Tidak ada manusia yang jahat, adanya manusia yang terlalu egois.
-
Choi Yeonsa merupakan gadis dengan paras rupawan. Sayangnya, sejak kecil Yeonsa sudah tinggal di panti asuhan. Seperti panti asuhan lainnya yang pasti kedatangan anak-anak baru untuk ditampung, dan yang sekiranya sudah dewasa mau tak mau pergi untuk menghidupi dirinya sendiri.
Yeonsa memang wanita yang terampil dalam urusan memasak dan pekerjaan rumah tangga. Tapi dia tidak pernah mengecap bangku sekolah. Wanita tanpa pendidikan di kota besar, apa yang Yeonsa harapkan dari pekerjaannya?
Tiga bulan lebih Yeonsa hidup luntang-lantung di kota besar, sampai akhirnya dia putus asa.
Yeonsa akhirnya memilih pekerjaan ini sebagai jalan hidupnya.
Wanita panggilan.
Di hari pertama, Yeonsa hanya termenung di pintu masuk Bar. Dia tidak tau bagaimana cara berdandan, atau cara menarik pelanggan agar memakai tubuhnya. Hingga seorang laki-laki menghampirinya dan mereka bernegosiasi soal harga.
Bayaran yang fantastis membutakan mata hati Yeonsa.
Yeonsa jelas tau apa efek dari menjadi wanita panggilan. Resiko kehamilan dan tertular penyakit kelamin pasti sangat besar. Sepanjang karirnya sebagai pemuas nafsu, Yeonsa telah menggugurkan banyak janin.
Tapi Choi San adalah satu-satunya janin beruntung yang Yeonsa pertahankan.
Alasannya sederhana, Yeonsa jatuh cinta pada Ayah San. Seorang laki-laki berdarah barat yang begitu memikat, terutama manik hijau zamrudnya yang ternyata diwarisi San.
Yeonsa berharap dengan kehadiran San, bisa menjadi benang penghubung antara dirinya dengan sang pujaan.
Sayangnya, Ayah San yang bernama Edgar Cullen tidak memercayai Yeonsa.
Penolakan yang kentara benar-benar melukai hati Yeonsa.
Tapi janin itu sudah besar, sangat beresiko jika menggugurkannya sekarang.
Yeonsa melewati masa kehamilan dan persalinan sendirian, tidak ada figur seorang suami yang menemaninya. Beruntung Yeonsa memiliki Hyekyo dan Yuki, dua sahabat seprofesinya yang menemaninya selama masa kehamilan. Mereka juga yang mengajak San kecil bermain, mengajari balita itu berjalan, berbicara, bahkan membaca.
Meskipun tumbuh di lingkungan yang termasuk dalam 'sisi gelap' Seoul, Choi San masihlah seperti anak pada umumnya. Polos, suka bermain, suka melakukan kejahilan dan sebagainya. Sama seperti Ibunya, San juga tidak diijinkan mengecap bangku sekolah.
Tahun-tahun berlalu, semakin hari wajah San kecil ternyata semakin mirip Yeonsa. Julukan cantik yang biasa dilontarkan oleh kawan-kawan Ibunya tidak membuat San risih sama sekali.
Hingga di umur sembilan tahun, untuk pertama kalinya Yeonsa mengajak pelanggannya ke rumah, melayani orang itu di sana.
San tidak suka Om itu, dia selalu menatap San dengan pandangan aneh dan itu membuat San risih.
Sebulan, dua bulan, San akhirnya menyuarakan ketidaksukaannya pada kenalan sang Ibu. Sayangnya, Yeonsa yang tengah mabuk kala itu malah menampar San lalu dilanjut dengan pukulan serta cambukkan.
Yeonsa kalap.
Suatu ketika, Om itu kembali mengunjungi rumah, dia berbicara pada Ibu sambil menunjuk San.
"Anak itu bisa jadi ladang bisnis yang bagus, Ann."
Malamnya Yeonsa mengajak San pergi, katanya untuk bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Target
ActionMenculik Choi San itu mudah. Tapi menculiknya tanpa jatuh cinta pada senyum manisnya, itu yang sulit. Started : 16 Februari 2021 Ended : 2 April 2021 warn!age gap bxb , woo!top san!bott mature content cover by; @Laxyfan_