expected changes

2.9K 176 9
                                    

<jangan lupa vote ya>

Setelah makan mereka siap-siap untuk kekampus siang, setelah jaemin siap-siap untuk keluar dari kamar melihat Jeno sedang nonton tv dengan mengunakan pakai rapi juga tapi kenapa tidak langsung pergi.

Jaemin deketin nya."Jen kamu kenapa ga pergi?" Tanya jaemin berdiri samping nya

"Mau bareng sama kamu." Terkejut lah jaemin bukan itu membuat malu nya kalo bareng sama dia

"A-aku ga salah dengar Jen?" Tanya lagi jaemin, Jeno hanya kekeh setelah itu matikan tv dan mendekati na jaemin tak percaya

Jeno pegang kepala jaemin tepat dipipi nya jaemin."kamu ga salah dengar sayang." Kata Jeno sambil tersenyum

"Tapi ini buat kamu malu bareng sama aku." Kata jaemin dengan manatap Jeno

"Dengar ini na jaemin, selama ini aku jahat sama kamu, selama ini aku ga pernah ngertiin kamu, selama ini aku selalu kasar sama kamu, selama ini aku ga bisa bahagia kamu, tapi ini dan seterusnya aku ga perduli sama omongan mereka bahwa aku mencintaimu."

"Tapi yeri gimana Jen, inggat aku sama kamu baru teman selama yeri masih disisi kamu dan aku minta jangan pernah putus sama dia, aku ga mau lihat dia nangis dan ga mau kehilangan sahabat aku lagi aku ga mau selama ini dia nolongin aku Jen."

"Hei na, aku mencintaimu bukan yeri, jadi nanti aku mau putusin dia dan jalanin bersama kamu. Aku mau mulai hubungan baru sama kamu na jaemin."

"Engak Jen engak, Aku sayang kamu, dan aku juga sayang yeri. Aku ga mau kehilangan yeri sahabat aku satu-satunya sekarang soal renjun sekarang aku mutusin untuk tak peduli sama dia. Dan aku sama yeri sudah kaya sahabat jeno, tolong ya Jen ini demi aku dan demi kamu. Oke kamu boleh anggap aku apa aja tapi jangan sebagai pacar, yeri pasti kecewa sama aku."

🌱

"Jaem," panggil Jeno kepada jaemin dalam mobil Jeno sudah terparkir di halaman kampus.

"Kami serius? Ga mau banggun hubungan baru sama aku? Kalo ga kita pacaran diam-diam." Lanjut Jeno yang masih berusaha membujuk jaemin membongkar hubungan nya depan semua nya

Jaemin terkejut bukan main,"itu lebih salah Jen, sama aja kamu selingkuhin yeri dan aku? Mebghianatin nya aku ga mau buat dia kecewa Jen," jelasan jaemin

"Aku harap kamu mengerti ini Jen," hal terucap terakhir jaemin setelah itu turun dari mobil membuat Jeno geram mukul-mukul setir mobil nya

🌱

Setelah pelajaran selesai jaemin keluar dan untuk makan, tapi hal paling aneh adalah anak-anak kampus pada menatap jaemin dengan arti yang membuat na jaemin menghela nafas.

"Na jaemin," teriak seorang dibalakang jaemin dengan wajah marah

Plakkk

Dia menampar jaemin dengan keras membuat na jaemin hanya diam."kamu apakan Lee Jeno? Huh? Sampai dia nurut sama kamu." Kata Lee haechan

Jaemin mengerutkan kening nya."apa maksud mu haechan?" Tanya jaemin tak mengerti

"Ini lihat, semua sudah pada tahu jalang." Teriak haechan membuat semua menatap meraka, haechan memberikan sebuah kertas yang sudah tersebar dimana-mana

Jaemin mengambil, disana ada foto nya dengan Jeno yang tertawa bersama dan tertulis"na jaemin, adalah sahabat saya sekarang. Jadi saya Lee Jeno akan konfirmasi bahwa saya dengan berteman nanti saya dengan dia tersakiti akan tahu akibat nya."

"Terus masalah apa haechan? Bagus dong Jeno udah mau berteman aku." Jawab jaemin. Untung tadi pikiran tentang Jeno mengakui segala nya

"Hai jalang sial-"

"Haechan!" Bentak jaemin sudah amarah."aku bilangin aku bukan jalang, aku bukan jalang Lee Jeno apa kamu tidak lihat bacaan bahwa aku sama Jeno berteman."

"Ya,ya,ya. Kau sudah berani bentak ku na jaemin. Aku tahu kau menjual tubuh kepada Jeno dengan iming-iming uang kan? Halah jalang sialan,"

"Haechan apa kamu sadar diri kamu yang jalang, kau goda Mark, dan kau berusah mendapatkan dengan mengacam denga foto kalian, aku tahu itu semua haechan." Jaemin tak mau kalah dengan haechan

"Hei sialan kau." Haechan inggin melayangkan tamparan dan ditahan oleh seorang setelah menepiskan tangan haechan dengan kasar

"Jeno."—jaemin

"Jeno kenapa kau menahan ku? Dia jalang mu kan? Berapa yang dia minta Jeno?" Tanya haechan yang tersulut emosi

"Lee haechan, stop lah drama kau membuat ku malu, jangan pernah kau sakiti dia. Apa kau tak mengerti bahasa manusia?" Jeno menatap haechan dengan tajam

"Hai, Jeno kau ini kakak ku kenapa kau membela jalang sialan ini huh?"

Hah kakak haechan?

OMG aku ga nyangka bahwa mereka adik kakak

Sumpah nya drama banget seru

Gua baru tahu sial

Gosip baru

Semua berbisik-bisik dengan juga jaemin masih terkejut."a-adik kakak?" Tanya lagi jaemin

"Iya aku adik nya huh? Kenapa? Seharus nya kau yang pergi dari hidupan kakak ku. Yang pantes adalah sahabat ku renjun."

"Sekarang sikap mu seperti ini karena renjun sialan itu? Haechan kau adik seharus nya kau tidak berbuat seenak. Aku bilangin aku dan jaemin adalah teman memang aku sering babuin dia tapi lama kelamaan aku dengan jadi teman, dia baik sama aku, dia baik banget selalu ada buat aku, dan kau dan kakak, ayah kemana saja huh?" Kata Jeno membuat haechan diam sejenak merasakan begitu sakit hati perkataan benar keluarga sama sekali tidak memikirkan Jeno

Haechan diam seribu bahasa."Jeno!" Tegur jaemin karena melihat wajah haechan sudah merah inggin sekali menangis

Jaemin mengusap punggung haechan supaya menangkan diri nya."haechan, kamu baik-baik aja? Maaf kalo Jeno kasar sama kamu."

Bragg

Haechan mendorong jaemin sampai jatuh kebawah."puas huh? Puas buat aku sama kakak berantem?" Dengan cepat haechan pergi meninggalkan mereka Jeno berusaha membangun kan jaemin.

🌱

"Sumpah aku senang bahwa kamu sama Jeno bisa berteman baik." Ceria seorang gadis yang tersenyum kepada jaemin membuat ikut tersenyum

"Aku juga senang yer."

"Sekarang jaemin dan kamu Jeno udah berteman kita mengadakan acara makan lestoran ayah aku dekat sini. Mau kan?" Tanya yeri yang memeluk lengan tangan Jeno, Jeno malahan menatap jaemin

"Mau kan kalian? Aku inggin makan bareng kalian." Bujuk lagi yeri sampai mau

Jeno menghela nafas kasar."baik lah nanti pulang ya."

"Ehmm, nanti aku nyusul saja, soal ada kelas lagi." Jawaban jaemin membuat yeri cemberut

Yeri menggeleng kepala nya."engak, jaem. Tenang saja aku dan Jeno nunggu kamu nanti bareng kesana naik mobil Jeno."

"Tap-"

"Udah kau nurut saja." Jeno motong suara jaemin membuat pasrah saja yang dikata mereka.

a mistake [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang