<Bonus 👆>
<Jangan lupa vote>
Benar saja bahwa Yeri dan Jeno menunggu Jaemin sampai selesai kelas nya setelah mereka mengumpul. Mereka berangkat menaikan mobil Jeno, Jaemin yang duduk belakang sedangkan Yeri dan Jeno depan.
Jaemin hanya diam menatap mereka, kadang mereka ketawa bareng, sekali dua kali Jeno menatap Jaemin dari kaca mobil. Sedangkan Jaemin hanya menunduk Karena sedikit menyakitkan bagi nya
Setelah mereka sampai caffe orang tua Yeri, mereka masuk dengan memilih salah satu tempat duduk sedangkan Yeri harus kebelakang dulu pesan suatu.
Jeno menatap jaemin duduk dihadapan yang sedang menunduk."Na aku minta maaf." Suara Jeno keluar menatap Jaemin
Jaemin mendongak menatap Jeno memberikan sebuah senyuman."apaan si gapapa, aku ga masalah karena dia pacar kamu."
"Aku ga bisa buat kamu begini na." Kata Jeno menatap jaemin dihadapan nya. Sejujurnya dia tak mau berbuat hal bodoh atau membohongi diri nya
"Harus bisa Jeno." Jaemin juga menatap Jeno dia jujur tak mau berbuat begini tahu bahwa jaemin kadang cemburu dengan mereka
"Aku sayang kamu bukan Yeri." Kata Jeno yang seperti putus asa karena selama menjalani hubungan Jeno tak pernah sayang sama Yeri hanya dia cintai adalah jaemin
"Jeno jaga ucapan mu nanti kalo kedengaran Yeri gimana kasian dia." Tegur jaemin saat Jeno berkata begitu bahwa mereka sedang berada caffe Yeri
Jeno menghembuskan nafas kasar."maaf, kalian nunggu lama." Suara Yeri yang beru saja datang dengan duduk samping Jeno
Jaemin hanya tersenyum."Tidak kok." Yeri membalas senyuman jaemin
"Nah aku udah pesanin makan, oh ya aku ga nyangka bahwa kalian bisa sahabat padahal dulu Jeno jahat sama kamu na." Cibir Yeri yang bergantian menatap Jeno dan jaemin yang sedang duduk diam
"Karena aku baru tahu bahwa Jeno anak baik, jeno sebenarnya anak baik dan dia punya hati baik." Jawab jaemin dengan senyuman. Jeno masih diam dia tidak menyangka bahwa jaemin akan menjawab begitu
Kalian tahu kan? Kalo sering banget lecehkan jaemin dan nyiksa nya. Bahkan dia lebih egois untuk mendapatkan jaemin. Apa sekarang bilang Jeno baik
"Jeno baik sama kamu? Huh tidak mungkin aku sering lihat kamu dijadikan babu nya," jawab Yeri yang juga tak percaya bahwa Jeno baik
"Benar yer, dia baik sering nolongin aku. Dia ga pernah kasar sama aku."
"Ga pernah? Kamu serius na?" Tanya lagi Yeri membuat jaemin mengangku kepala nya
Akhirnya mereka makan bareng saat makanan mereka sampai dan sekali dua kali Jeno menatap jaemin. Kalian tahu setiap apartemen Jeno suka melihatkan jaemin makan.
"Jeno kenapa ga dimakanan kamu." Yeri melihat Jeno dari tadi tidak makan-makan."kamu kenapa lihatin jaemin terus?"
"Hkuh-hkuh." jaemin batuk saat mendengar Yeri bicara tersebut. Dengan cepat Jeno memberikan minum nya
Dan jaemin ambil minum."Yeri kamu bicara apa? Lihat jaemin sampai batuk, aku ga lihati nya ya." Tegur Jeno agak kesal karena terlalu sempotan bicara seperti itu depan jaemin
Yeri diam menatap Jeno."Jeno, aku gapapa mungki Jeno bukan lihatin aku yer." Balas jaemin
"Iya jaem, maaf ya buat kamu batuk karena ucapan aku." Yeri yang menunduk kepala nya merasa bersalah
"Hai ini bukan salah kamu yer." Jawab jaemin memberikan senyuman manis kepada Yeri
Drettt-drettt
"Hallo."
"..."
"Oke yah, aku pulang"
Tut
Yeri mematikan handphone dari ayah."kaya aku harus pulang deh, soal ayah minta aku pulang." Kata Yeri yang membereskan barang-barang nya
"Ya udah aku antar." Kata Jeno yang inggin mengantarkan nya
Yeri menggeleng kepala nya."ga usah, kamu lagi makan lagian aku di jemput sama ayah. Oh nanti antar jaemin pulang ya Jen." Balas Yeri yang sudah berdiri
"Kamu serius ga mau antar Jeno?" Tanya jaemin dengan menatap Yeri sudah siap untuk pergi
Yeri tersenyum."ga usah jaem aku bisa sendiri oh hati-hati nanti pulang."
Jaemin mengangku tersenyum manis."kamu juga hati-hati ya!" Kata jaemin setelah itu Yeri menganguk dan pergi.
🌱
"NA JAEMIN AKU MENCINTAIMU KENAPA TAK MENGERTI JUGA." teriak Jeno yang berada dalam mobil setelah pulang caffe Jeno tambah tidak enak hati terasa ini kebohongan di jalankan
Jaemin mematung teriak Jeno membuat hati berdebar kencang rasa takut ada dalam diri bahwa Jeno sedang benar-benar marah kenapa nya. Tapi dia tidak boleh egois.
Bukan nya jaemin tak mencintai Jeno tapi hati masih ragu cinta kepada Jeno, bahwa dia belum siap membuka hati buat sosok Jeno. Tidak tahu perasaan apa ini.
"Kau jaemin tidak mengerti perasaan aku sekarang ini. Aku sudah tak bisa bersama nya, aku mau kamu bukan dia kau kenapa memaksa ku untuk terus bersama nya." Kali ini Jeno benar-benar hati hancur yang terus di paksa oleh jaemin mencintai orang tak mencintai.
Getar hati jaemin begitu sakit tapi dia boleh egois mementingkan perasaan nya tapi harus pikirkan perasaan Yeri sahabat nya."Jeno, aku mohon jangan buat aku Marasa bersalah sama Yeri kau lihat dia sangat menyukai mu? Apa kamu kecawakannya?" Tanya jaemin sebenar hati tak rela Jeno pergi.
"Na kamu pikir aku tak merasa bersalah sama nya aku juga. Tapi aku tak bisa jalanin ini semua na. Kau tahu bahwa aku tak bisa bohongi perasaan ini. Aku memilih mu, aku egosi buat kamu na." Rasa nya Jeno lelah yang terus menerus mencintai jaemin tak pernah mengerti perasaan yang sekarang di rasakan
"Jujur Jeno, tolong bahagia kan Yeri Jen, aku ga mau dia terluka karena aku dan kamu. Aku sakit melihat nangis kami tahu kan." Titik dimana jaemin sudah nyerah, menyerah karena perasaan tak mungkin bisa bersama Jeno
"Kau mikirkan nya sedangkan aku?huh? Aku lelah terus menerus begini na jaemin." Mata Jeno sudah memerah sesak begitu menyakitkan. Dia tak bisa berhenti mencintai sosok manis depan selalu membuat merindukan nya
Jaemin menunduk."kaya hubungan aku sama kamu sampai disini saja Jen, anggap saja kita tak ada hubungan apa-apa. Kita buang perasaan ini Jen."
"Apa kau kata na jaemin? Aku tak bisa berhenti mencintai mu hanya sedetik saja. Kau tahu perasaan udah terlalu dalam untuk mu." Tetes air mata Jeno keluar, lemah benar, lemah kalo dihadapkan oleh jaemin yang selalu inggin mundur atau pergi dari nya
"Lepaskan ku Jen."
"Baiklah, sebelum kau pergi aku minta satu hal. Kau harus nurut dengan ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
a mistake [Nomin]
Short StoryYou are the first and the last -nomin Belum revisi [End]- (21+)