1.7 Teori Soraa

441 80 13
                                    

Awalnya Soraa menikmati kegiatan streaming nya tapi setelah terlalu lama menekuni layar ponsel matanya mulai terasa panas, ia letakkan ponselnya di atas meja, kemudian menoleh sekitar, di dapati Wonyoung yang sedang serius mengerjakan soal latihan di buku paket, entahlah teman nya satu itu sedang belajar apa, Soraa mendengkus bosan melihat Wonyoung yang sama sekali tidak merasa terganggu belajar di tengah keributan yang dibuat teman teman kelasnya.

Dari sini bisa dilihat dengan jelas kepribadian dua sahabat ini yang amat sangat bertolak belakang, Wonyoung dengan sifat ambisnya berbanding terbalik dengan Soraa yang sedikit sengklekan.

Di jam terakhir guru yang seharusnya mengajar berhalangan hadir, tidak pula menitipkan tugas hal ini membuat penghuni kelas XI IPA 2 sibuk dengan kegiatan nya masing masing di dalam kelas, mereka tidak berani keluyuran karena satu jam lalu guru BK mengunjungi kelas mereka dan berpesan agar tidak ada yang meninggal kan kelas meskipun sedang jam kosong sampai jam pulang sekolah nanti.

Soraa beranjak dari duduknya hendak membuang sampah keluar kelas saat mengadap kebelakang gadis itu tak kuasa menahan nyinyirannya melihat pemandangan yang mengelikan mata.

"Kemarin lo modusin temen gue pake susu kotak sekarang nyender ke cewek lain emang nggak ada akhlak lo", ucap Soraa sambil melempar gulungan tisu bekas kearah belakang.

Disana, di barisan belakang Haruto dan teman temannya sedang bermain game bersama, tapi yang membuat Soraa jengkel adalah pemandangan Doyoung yang tengah menyenderkan kepalanya di bahu kecil Lami sementara Lami sedang sibuk mengaplikasikan Cat kuku pada jari jari lentiknya.

Gadis itu tampak acuh tidak terganggu sama sekali dengan beban di bahunya.

"Paan sih ganggu orang main aja lo", Doyoung mendelik sebal, saat gumpalan tisu itu berhasil mendarat di hidungnya dan sukses membuat kegiatan main nya sedikit terganggu.

"Tau nih Doyoung hobby banget php in orang" sahut Jeongwoo mulai mengkompor.

"Awas aja lo macem macem sama temen gue", ucap Soraa sambil mengepalkan kedua tangannya berlagak seperti ingin meninju habis wajah tampan Doyoung.

"Yaelah raa sebelum lo apa apain Doyoung dia udah habis duluan kali di tangan Yujin kalau berani macem macem" Haruto menyahut masih dengan tatapan fokus kearah ponsel di tangannya.

"Biarin, biar tambah ancur tuh muka."

"Serem amat baru juga pdkt udah kayak gini gimana kalau beneran jadian?."

"Emang lo berniat jadian sama Yujin Doy?"

"Tergantung."

"Tergantung apa maksudnya?"

"Kepo lo monyet Dora." Pemuda tersebut melempar kan tatapan mengejek kearah Soraa sembari memeletkan lidahnya.

"Anjeng", Soraa berteriak kesal, mendapati pertanyaan seriusnya dibalas hujatan oleh makhluk jelmaan buaya tersebut dilemparkan kembali gumpalan tisu kedua kearah Doyoung tapi berhasil di hindari pemuda tersebut.

"Awas mi jangan deket deket sama Doyoung tar lo di phpin juga.", Ucap Jeongwoo julid lalu mencolek lengan Lami yang ada di seberangnya. Sementara gadis tersebut hanya menanggapi dengan kekehan pelan.

"Won!!!"

"Eh?"

Suara panggilan yang sebenarnya tidak terlalu keras itu sukses membuat beberapa pasangan mata yang ada di dalam kelas menoleh kepadanya. Diambang pintu kelas Yujin berdiri sembari mendekap sebuah buku tulis dan mengarahkan tatapannya kepada Wonyoung yang berada di deretan bangku kedua.

"Jadi ke perpus nggak?", tanya Yujin kepada Wonyoung masih dengan posisi berdiri di tempat nya.

"Eh iya Jin jadi, tungguin sini bentar gue beres beres buku paket dulu" Wonyoung pun beranjak dari kegiatannya lalu membereskan buku buku yang sejak tadi ia geluti.

BULLSHIT - KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang