Setelah memiliki hubungan kurang lebih tiga tahun, Irene dan Wendy sudah melangkah ke tingkat yang lebih serius, kini keduanya sudah menjadi partner hidup bersama. Keduanya menjadi pasangan yang ideal di mata publik, Irene memiliki wajah yang cantik, pemikiran yang dewasa dan memiliki jabatan penting di sebuah perusahaan. Sementara Wendy, memiliki senyuman yang menawan, memiliki kecerdasan yang luar biasa, namun sedikit kekanak-kanakan dengan sikap suka merayunya.
Perbedaan usia menjadi alasan utama keduanya bisa saling membenci satu sama lain di saat sebenarnya mereka sadar bahwa mereka juga saling mencintai. Pertengkaran kecil seperti tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan mereka, selalu ada saja hal yang memicu pertengkaran dan biasanya itu adalah ulah Wendy. Meski begitu, baik Irene maupun Wendy tidak ada yang bisa menahan momen diam-diaman terlalu lama.
" Aduh, dimana ya dokumennya ? ", gerutu Irene di pagi hari.
Wendy hanya memperhatikan Irene yang sedari tadi keluar masuk kamar dan ruang kerja. Bukan sekali ini ia melihat Irene panik mencari sesuatu.
" Harusnya ada ruang kerja. ", Irene keluar dari kamar dan masuk ke ruang kerja.
Tak tahan dengan tingkah Irene, Wendy menghampirinya dan sedikit berniat membantu.
" Nyari apa sih ? Dari tadi kayaknya nggak ketemu-ketemu. "
" Dokumen meeting. "
" Huh, makanya pakai tablet saja, jadi nggak repot kaya gini. "
" . . . . "
" Gaptek sih. ", ucap Wendy saat berjalan ke arah meja.
Tidak menjawab Wendy, Irene langsung memasang wajah kesalnya dan kembali mencari dokumennya.
" Yang ini bukan ? ", tanya Wendy sambil menunjukan satu dokumen.
" Nah, ini dia. Kok ketemu ?! "
" Kau lupa kali, kan udah tua. "
" Siapa yang tua ? ", tanya Irene sambil mengepal tangan mungilnya dan mengarahkan ke Wendy.
" Bae Joohyun. ", jawab Wendy dengan wajah meledek dan kemudian langsung berlari menghindari Irene.
" Son Seungwan !!! "
Seperti itu cara Wendy membuat ulah, dengan menggoda Irene dan kabur. Bahkan karena sudah terlalu lelah, Irene hanya bisa menghela nafas meskipun terkadang ia juga mengejar Wendy sampai dapat.
Irene keluar dari rumahnya dan saat ia akan membuka pintu mobil, Wendy kembali muncul dari balkon lantai dua.
" Take care, wife. Saranghae! "
Karena sudah kesal, Irene tidak menjawab Wendy dan ia langsung masuk ke mobil, berangkat ke kantor. Sementara Wendy hanya tersenyum memperhatikan mobil Irene yang perlahan menghilang dari pandangannya.
Starlight Energy
Ketika Irene baru mau masuk ke lift, Tiffany mengejarnya dan menahan lift.
" Oh, annyeonghaseyo, eonni. "
" Kau baru datang ? "
" Ne, tadi aku mencari dokumen dulu. "
" Tapi semuanya aman,kan ? "
" Ne. "
Keduanya berada di dalam lift dan Tiffany merasa seperti ada yang membuat Irene kelelahan.
" Apa di rumah sedang ada masalah ? "
" Aniyo, eonni. "
" Wendy membuat masalah lagi ? "
" Dia akan selalu seperti itu, eonni. Aku sudah terbiasa dengan hal itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Husband
FanficMenikah dengan seseorang yang kita cintai memang hal yang indah, tapi bagaimana jadinya jika menikah dengan seseorang yang selalu membuat kita merasakan cinta dan benci di waktu yang bersamaan ? 💙💜💙💜 Adopsi / Sequel dari Sunshine Under Snow