[7]

614 110 9
                                    

Hari ini harusnya jadi hari bersantai untuk Wooyoung. Dia sedang berjalan-jalan sambil melihat-lihat pertokoan, bersikap selayaknya orang biasa.

Tapi sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya.

Tiga orang dengan badan kekar menghampiri Wooyoung dan mengukungnya, "Jung Wooyoung?"

Wooyoung mengernyit heran, seingatnya Choi San bukanlah 'siapa-siapa'. Jadi kenapa orang-orang seperti mereka menghampiri Wooyoung?

Hey, Wooyoung bukan tipe orang yang suka menunda pekerjaan. Dia akan fokus dengan satu misi sampai misi tersebut selesai dan satu-satunya misi yang sedang Wooyoung kerjakan adalah penculikan Choi San.

Atau jangan-jangan orang ini sebenarnya musuh Changkyun? Wooyoung 'kan beberapa kali membantu si detektif Im untuk menyelesaikan beberapa kasus. Kalau yang baru-baru ini sih ada dua, pembunuhan EVE --kalau mereka memang orang suruhan EVE mereka akan menebas kepala Wooyoung tanpa bertanya dulu, pasti bukan-- dan penggelapan uang LH Company.

Ah, jadi mereka ini orang suruhan Lee Minhyuk?

"Bos besar kalian takut sama penjahat kelas teri sepertiku?"

Sebenarnya Wooyoung bisa saja menghabisi orang-orang ini dengan tiga kali tembakan tepat di kepala mereka, kalau Wooyoung tidak ingat statusnya sebagai tahanan kota.

Wooyoung tidak punya pilihan lain selain kabur dari orang-orang itu. Dia berlari dan terus berlari, memasuki gang-gang sempit di kota Seoul hanya untuk menemukan lokasi sepi agar bisa menghabisi mereka bertiga tanpa diketahui orang lain.

Sepertinya kebiasaan berlari tiap pagi di akademi kepolisian membuat lari Wooyoung sangat cepat hingga orang-orang suruhan Lee Minhyuk itu tertinggal di belakang.

Wooyoung berbelok ke arah kiri di persimpangan, merapatkan dirinya ke tembok dan akan langsung menarik sekaligus menghabisi mereka ketika sampai di sini. Dia terdiam, memfokuskan pendengarannya.

Suara langkah kaki.

Set.

Wooyoung menarik tangan orang itu, membekap mulutnya agar tidak bisa bersuara atau berteriak. Dia hendak mengambil pistol di sakunya andai saja hazel itu tidak sengaja menatap manik zamrud yang begitu dikenalnya.

Sial, kenapa ada Choi San di sini?

Kebetulan yang menyebalkan.

Tap.... Tap.... Tap....

Suara langkah kaki terdengar.

Hah~ Wooyoung harus menunda kesenangannya untuk menghabisi suruhan si bungsu Lee.

-o0o-

Setelah insiden salah tangkap barusan, Wooyoung dan San tiba di apartemen San. Beberapa saat lalu San menawari Wooyoung untuk menginap di apartemennya.

Cklek.

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Choi San dengan rambut lepek dan bathrobe yang menutupi tubuhnya.

Wooyoung sengaja menunduk, rasa-rasanya tidak sopan jika menatap tubuh San tanpa persetujuan dari si empunya.

Setelah itu giliran Wooyoung yang mandi. Ketika dia keluar, San sudah berpakaian mengenakan kaos saja.

Eh, apa hanya kaos saja?

Wooyoung duduk di samping San, ikut membelai Bella yang meringkuk nyaman di pangkuan San.

[✓] The TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang