Episode 2

911 110 3
                                    

Setiap hari selama pernikahan mereka, Wendy selalu terbangun dengan Irene yang sudah tidak ada di tempat tidur. Bahkan sering terjadi, ketika Wendy masih tertidur, Irene sudah siap berangkat ke kantor.

" Perasaan udah paling pagi bangunnya. "

Starlight Energy

Saat Irene mendekat ke ruangannya, ia melihat meja para asistennya masih kosong sementara jam sudah menunjukan hampir jam kerja. Irene tidak suka jika stafnya datang terlambat, atau menunda sebuah pekerjaan, karena menurutnya sebagai atasan, ia tidak pernah melakukan dua hal itu dan tidak seharusnya stafnya melakukan itu.

Ia masuk ke ruang kerjanya, menyiapkan semua yang harus ia kerjakan dan moodnya hari itu menjadi kesal dengan para staf.

Tak berapa lama, ada salah seorang staf masuk ke ruangan Irene dengan penuh rasa khawatir karena ia datang terlambat sementara seharusnya ia memberikan dokumen pada Irene di pagi hari.

" Jeoseonghamnida, sajangnim. Dokumen untukmu, terlambat. "

" Bukan dokumennya, tapi kau yang terlambat. ", jawab Irene tanpa melihat stafnya itu.

" Ne, jeongmal jeoseonghamnida, sajangnim. "

Di saat yang bersamaan Wendy tiba-tiba muncul dan langsung masuk ke ruangan Irene. Ia melihat seorang staf yang tertunduk dan Irene sibuk dengan dokumen.

" Ada apa ? ", tanya Wendy sambil berjalan ke arah staf.

" Jeoseonghabnida, sajangnim. Aku terlambat menyerahkan dokumen ini. "

Wendy melihat ke arah Irene yang masih tak mau melihat ke stafnya. Sementara stafnya sudah terlihat ketakutan setengah mati.

" Ini dokumennya ? ", tanya Wendy sambil memegang dokumen di tangan staf itu.

" Ne, sajangnim. "

" Kembalilah ke mejamu. "

" Kamsahamnida, sajangnim. ", staf itu berulang kali memberikan rasa hormatnya pada Wendy dan langsung meninggalkan ruang kerja.

Wendy berjalan ke arah Irene dan meletakan dokumen itu di meja.

" Jangan seperti itu, memangnya kau sudah tanya alasannya terlambat ? "

" . . . . "

" Bisa saja dia ada urusan penting, mendadak. "

" Bukannya dia punya ponsel ? "

Wendy mengerti jika Irene tidak suka orang yang tak tepat waktu, atau bahkan lari dari tanggung jawab, tapi disisi lain, ia juga mengerti kesulitan para staf.

" Ya sudah, maafkan mereka untuk hari ini. Tidak akan merugikan untukmu, kan ? "

" Terlalu sering dimaafkan. "

Irene menatap Wendy dengan tajam, ia tidak suka jika Wendy membela staf yang salah.

" Ya sudah, kalau begitu jangan diingat-ingat lagi. Berikan saja teguran tertulis. "

" Aku mau membubarkan mereka. "

" Mwo ? Wae ? "

" Percuma saja mereka memberikanku dokumen itu, aku sudah memiliki semua datanya sebelum mereka selesai, dan aku masih menahan itu agar bisa menghargai usaha mereka. Tapi mereka tidak memberikan report apapun padaku. Untuk apa aku mempertahankan mereka ? "

" Apa tidak bisa dibicarakan baik-baik ? "

" Apa lagi yang mau dibicarakan ? Aku rasa kesempatanku sudah cukup banyak. "

Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang