Deven sengaja tidak ke restoran hari ini, ia ke rumah anneth untuk menjemput anneth.
Deven: lagi ngapain?
Anneth: aku baru selesai mandi
Anneth: kamu udah makan?
Deven: belum
Anneth: wait aku panasin dulu makanannya
Anneth ke dapur untuk memanaskan makanan untuk deven.
Anneth: dev udah, sini makan
Deven: iya neth
Deven berjalan ke arah meja makan dan makan bersama anneth.
Deven: alvaro mana?
Anneth: udah ke kantor
Deven: gimana store? Aman?
Anneth: aku belum cek juga sih, belum sempet soalnya
Deven: yaudah lah lagian juga ada alvaro yang ngurus semuanya khan, jadi kamu nya juga tenang gak pusing mikirin semuanya gitu
Anneth: iya untungnya alvaro mau di kantor, jadi aku nya santai gitu
Mereka berdua menyelesaikan sarapannya dan duduk sebentar.
Anneth ke kamarnya untuk mengeringkan rambut dan berdandan. Sementara deven duduk di sofa dan menonton tv
Ponselnya berdering dan ada telpon dari pengacara nya
Deven: gimana?....sekarang....ouh 20 menit lagi?....oke...iya saya kesana sebentar lagi...oke thanks pak
Telponnya terputus, deven naik ke atas dan mengetuk pintu kamar anneth
Anneth: masuk dev
Deven masuk kedalam dan melihat anneth masih di depan kaca
Deven: belum selesai juga daritadi?
Anneth: sebentar lagi dev, ada apa?
Deven: berangkat yok
Anneth: sekarang?
Deven: iya supaya gak buru buru, kita berangkat sekarang
Anneth: tunggu aku sebentar lagi
Deven: yaudah aku tunggu di depan
Anneth: yha disini juga gakpapa
Deven: yaudah aku tungguin
Deven menunggu di pinggir kasur dan anneth melanjutkan bersiap siap.
Deven melihat meja kecil di sebelah tempat tidur, ada foto mereka berdua saat anneth wisuda lengkap dengan bunga mawar putih yang deven bawa untuk anneth waktu itu.
Anneth: kamu ganteng disitu
Deven: dari dulu aku emang ganteng neth
Anneth: primadona kampus gitu maksud nya? Banyak cewek cewek naksir? Iya?
Deven: iya lah, tapi cuma kamu yang berhasil dapetin aku
Anneth: iya iya aku beruntung
Deven: aku lebih beruntung hahaha
Anneth: ayo aku udah siap
Deven: yok
Deven dan anneth keluar dari kamar dan turun kebawah, mereka masuk kedalam mobil dan siap untuk berangkat.
Deven: kalo kamu gak nyaman, aku gak mau maksa neth
Anneth: its okay dev
Deven: ini semua harus dari diri kamu sendiri, aku cuma sebagai perantara aja
Anneth: ada yang harus aku lakuin juga nanti
Deven: apa?
Anneth: kamu bakal tau nanti, aku pernah ngomong ini sebelumnya
Deven: jangan aneh aneh ya neth
Anneth: aneh aneh apanya? Udah jalan dulu aja
Deven: pake sabuk pengamannya
Anneth: udah
Mereka berdua datang ke kantor polisi, saat sampai memang di depan ada beberapa wartawan dan anneth bersama deven tidak langsung keluar dari mobil karna deven mengabari pengacaranya dulu untuk menanyakan lokasinya.
Setelah selesai menelpon, baru mereka berdua turun dan wartawan langsung mengerumungi mereka berdua, deven berusaha menuntun anneth sampai masuk kedalam dan lepas sementara dari para wartawan.
Lalu mereka bersama dengan pihak kepolisian bersiap siap dan keluar dari ruangan, mereka menuju tempat untuk press conference.
Saat anneth dan deven keluar, kamera mulai memotret dan pihak dari kepolisian memulai.
Banyak hal yang mereka sampaikan dan deven pun menyampaikan beberapa hal, serta pernyataan penyesalan dan permintaan maaf dari pelaku, serta sumber yang mereka dapat semuanya dibicarakan dengan jelas.
