Sedang Jihyo berjalan mahu pulang ke rumahnya , tiba-tiba muncul Eric bersama dengan dua orang rakannya . Raut wajah mereka tampak menakutkan Jihyi dengan senyuman sinis terpamer di bibir masing-masing terutamanya Eric . Memandangnya tanpa kelip . Jihyo memandang mereka silih ganti ." Korang nak apa ni ? "
Jihyo berundur ke belakang dengan muka takut . " Aku nak kau . Boleh ? " ujar Eric mengejutkan Jihyo . Jihyo mengelengkan kepala . Mahu melarikan diri tapi Eric dengan cepat memegang lengannya ." Andwae ! Eric , tolonglah lepas ! "
Jihyo menarik lengannya .
Tapi pengelangan tangannya dipegang kuat oleh Eric . " Kenapa ? erm--- janganlah takut " Jihyo dah menangis ketakutan ." Lepas ! "
PANG !
Jihyo menampar pipi Eric dengan tangannya sebelah lagi . Kedua rakan Eric menekup mulut terkejut . Tidak percaya Jihyo berani bertindak sedemikian . Eric memandang Jihyo tajam .
" Arghh--- lepas ! "
Menjerit kuat Jihyo apabila Eric kuatkan pegangannya . Lengan Jihyo sudah kebiruan . " Berani kau tampar aku !
Tak guna ! "" Argh--- "
Jihyo ditolak kasar .
Belakang terhentak dinding .
" Ah , appo ! "
Mengaduh sakit Jihyo dengan perbuatan Eric . Lengan lebam kebiruan manakala belakangnya sakit akibat terhentak ." Kau dengan boyfriend kau tu sama je "
Eric duduk mencangkung di depan Jihyo .
Dagu Jihyo di cengkam kuat membuatkan Jihyo menangis teresak-esak . " Weh ! Eric kau buat apa ni ? " tanya salah seorang rakannya dan melihat kebelakang . Risau jika ada orang datang ." Hiks--- jangan "
Eric mencengkam dagu Jihyo kuat dan mencium rakus bibir Jihyo . " Baru puas hati aku " ujar Eric dan mula berdiri . Jihyo menangis teresak-esak . Apa yang dia fikirkan sekarang adalah Felix . Tapi lelaki itu sudah balik ke Yonsei Unibersity . " Hiks--- arghh--- " Jihyo menangis kuat . Lengannya yang sakit dipegang . Tepi bibirnya luka . Eric sudah pergi bersama dua rakannya .
" Unnie ? "
" Hiks--- Chu "
" Unnie ! "
Chu berlari kearah Jihyo .
" Unnie , kenapa ni ?
Macam mana boleh jadi macam ni ? "
Chu turut menangis melihat kakaknya itu .
Kakaknya itu tampak lemah .Felix keluar dari teksi dan berlari masuk kedalam hospital . Dia di hubungi oleh Haruto memberitahu apa yang jadi kepada Jihyo . Felix terus membuat keputusan meninggalkan latihan diatas kebenaran pelatih . Kalau tidak diberikan kebenaran mungkin dia terus balik tanpa pedulikan sesiapa . Risaunya terhadap Jihyo begitu mengunung .
" Jihyo ! "
Berdiri sahaja di muka pintu wad , Felix menyebut nama Jihyo . Jelas raut wajah terkejut terpancar di wajahnya apabila melihat Jihyo terbaring diatas katil hospital . " Jihyo , kenapa boleh macam ni ? " Jihyo melabuhkan duduk dibirai katil . Tangan Jihyo diraih dan di genggam erat ." Jihyo kena pukul "
Drastik Felix toleh kearah pintu .
" Pukul ?
Siapa pukul dia ? " tanya Felix dengan nada marah . Haruto masuk dan berdiri di sebelah lagi . " Dia tak cerita dekat aku . Tapi dia cerita dekat Chu . Eric punya kerja " jawapan Haruto benar-benar menaikan kemarahan Felix ." Bwo ? Eric tu dah gila ke apa ?
Kalau dia tak puas hati dekat aku sekalipun jangan pukul Jihyo . Dia perempuan .
Hadap aku satu sama satu .
Kurang ajar ! "" Dia buat apa lagi dekat Jihyo ? "
Tanya Felix lagi .
Haruto tak tahu nak jelaskan macam mana . Felix pandang dimana Haruto pandang iaitu tepi bibir Jihyo . Terbuntang mata Felix dan dia berdiri ." Argh--- tak guna ! "
Felix mengamuk .
Kerusi dia sepak hingga terpelanting ke dinding . Haruto diam sahaja . Felix kalau dah marah habislah . Dia pun tak berani .
" Arr--- " keduanya memandang kearah Jihyo . Gadis itu mulai sedar dari tidur . Jihyo yang tampak sakit membuatkan Felix bertambah marah ." Kau jaga , Jihyo "
" Kau nak pergi mana ?
Felix ! " panggilan Haruto tidak dihiraukan . Felix terus berlalu keluar .
Kedua lengan bajunya di singsing hingga atas siku . Rambut diserabutkan ..
.
" ERIC ! "
Jeritan Felix mengejutkan semua yang ada di gelanggang futsal itu . Felix meluru kearah Eric dan tidak semena-mena satu tumbukkan hinggap di pipi Eric sehingga Eric terdorong kebelakang . " Kau memang tak guna , Eric ! kenapa kau buat Jihyo macam tu ? kalau kau tak puas hati dengan aku sebab terpilih masuk Yonsei kau tak payah libatkan , Jihyo . Dasar setan ! " suara Felix melengking kuat marahkan Eric .Eric senyum senget .
Darah ditepi bibir dia jilat sekilas .
" Apa yang berkaitan dengan kau automatik jadi musuh aku "" Kau ni memang tak guna !
dasar pengejut !
hadap aku .
Jihyo tu perempuan "Eric gelak kecil .
" Pengejut ?
tak apalah kau nak cakap aku pengejut sekalipun . Sekurangnya aku berurusan dengan Jihyo dapat . . " Eric berhenti .
Felix yang tahu maksud Eric terus menumbuk sekali lagi lelaki tu sehingga Eric jatuh terlentang di tengah-tengah gelanggang futsal .Eric kembali gelak .
" Sweet kiss "Felix ketap gigi geram .
" Argh--- tak guna ! "" Felix , sudahlah "
Haruto menghalang Felix dengan cara memegang lengan rakannya itu . " Dah , Felix . Tak ada gunanya kau berurusan dengan dia . Buang masa kau .
Yang penting Jihyo sekarang ni .
Dia cari kau " ujar Haruto tidak mahu Felix bergaduh lagi . Risau benda buruk berlaku dekat sini nanti ." Hiks--- hiks--- "
Teresak-esak Jihyo menangis apabila melihat Felix di muka pintu wad . Felix meluru kearah Jihyo dan memeluk gadis itu . Sungguh amarahnya masih bersisa melihat keadaan Jihyo .
Jihyo menangis teresak-esak di dalam pelukan Felix .Haruto perlahan-lahan menutup pintu wad . Di depan wad dia senyum nipis dan melangkah pergi .
" Hiks--- a awak "
" Shh--- aku ada kan ni "
Felix meleraikan pelukan . Rambut Jihyo yang serabai dia betulkan dan mengesat airmata gadis itu dengan jarinya . Jihyo menangis tersedu-sedu . Hati Felix semakin panas apabila melihat tepi bibir Jihyo yang luka . Eric memang dah hilang akal . " Hiks--- awak please jangan pergi .
Saya takut " rayu Jihyo sesegukkan ." Nae , aku tak pergi mana .
Shh--- aku ada dengan kau .
Aku tak tinggal kau dah " Felix memujuk lembut dan memeluk Jihyo kembali . Rambut gadis itu dibelai lembut . Jihyo memeluk pinggang Felix erat . Serasa tidak mahu lepaskan ....
BERSAMBUNG .
sorry , lambat update .
sue kehilangan idea plus busy dengan kerja . Ape pun , borahae 💜