"Berikan kami waktu kiat berdua." Kali suara Jeno bersuara akhir dua lelaki yang tadi berdiri pergi meninggalkan Jeno dan jaemin.
Jaemin menarik wajah Jeno untuk menghadap nya biar gampang mengobati luka diwajah nya yang banyak luka-luka tak terobati Jeno melihat wajah indah jaemin bulu mata yang indah dan begitu indah. Sosok depan memang sempurna siapa yang melihat disisi dekat di pasti akan menyukai nya.
Jeno terus menatap lelaki manis depan sangat merindukan momen mereka berdua seperti ini."Jangan melihat ku seperti itu!" Suara jaemin dengan sambil sudut bibir Jeno
"Na,Aku boleh minta satu dari kamu?" Tanya Jeno menatap jaemin sibuk mengobati nya tapi jaemin tak menjawab perlahan Jeno pegang tangan jaemin yang sedang mengobati nya untuk berhenti
Jaemin akhir mengalah berhentih menatap sosok dominan didepan nya."kau mau Jen?" Tanya jaemin dengan datar suara nya
"One kiss."
"Kau gila ya...kita bukan lagi dulu Aku sama kamu adalah kakak adik. Jangan fikir aku akan nurutin kemauan mu itu." Jawab jaemin yang marah-marah kepada Jeno sungguh habis fikir dengan lelaki depan nya
Braggg
Jaemin didorong sampai tiduran soffa sedangkan tersenyum smirk bahkan tak melihat raut wajah Jaemin sudah berubah menjadi ketakutan. Jaemin melihat bahwa ini bukan Jeno yang dia kenal
Jaemin inggin banggun tapi dengan cepat Jeno menindikan tubuh pria manis tersebut membuat sulit bernafas. Jeno terus melihat wajah ketakutan jaemin. Jaemin mendorong tubuh Jeno dengan sekuat nya
Tapi kekuatan kurang, lebih kuatan Jeno dengan cepat mengangkat tangan jaemin kedua nya dia atas kepala dengan mengunakan satu tangan jaemin lemah, tidak punya kekuatan apapun saat ini. Sedangkan Jeno masih banyak kekuatan
"J-jeno lepaskan aku." Tubuh jaemin ketakutan pada lelaki didepan nya sungguh di tak takut sekali karena ini dalam rumah mereka apalagi nanti ayah akan melihat mereka bisa gawat
Jeno mengusap wajah manis."Hi sayang aku merindukan mu." Dengan nada menggoda membuat jaemin mendesi ketakutan
"Kau mau apa Jeno!"
"Aku mau kamu. Na jaemin!"
"Kau gila Jeno, kita bukan lagi seorang teman seperti dulu sekarang kita adalah seorang adik-kakak." Jaemin gemetar rasa inggin menangis wajah binal Jeno sudah terlihat jelas.
"Aku gila karena mu na jaemin!"
"Kau-mpff." Mulut jaemin di bungkam dengan bibir kenyal Jeno. Jaemin mengeleng-geleng kepala nya merasakan takut luar biasa. Membuat agak kesal jaemin menolak ciuman nya
Plakkk
Jeno menampar jaemin membuat jaemin merasakan sakit. Tamparannya sangat menyakitkan pipi, Jeno menekan rahang pipi nya dan membuat jaemin mulut terbuka itu memberikan Jeno kesempatan mencium nya
Jeno mencium bibir lelaki manis dengan memainkan lidah air mata jaemin sudah keluar, dia merasa hina berhubungan lagi dengan kakak sendiri. Akhir dia hanya bisa menangis dan diam. Tanggan yang menakan rahang sekarang sudah terlepas
Tangan tidak bisa diam dia melepas satu-persatu kancing baju jaemin, jaemin terkejut."mphhhh...Jen jangan." Kata jaemin setelah Jeno melepaskan ciuman turun bagian leher jaemin
Jaemin lagi-lagi nangis hanya bisa lakukan karena kaki ditahan kedua kaki Jeno,bahkan Jeno memberikan kiss Mark dileher putih jaemin, jaemin berusaha bergerak tak beraturan bahkan tubuh sudah terepos dengan puting warna Merah tua. Jaemin menangis berusah melepaskan diri dari kakak yang sedang binal
"Lepaskan aku...Hiksss sakit!"
Jeno bahkan tak perduli berapa sakit jaemi sekarang dia sedang melakukan hal bodoh ditubuh jaemin memberikan banyak nada kiss Mark tanpa rasa kasian kepada adik nya sendiri sudah menangis
"LEPASSSS AKU JANGAN..." Kata jaemin merasakan bibir nya Jeno sedang dada masih dipegang kuat-kuat oleh Jeno
"Tolong Hiksss sudah hikss Jeno..."
Brahh
Jeno terbanting kebelakang karena ada seorang yang menarik kuat-kuat membuat menatap dua orang sedang menatap nya dengan marah jaemin bangun dan dengan cepat berdiri belakang haechan menatap kakak pertama dengan marah
"LEE JENO KAU SUDAH GILA!" Teriak haechan yang marah kepada kakak nya jaemin menutup tubuh dengan tangan nya kancing sudah rusak karena jeno membuka dengan kasar
"Jaem, kau tidak apa-apa?" Tanya haechan menatap adik sudah basah air mata tubuh gemetar apalagi melihat perlakuan kakak pertama nya yang hampir perkosa nya
Jeno berdiri depan haechan sedang jaemin merasakan takut. Renjun melihat jaemin ketakutan langsung memeluk dari samping dengan kuat supaya tak ketakutan lagi."Diam lah lee haechan aku tak ada urusan dengan mu." Jawab Jeno sedikit tak suka
"Kau bilang tak urusan dia adik kita. Kau benar-benar kakak paling egois lupain cinta ku kepada na jaemin kalian ini adik kakak." Jawab haechan dengan kakak satu sedang Jeno tak perduli apa bicara adik nya tersebut
Jeno mendorong haechan kesamping membuat jatuh dalam sofa single. Menatap jaemin memeluk renjun dengan erat."Ayo ikut aku jaem." Jeno menarik tangan jaemin. Jaemin mengeleng-geleng kepala nya.
Renjun menepis tangan Jeno dari tangan jaemin tubuh jaemin gemetar hebat rasa takut bertambah."Lepaskan tangan mu Lee Jeno lihat jaemin ketakutan karena mu." Kata renjun marah kepada sosok dulu dia cinta sekarang... Kaya tidak lagi
"Diam lah kau huang! Kau mau kita tak bersama kan? Kau masih mencintaiku.?" Tanya Jeno yang dengan pede nya
"Kau gila ya Jeno setelah kau membuat ku seperti jalang kau berharap aku mencintaimu? Tidak. Kau fikir aku akan mencintai lelaki bejat seperti mu." Bantah renjun membuat jaemin mendengar perkataan nya renjun baru tahu bahwa Sabahat tak menyukai lagi kakak nya
"Tap sejujurnya kau mulai huang, itu akibat nya. Ayo na ikut dengan ku." Jeno menarik tangan jaemin, jaemin tambah erat memeluk tubuh renjun. Haehan tadi jatuh langsung bangun membantu Jeno melepaskan tangan jaemin.
"Jeno dia kesakitan lepasin!" Haechan yang berusaha melepaskan tangan Jeno dari pergelangan tangan jaemin yang menarik-narik nya. Tapi apa kekuatan Jeno lebih besar
"Hikss, aku ga mau Jen sakit hiks." Jawab jaemin merasakan sakit tangan dengan kuat rasa kepala sakit kebanyakan menangis dan pandangan rabun melihat sekeliling. Haechan melihat wajah Jaemin berubah menjadi pucat
Braggg
Jaemin pingsan
"Jaemin!"
🎥
Semua yang luar rawat jaemin sedang menunggu jaemin di periksa semua panik. Apalagi dengan Jeno yang tidak bisa diam hanya mondar mandir dia merasa bersalah karena membuat jaemin pingsan sedang kan ayah benar-benar tidak tahu apa-apa.
Tak ada yang memberi tahu tentang apa terjadi ditanya kan pada diam. Beberapa menit dokter keluar dari ruang rawat jaemin. Dengan cepat mereka mendekati dokter baru saja keluar wajah panik mereka kelihatan
"Gimana jaemin dok?" Pertama kali Jeno tanya kan adalah keadaan jaemin tapi dokter memasang jawab diam menatap semua dengan raut berbeda
"Jawab dok gimana anak saya?" Siwon juga panik melihat keadaan jaemin pingsan apalagi dia siang pergi begitu saja tidak mengetahui sebenarnya terjadi
"Selamat ya!" Kata pertama dokter keluarkan membuat mereka binggung buat apa memberikan selama untuk mereka padahal mereka tak ada bahagia nya jaemin masuk rumah sakit malahan panik yang mereka dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
a mistake [Nomin]
Short StoryYou are the first and the last -nomin Belum revisi [End]- (21+)