Sekarang, giliran anneth bicara, anneth memegang mic nya dan berdiri, menyapa para wartawan dan mulai bicara
Anneth: sebelumnya makasih buat semua temen temen wartawan yang udah dateng
Anneth: maaf juga kalo udah bikin heboh akhir akhir ini
Lalu para wartawan menanyakan beberapa hal dengan anneth dan anneth mulai menjawab satu persatu
Anenth: iyaa sebenernya itu cuma salah paham aja, aku sama betrand dan alifa, kita berteman, mereka berdua sama sama temen aku, jadi emang ada kesalahpahaman aja dan kebetulan ada yang record sepotong dari apa yang sebenernya terjadi disana
Anneth: jadi sebenernya apa yang beredar di media sosial itu semuanya gak bener, sekali lagi saya bilang itu gak bener, kami berteman baik
Wartawan: tapi seperti di sosial media, pertemanan kalian lagi gak baik, apa ada hubungannya sama ini?
Anneth: mungkin karna waktu aja, aku juga banyak kerjaan, jadi emang jarang ketemu aja, tapi semuanya baik baik aja, everything's is good, thank you buat kalian semua yang udah dateng disini, dan sorry buat semua fans fans aku yang mungkin kaget sama berita nya ini.
Anneth: mungkin ada salah satu hal yang bikin kalian percaya kalo berita ini bohong, aku baru ngomong disini mungkin, aku udah punya pacar.
Anneth: jadi kemungkinan untuk saling rebut pasangan itu gak mungkin, karna aku sendiri udah punya pacar
Saat anneth bilang pacar, semua kamera memotretnya dan mungkin akan menjadi salah satu berita tambahan.
Anneth sengaja tidak ingin menutup nutupi ini lagi karna ia sendiri ingin deven diakui publik dan hubungan mereka tidak harus selalu sembunyi sembunyi.
Para wartawan bertanya siapa sosok kekasih anneth, sementara deven diam bengong karna kaget anneth bicara seperti itu di hadapan media.
Anneth: cepat atau lambat kalian tau sendiri orangnya, masih orang yang sama, jadi sekali lagi aku minta maaf sama semuanya, sama sekali gak ada maksud untuk cari muka atau gimana gimana, karna jujur ini bukan aku yang laporin mereka ke kantor polisi
Wartawan: untuk mereka akan diampuni atau damai atau bagaimana?
Anneth: kalo itu silahkan tanya sama pihak dari pelapor karna jujur saya juga gak terlalu ngerti masalah gini.
Lalu deven menjelaskan beberapa hal terkait keputusannya untuk mengambil langkah hukum
Deven: mungkin karna kebebasan berekspresi yang disalah artikan disini, kenapa saya tempuh jalur hukum? Hal hal seperti ini sering sekali terjadi di indonesia, dimana orang orang bisa berkata atau mengetik hal hal yang mungkin kita gak tau bisa nyakitin perasaan orang yang kita komentarin, jatuhin mental nya, akibat akibat seperti itu pasti ada, jadi saya harap setelah adanya kasus seperti ini, masyarakat bisa lebih bijak lagi untuk berkomentar atau menyebarkan sesuatu, jika belum tentu benar, sebaiknya jangan diteruskan.
Setelah anneth mengeluarkan statmen nya lalu dari pihak kepolisian menyampaikan beberapa hal lagi sebelum akhirnya acara nya bubar dan mereka kembali ke dalam ruangan.
Anneth dan deven serta pengacara nya diskusi untuk beberapa hal terkait kasus ini, dan deven minta mereka dihukum dengan hukuman yang seharusnya. Bukannya jahat atau seperti apa, deven tidak mungkin membiarkan mereka lama lama di penjara, deven pasti akan mengeluarkan mereka darisana dengan cepat, tapi deven minta mereka untuk ditahan sementara waktu agar mereka bisa merenungi kesalahannya dan sadar bahwa yang mereka lakukan itu salah.
Setelah semua urusan di kantor polisi selesai, deven dan anneth pamit pergi.
Keluar dari ruangan, mereka langsung dihampiri wartawan yang masih stay di depan gedung.
Anneth tidak ingin mengatakan hal lagi di hadapan mereka, pernyataannya tadi sudah lebih dari cukup untuk merangkum apa yang terjadi saat ini, jadi anneth langsung masuk kedalam mobil dan deven langsung melajukan mobilnya meninggalkan kantor polisi.
Deven: kamu serius ngomong kayak tadi?
Anneth: kenapa enggak?
Deven: neth, kamu yakin bilang udah punya pacar
Anneth: yah kan emang kenyataannya aku udah punya pacar dev, gakpapa
Deven: aku gak masalah, cuma kamu, aku takutnya di kamu nanti gimana gimana
Anneth: selagi aku masih bisa handle , aku pasti tangani sendiri dev, gak akan ada masalah, percaya sama aku
Deven mengantar anneth pulang lagi sampai di rumah dan deven mampir sebentar.
Deven: aku masih shok kamu ngomong gitu tadi
Anneth: kenapa sih dev hahaha
Deven: kamu itu beneran neth? Beneran?
Anneth: emang kurang jelas aku ngomong
Deven: kamu berani banget, nutup nutupin ini dari aku
Anneth: dev, aku gak mau kita harus terus sembunyi sembunyi, lagi pula, aku gak bilang orang itu kamu, mereka bakal duga duga aja, yang jelas mereka tau kalo aku sama betrand dan alifa sebenernya gak ada masalah
Deven: iya walaupun sih sebenernya, aku kaget aja tadi
Anneth: hahahahaa
Ponsel deven berdering dan ada telpon dari kak rifan. Deven menduga mungkin berita tadi sudah mulai mencuat ke sosial media dan mampir di kak rifan, karna sebelumnya, deven sudah bicara hal ini dengan kak rifan, namun mereka tidak menemukan titik terang sampai akhirnya deven membuat laporan polisi sendiri.
Diawal percapakan saja deven sudah tau maksud kak rifan menelponnya
Deven: gua udah ngomong sama lo berapa kali dari kemarin, lo gak ada respon
Rifan: khan masih bisa baik baik, kalo gak ada koordinasi kayak gini, ya semua kerjaan bisa kacau lah gimana sih
Deven: gua bilang sama lo kemarin, ayo selesain sama sama, tapi lo kayak gak peduli dan nunda nunda, sedangkan gue gak bisa buat nunggu lo, gua selesain semuanya pake cara gua sendiri, terserah lo mau suka atau enggak, yang jelas gak ada paksaan buat anneth datang kesitu, dan sorry kalo gua gak ngomong sama lo
Rifan: terus gimana caranya handle project semuanya? Emang lo bisa?
Deven: kerjaan sekarang bukan yang terpenting disini, tapi kenyamanan anneth itu yang utama sekarang, kalo dia gak nyaman, gimana caranya dia bisa kerja all out? Gimana?
Rifan diam saja
Deven: mangkanya lain kali jangan mikirin diri sendiri dulu, gua ingetin sama lo, jangan pernah marah sama anneth tentang hal ini, karna ini semua hak nya dia
Rifan: yaudahh lah nanti gue kabarin lo lagi, gua harus ketemu anneth dulu
Deven: anneth lagi sama gua
Rifan: yha lain waktu, besok juga bisa, gak hari ini
Deven langsung mematikan telponnya saja karna tidak ingin lebih panjang.
Anneth: kenapa dev?
Deven: kamu, kalo kak rifan ngomong sesuatu sama kamu, bilang sama aku
Anneth: kenapa?
Deven: dia nelpon tiba tiba marah gak jelas, kalo seumuran sama aku udah aku ajak ribut deh
Anneth: sabar...kenapa?
Deven: aku yang buat laporan kok dia yang marah marah, dia menejer kamu apa betrand sebenernya
Anneth: nanti aku yang ngomong sama kak rifan, udah jangan emosi
Deven: orang aku cuma mau kamu dapet keadilan doang kok, gak pantes aja di rendahin kayak gitu
Anneth: iya udah aku paham, nanti aku yang ngomong sama kak rifan, kamu jangan emosi dulu ya sabar sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cerita
Short StoryAkhir dari sebuah kisah yang panjang. Dimana pengalaman dijadikan pelajaran sampai akhirnya bisa ada di titik ini. Dan, apapun keputusan terakhir dalam kisah ini, semoga itu yg terbaik untukmu dan juga aku.