[4]

741 119 5
                                    

Cling.

Pemuda berperawakan mungil itu memasuki Cafè bertuliskan Ocean's Cafè. Kepala kecilnya menoleh ke segala arah, tampak tengah mencari sesuatu. Sebelum dia menghembuskan nafasnya dengan kasar, lalu duduk di salah satu meja.

Percayalah, beberapa karyawan Cafè juga pengunjung menahan gemas melihat sosok yang baru memasuki tempat ini. Apalagi sweater oversize yang dipakainya seolah menambah kadar kegemasan pada si mungil.

Ah, andai orang-orang itu tau bahwa sosok yang disebut menggemaskan ini sebenarnya seorang detektif yang sangat licik.

Cling.

Bel di pintu kembali berbunyi, menandakan pelanggan lain yang masuk, kali ini seorang laki-laki dengan pakaian santai yang tetap kasual. Kemeja babyblue yang dikenakannya tidak menandakan kesan imut, malah menambah kadar ketampanannya.

Pemuda yang baru datang itu memilih duduk di meja 14, tempat duduknya saat pertama kali mengunjungi Ocean's Cafè. Dia mengangkat tangannya dan langsung dihampiri oleh salah satu pelayan wanita.

Selesai memesan, pemuda itu memilih memindai suasana Cafè, lebih tepatnya meja barista di depan sana. Tapi kegiatan mengintai itu harus tertunda begitu ponselnya yang diletakan di meja bergetar, tanda pesan masuk.

Im Changkyun

Arah jam satu, Wooyoung|

Wooyoung buru-buru menolehkan kepala ke arah yang dimaksud, didapatinya kawan seprofesi sekaligus sahabat karibnya yang tengah duduk sendirian di meja 07, tepat di pojokan sana.

Im Changkyun tersenyum kecil di tempat duduknya, tidak menyangka akan bertemu Wooyoung di tempat seperti ini. Benar. Laki-laki menggemaskan yang masuk sebelum Wooyoung adalah sang detektif Im.

Im Changkyun

|Ngapain Lo?

Ketemu sugar daddy~|

|Gila

Wooyoung memasukan ponselnya ke saku celana, kembali mengawasi sekitar. Dia masih tidak melihat tanda-tanda Choi San dari tadi. Apa mungkin San tidak bekerja hari ini?

Bosan menunggu, Wooyoung memutuskan untuk bergabung dengan Changkyun di meja nomor 07. Barang kali dia bisa membantu pekerjaan Changkyun, atau mungkin malah Changkyun yang mendapat info terbaru tentang Choi San.

Namun, baru dua langkah, seseorang telah duduk di meja tepat berhadapan dengan Changkyun. Bisa Wooyoung lihat orang itu tersenyum pada Changkyun sebelum memulai obrolan, membuat cacat cantik itu terlihat walau cuma sekejap.

Lesung pipi itu mengingatkan Wooyoung pada seseorang.

Wooyoung berbalik, tidak untuk ke mejanya. Dia berjalan ke kasir untuk membayar pesanannya, lalu pergi keluar Cafè.

Sekarang tujuan Wooyoung adalah apartemen San. Tiba-tiba dirinya merindukan si Choi manis itu.

Kurang dari tiga puluh menit, motor Wooyoung sudah terparkir rapi di halaman gedung tua. Si Jung agaknya heran karna bangunan lima lantai ini terlihat sangat gelap. Sebenarnya berapa orang yang masih menghuni unit apartemen di sini?

Wooyoung menelusuri lorong apartemen yang gelap, menaiki satu-persatu anak tangga dengan perlahan karna pencahayaan yang minim. Tiba-tiba dirinya berpikir untuk membelikan Choi San apartemen yang lebih layak huni.

[✓] The TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang