1.3 Detektif Yujin

650 107 4
                                    

Seperti biasa Soraa dan Wonyoung akan datang ke kelas Yujin untuk sekedar ngajak makan di kantin atau bergibah ria di koridor saat jam istirahat berbunyi.

Tapi dikarenakan suasana hati salah satu dari mereka yang sedang tidak baik akhirnya lima gadis itu memilih stay di kelas Yujin, toh mereka sudah makan siang saat jam istirahat pertama jadi sekarang masih belum lapar.

Tidak seperti biasanya Jiheon yang di kenal paling kalem di antara perkumpulan manusia bar bar ini sejak tadi marah marah tidak jelas, setelah ditelusui lebih dalam ternyata masalahnya karena mas pacar sudah tiga hari ini tidak mengirim kabar, tidak pula menghampiri Jiheon, padahal mereka berada di sekolah yang sama tapi Jiheon tak jua melihat batang hidung laki laki bernama Jung Sungchan diantara ratusan murid murid SMA Angkasa.

Teman temannya sejak tadi sudah berusaha menenangkan dan memberikan nasihat agar Jiheon mencoba bersabar dan bersikap positif thinking, tapi ternyata usahanya sia sia Jiheon tak mau menuruti saran mereka.

"Ya udah sih putus aja ji cowok banyak selain dia", ujar Yujin dengan santainya menangapi gerutuan Jiheon. Perempuan itu kini tengah asik bermain game di ponselnya sambil bersandar pada tembok kelas.

"Ya nggak bisa gitu dong gue kan masih sayang sama dia", Jiheon melotot tidak terima, menolak mentah mentah saran Yujin yang menurut nya sangat menyesatkan.

Yujin yang mendengar itu berdecak, di dalam hati mengutuk teman nya satu ini yang terlihat bodoh karena cinta.

"Lagian gue kan udah pernah bilang ji si Sungchan itu kadal cewek nya dimana mana bukan lo doang, nggak heran kalau dia suka ngilang", Soraa yang kini duduk di sebelah Yujin refleks mencubit pinggang nya, menyuruh nya untuk berhenti menjadi kompor.

"Suttt diem!!! kagak liat apa lo itu muka nya temen lo udh mau nangis", Soraa menujuk Jiheon yang kini menundukan kepalanya sembari memainkan kuku kuku tangannya, overthinking nya semakin menjadi kala Yujin menyinggung fakta yang sejak lama dia sangkal.

"Engga jin dia udah tobat, dia udah janji sama gue", Jiheon masih kukuh membela pacarnya dihadapan temannya.

Sementara yang lain memilih diam mengamati perdebatan dua orang tersebut karna jujur saja ini bukan kali pertama nya mereka menentang hubungan Jiheon dan kakak kelas mereka yang bernama Sungchan itu, jauh sebelum mereka berdua jadian Yujin dan yang lain sudah memperingati Jiheon agar menjauh dari Sungchan tapi mau bagaimana lagi, jika ternyata Jiheon sudah lebih dulu menaruh hati kepada Sungchan sulit untuk menasihati orang yang sedang jatuh cinta, benarkan?

"Yaelah janjinya buaya lo percaya? Haram ji haram, banyak boongnya", Yujin dan mulut pedasnya kadang memang susah di rem.

"Gue percaya ko sama dia gue yakin dia udah nggak kayak gitu lagi", Ucap Jiheon sambil tersenyum lebar menatap kawan kawanya, seolah menyuruh teman temannya juga ikut mempercayai pacarnya dan tidak akan mengecewakannya.

'setdah bego banget temen gua ya tuhan'

Sayang sekali Yujin hanya dapat mengucapkan kalimat itu di dalam hati,  demi menjaga hati temanya agar tidak semakin galau.

Yujin menyerah enggan memperpanjang pembahasan.

"Iya dah serah, lo yang jalanin", Yujin mengangkat bahunya, mengantongi ponselnya lalu meregang kan badan, benarkan apa katanya menasihati manusia bucin itu susah.

"Udah ngapa woy apa kagak haus dari tadi ngomong mulu?", Soraa bangkit dari duduknya untuk mencairkan suasana yang sedikit menegang beberapa saat yang lalu.

"Dah lah kantin yok panas banget di kelas butuh yang seger seger, yuk teman teman ku tersayang kita cus ke kantin", Yuna ikutan beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar kelas diikuti Yujin dan Soraa.

BULLSHIT - KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang