19

933 77 9
                                    

"Anak baru?" Tanya seorang perempuan ketika melihat Jaemin masuk bersama seorang perempuan, biasanya kan bareng Haechan tapi Haechan nya udah di kelas duluan.

Ara mengangguk, "Nama gue Ara, Nama lo?" Perempuan yang bertanya tadi hanya tersenyum miring lalu pergi dari hadapan Jaemin dan Ara.

"Gak usah cari perkara sama gue, bisa?" Tanya Jaemin yang bisa menghentikan langkah perempuan tadi. Mereka jadi pusat perhatian karena mereka masih di koridor lantai 1 sekolah.

"Terus lo mau gue apa? Sungkem sama lo, gitu?" Tanya perempuan tadi.

"Ara ngomong baik-baik, seenggaknya lo jawab pertanyaannya" ucap Jaemin yang terkesan dingin.

"Dia siapa lo?" Bukannya menanggapi ucapan Jaemin, perempuan itu malah bertanya balik pada Jaemin.

"Apa penting buat lo?" Tanya Jaemin.

"Jelas! Gue udah lama suka sama lo kenapa lo gak pernah notice gue?" Tanya perempuan itu. 

"Seharusnya lo sadar! Gue sama lo agak gak pernah kenal, Lia-ssi!" Ucap Jaemin setelah membaca nametag perempuan itu.

"Tapi gue udah usaha, Lee Jaemin!" Ucap perempuan bernama Lia itu, Lia meninggikan cara bicaranya.

"Apa usaha lo sampe yakin gue bakal notice lo?" Tanya Jaemin.

"Apa lo gak pernah sadar?! Setiap pagi gue kasih lo kotak makan gue di loker nomor 578" ucap Lia.

Jaemin menghela nafas kasar, "Yang pertama gue gak pernah minta kotak makan lo, yang kedua gue gak butuh kotak bekel lo, yang ketiga gue gak miskin sampe gak bisa beli makan sendiri dan yang terakhir loker 578 itu bukan punya gue!" Ucap Jaemin yang membuat Lia kaget, kalo bukan loker Jaemin terus selama ini yang dia kasih siapa?

"Ka-kalo bukan loker lo terus itu loker siapa?" Tanya Lia agak gugup.

"Gue orangnya!" Ucap seseorang dari belakang Lia.

"Soobin?" Soobin jalan kearah Lia.

"Kenapa lo gak pernah bilang kalo gue salah loker!" Ucap Lia kesal.

"Apa lo bakal berenti kasih perhatian ke gue kalo gue kasih tau loker itu bukan punya Jaemin?" Tanya Soobin ke Lia.

"Gue muak denger drama murahan!" Jaemin pergi dari situ dengan menggandeng tangan Ara.

...

Brak

"Siapa yang pake blackcard gue?!" Tanya Mark dengan tatapan mengintimidasi keempat adiknya.

"Gak guna banget gue ngambil blackcard lo, gue juga udah kerja sendiri kali" ucap Renjun, iya juga sih Renjun udah punya uang sendiri kenapa harus ngambil uang Mark, gak mungkin.

"Kalo gue punya mulut buat sekedar ngomong 'minta' kenapa enggak? Lagipula SPP gue baru aja dibayarin lo kan?" Tanya Jeno, Jeno juga buat apa kalo ngambil uang Mark, kan kemaren Mark baru aja bayarin SPP Jeno.

"Gue belom bokek bokek amat" ucap Haechan lalu meminum susu kotaknya.

"Gue!" Satu kata yang bikin semuanya melihat kearah Jaemin.

"Gue yang pake blackcard lo" ucap Jaemin enteng.

"Buat apa dan kenapa gak bilang?" Tanya Mark ke Jaemin.

"Buat bayarin Ara sekolah dan apa kalo gue bilang sama lo bakal dikabulin?" Jaemin mengambil selembar roti lalu pergi meninggalkan ketiga kakak dan kembarannya. Jaemin mau pergi, kemana? Jemput Ara.

 Jaemin mau pergi, kemana? Jemput Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[𝕀] 𝔻𝔼𝕊𝕋ℝ𝕆𝕐𝔼𝔻 : 𝔻𝕖𝕤𝕥𝕣𝕠𝕪𝕖𝕕 𝕝𝕚𝕥𝕥𝕝𝕖 𝕓𝕪 𝕝𝕚𝕥𝕥𝕝𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang