Seorang masuk dengan membawah dokter membuat Jeno menatap yaitu jaehyun dengan pria manis samping membuat Siwon diam."Kau bukan adik, Yoona?" Tanya Siwon menatap lelaki manis dengan wajah marah bahkan tak kelihatan baik.
"Selamat malam Lee atau na Siwon? Aku inggin bicara dengan mu." Kata taeyong dengan nada lembut
"Saya banyak urusan." Jawab Siwon tak inggin bicara lagi dengan keluarga istri kedua nya
"Kau Siwon ayah apa? Buat anak mu seperti ini? Huh? Kau ayah paling egois yang pernah saya kenal. Kau perlakukan na jaemin sangat tidak adil dengan anak-anak mu. Lihat dia. Dia sangat butuh sosok ayah setelah ibu meninggal kau fikir dia akan baik-baik saja, tidak, dia sakit, dia sakit melihat ayah membuang bahkan dulu kecil apa kau memberikan kasih sayang? Tidak Siwon!" Taeyong langsung bicara marah-marah dia pantes untuk bertindak ini karena keponakan di buat tak adil dengan ayah sendiri
"Kau tahu apa taeyong?" Penekan Siwon marah-marah dihina oleh taeyong
"Aku tahu semua nya Siwon. Satu kau dulu kecil pernah tidak memberikan hadia setiap uang tahu jangan kah hadia kau ucapan ulang tahu pernah tidak? Tidak dan kau selalu mengucapkan selamat untuk anak mu atas pencapaian nya? Bahkan tak pernah kau terlalu perduli anak dari istri pertama mu melihat betapa sedih dia melihat kau dengan keluarga kecil merayakan ulang tahun anak mu istri pertama mu? Dia melihat dibalik tebok, selalu mendambakan mempunyai keluarga seperti itu dan dia inggin punya disayang dengan mu oh tida apa-apa kalo dia tidak sayang oleh Taeyeon tapi kau satu-satunya harapan nya tapi kau sama aja Siwon!"
"Kedua kau selalu memberikan perhatian ke anak-anak Taeyeon sedang kan na jaemin juga anak mu. Dimana otak mu Siwon! Kau tahu dia tak pernah menuntut apapun kepada mu! Bahkan sekali aja tidak pernah KANAPA....kau jahat sama dia apa salah sekarang dia mencintai kakak. Emang dari dulu apa kamu kasih cinta kasih kepada jaemin? Tidak kau bahkan tak perduli walaupun sakit. Kau Inggat saat dia sedang sakit di rumah demam dan kau dan lain seenak jalan-jalan. Jaemin kau tinggalkan rumah sendiri dimana otak na Siwon!" Bentak taeyong dia habis fikir dengan Siwon
"Ketiga kau Inggat saat kau ketabrakan menghilangkan banyak darah siapa yang memberi darah tersebut? Ya itu na jaemin anak yang kau benci bahkan tak pernah kau anggap menolong nyawa mu. Dia malaikat keluarga mu bertapa baik diri nya memberikan banyak darah kepada mu, kalo tidak kau mati saat itu. Kemana anak-anak mu lain? Darah mereka tidak cocok dengan mu. Kau fikir na jaemin tidak menderita saat berkata tidak sopan? Dia punya hati Siwon, dia manusia saat dia merasa lelah."
"Ketiga kau tahu bahwa na jaemin adalah anak kandung mu. Kau fikir na jaemin bukan anak mu. Mustahil. Lihat wajah dia sangat mirip dengan mu. Bagaimana kau meragukan Yoona, kau menarik masuk dalam rumah tanggan mu sekarang kau melahan meragukan kehamilan mu. Bahkan di pengaruhi oleh istri pertama mu." Taeyong mengeluarkan kerta dan membuka menunjukan depan mata Siwon."lihat ini na Siwon! Ini tes kecocokan antara kau dan anak mu. Kau bahkan mengira dia bukan anak mu. Bagaimana kau berbuat seperti ini." Taeyong sudah menahan rasa sakit hati selama ini bahwa dia selalu tahu na jaemin kemana saja
Siwon tak berkutik rasa sakit hati sesak, merasa bersalah sudah meragukan bahwa na jaemin bukan anak padahal dia adalah anak bahkan dia merelakan darah buat nya. Dia tak menyangka bahwa ini terjadi. Bibir gemetar kecewa diri sendiri
"Keempat bahwa Jeno bukan anak mu. Bahwa dia anak Lee Donghae selingkuhan istri mu. Pernah kau mengira bahwa istri pertama mu mencintaimu dan memutuskan hubungan dengan Donghae dan mengaku itu anak mu! Seharis mikir kau juga tahu bahwa istri pertama mu mempunyai kekasih lain. Kau bahkan hanya mendengar saja tak melihat fakta sesungguhnya, dan setelah kau itu kau buat dua orang yang saling mencintai pisah? Bahkan disini bukan mereka yang menentang takdir tapi kau menentang takdir mereka untuk persatu."
Siwon diam menatap jaemin sedang terbaring lemah tak berdaya. Dia sangat tahu bahwa dia bersalah. Dia sudah benci orang salah Jeno yang disana terpantung bahwa mengungkapkan kebenaran sesungguh nya rasa sesak antara mereka. Jaemin masih mengunakan banyak alat
Siwon mendekati jaemin mengusap uraian rambut anak nya dengan lembut. Mencium kening nya rasa sakit benar bahwa antara mereka ada ikatan batin, Siwon merasakan bagaimana penderita selama ini rasa sakit selama ini
"Sayang maafin ayah!"
Tit
Jaemin membuka mata semua terkejut melihat jaemin bangun."sayang, kamu bangun. Sakit yang ayah bantu." Siwon pegang tangan anak dengan rasa sakit hati sudah berapa lama menyakitkan anak tersebut
"Ayah!" Pertama Kali jaemin membuka mata hanya bisa memangil ayah nya. Hati Siwon benar hancur hati tersentuh oleh satu kata keluarkan oleh jaemin padahal selama ini Siwon jahat pada nya
"Iya sayang, kamu mau apa sama papa aku kabulkan? Mau nikah sama Jeno papa kabulkan." Geteran tangan Siwon pegang tangan jaemin dengan menatap ayah sayu. Jaemin diam seketika senyuman diwajah nya
"A-ayah jangan pernah gugurin anak aku. Ayah makasih udah menjadi ayah paling Nana kenal. Nana sayang ayah sampai kapanpun." Kata jaemin dengan sebuah senyuman manis yang berikan oleh nya. Hati Siwon seperti tusuk-tusuk oleh duri tajam
Na jaemin beralih menatap Jeno samping nya."dan kau Lee Jeno. Makasih sudah menjadi orang paling berharga dalam hidup ku. Makasih kau selalu menjaga ku, kau memberikan cinta, kau berikan segala nya kepada ku. Aku sayang kamu."
Tetesan air mata Jeno keluar melihat wajah na jaemin mulai pucat rasa sakit sekali."Nana kuat pasti, Nana punya Jeno. Bertahan sayang."
Jaemin memberikan senyuman, meraih tangan Jeno mencium punggung nya."Makasih Nono, Nana mau istirahat dulu. Nana lelah jaga kesehatan ya..." Jaemin tersenyum perlahan mata nya tertutup membuat ruangan panik
"Na bangun kamu ga boleh tinggalin aku..." Getaran tangan jeno mengusap rambut jaemin tapi halo nihil jaemin belum juga bangun
Tiittt
"DOKTERRR...." Teriak Siwon air mata turun menatap anak sendiri sudah berubah puncat dan jarum nya menjadi garis. Memeluk tubuh sang kekasih dengan erat rasa sakit bagi seperti tusuk duri oleh nya
Jaemin lelah
Jaemin pengen tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
a mistake [Nomin]
Short StoryYou are the first and the last -nomin Belum revisi [End]- (21+)