[9]

577 104 1
                                    

Suara tawa menggema di mansion besar Lee, kediaman Lee Felix.

Wooyoung tengah mengunjungi sahabat sekaligus kliennya itu, bertukar kabar tentang bisnis, dunia bawah, ataupun Choi San.

"Kesian tuh si Changkyun, mau resign ada aja halangannya," celetuk Wooyoung.

Bahkan Im Changkyun menjadi salah satu bahan obrolan mereka.

Felix menyeringai, memainkan gelas kecil yang isinya tinggal setengah itu, "Orang munafik itu gak mungkin mau kehilangan dua berlian sekaligus."

Wooyoung membalas dengan seringai tipis. Dia dan Changkyun sering dijuluki sahabat rasa rival ketika di akademi kepolisian, sebab keduanya selalu kejar-mengejar dalam point. Hingga pada akhirnya, ketika mereka lulus, Changkyun mendapat gelar Best Auxiliary Police, sementara Wooyoung mengisi posisi kedua.

Lalu setelah lulus, mereka ditempatkan di divisi yang berbeda. Wooyoung bekerja di pusat karna seseorang CSG merekrutnya untuk menjadi bagian dari kelompoknya. Sedangkan Changkyun ditempatkan di kantor Kepolisian Gangnam sebagai penyidik, lama-kelamaan statusnya naik karna kecakapannya dalam bekerja.

Wajar saja Felix mengibaratkan Changkyun dan Wooyoung sebagai dua berliannya kepolisian. Sayang, salah satu orang berpengaruh di kepolisian menjebak Wooyoung hanya karna si Jung tau busuknya sang atasan.

Sampai sekarang yang kebanyakan orang tau hanya, 'Detektif Jung membunuh seluruh anggota kelompoknya hanya agar tidak ada informasi yang bocor.'

Wooyoung tidak peduli, jika orang-orang ini memandangnya sebagai kriminal, maka dia akan benar-benar menjadi kriminal.

Setelah kejadian itu, Wooyoung bertemu dengan Felix dan karirnya di dunia hitam dimulai.

"Lee Minhyuk juga pengen barang Lo," lapor Wooyoung.

"Choi San?"

"Yups. Dia pikir ada something antara Gue dan Choi San."

Felix meneguk minumannya, "I don't fucking care! Kalo Lo mau bunuh dia juga engga apa-apa. Bukan itu yang selalu terjadi di keluarga besar?"

Wooyoung mengangguk membenarkan. Dia yang dulunya bagian dari keluarga besar Jung juga pernah merasakan bagaimana kotornya persaingan antar saudara itu.

Memuakkan.

Makanya ketika dirinya dibuang, Wooyoung amat sangat bersyukur bisa terlepas dari ikatan setan tersebut.

Begitu juga Felix. Meskipun tidak dibuang atau kabur, tapi dia dan adik laki-lakinya sudah meninggalkan keluarga besar Lee. Tidak pernah ikut jamuan makan, bahkan tidak bertegur sapa ketika mereka tidak sengaja bertemu di suatu acara. Untuk alasannya, Wooyoung tidak tau sampai sekarang.

"Oh ya, soal Choi San, udah sampe mana? Kira-kira kapan Lo bisa bawa dia ke Gue?"

"Secepatnya."

Felix menebak, "Nunggu waktu yang tepat?"

"Hm."

Wooyoung memang menunggu, untuk memastikan dirinya kalau dia tidak jatuh pada Choi San.

Semoga saja tidak.

Semoga saja tidak.

Semoga saja i-- Eh?

Tidak-tidak!

Felix kembali bersuara, "Tapi kalo sekiranya Lo engga mau repot, cepet-cepet aja bawa Choi San ke sini. Dia pasti aman kalo sama Gue."

Entah kenapa ada bagian dari diri Wooyoung yang menolak mentah-mentah opini itu.

[✓] The TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang