat, gue juga mau makan dulu
Zara: serius lo gapapa?
Anneth: iya gua gapapa
Zara: yaudah kabarin gua lagi nanti
Anneth: okee zar, bye
Zara: bye
Anneth mematikan telponnya karna makanannya sudah datang dan ia harus makan dahulu.
Anneth mencoba untuk tidak memikirkan deven di rumah sakit dan makan, tapi tetap saja pikiran itu mengganggunya dan membuat nafsu makannya berkurang, alhasil anneth tidak menghabiskan makanannya.

Akhir CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang