2.1 Menjauh

214 31 0
                                    

Satu minggu setelah insiden sabtu pagi Yujin sebenarnya tidak ingin kepedean tapi melihat tingkah Doyoung akhir akhir ini yang selalu berada disekitar nya membuat gadis itu mau tak mau berspekulasi yang tidak tidak. Dia takut apa yang di katakan Soraa satu bulan lalu benar benar terjadi mengenai Doyoung yang menyukainya, meskipun dia sendiri yakin tidak ada bagian dari dirinya yang mampu membuat Doyoung tertarik padanya, namun tetap saja kemungkinan nya masih ada meskipun hanya satu persen, setelah memikirkan banyak hal Yujin mendapat kan satu keputusan, tekadnya sudah bulat untuk menjauhi Doyoung, dia tak mau jadi bahan gosip warga Angkasa, tak sedikit orang orang yang membicarakan kedekatan nya dengan Doyoung, mereka mengira Yujin adalah target Doyoung selanjutnya, Yujin pun tak tahu sejak kapan ia mulai memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya, yang jelas menjauhi Doyoung adalah keputusan terbaik saat ini.

Terlalu lama melamun sendirian Yujin sampai lupa sekarang kelas nya tengah melaksanakan jam pelajaran olahraga, gadis itu duduk sendiri di bawah pepohonan yang mengelilingi lapangan outdoor, sementara teman teman kelasnya tengah melakukan pengambilan nilai lari di tengah lapangan sana secara bergantian, Yujin sendiri mendapat kan giliran pertama jadi gadis itu sudah dibebaskan untuk beristirahat. Matahari yang bersinar di jam 10 pagi lumayan terik membuat gadis itu memilih menepi di pingir lapangan meninggalkan Yuna dan Jiheon yang masih mengantri di lapangan.

"Jangan ngelamun nanti kesambet." suara itu mengalun bersama dengan presensi Doyoung yang muncul di hadapan nya, menghalangi sinar matahari yang menyusup dari sela sela dedaunan di atas kepalanya.

Pemuda itu baru saja akan melangkah ke kantin sebelum melihat Yujin yang terdiam sendiri di bawah pohon dengan posisi yang sama selama beberapa menit membuat nya khawatir takut takut gadis itu tiba tiba kesambet siang bolong begini kan gak lucu bro.

"Gue engga ngelamun kok." bantah Yujin sedikit kaget dengan kemunculan Doyoung yang selalu tiba tiba. Padahal baru saja beberapa menit lalu gadis itu memikirkan nya.

Doyoung menganggukan kepalanya sekilas, "Mau minum gak? Gue beliin." Tawar nya di balas gelengan dari Yujin.

Apa lagi ini? Yujin masih tidak biasa dengan semua kebaikan Doyoung kepadanya, karena sebelumnya mereka tidak pernah sedekat ini sebelum insiden Dare itu terjadi.

"Gak Doy makasih, gue duluan ya." Yujin memilih melarikan diri kembali ke tengah lapangan meskipun didalam hati mengumpat pelan karena harus kembali berpanas panasan melawan sinar matahari menjelang siang. Batinnya menyakinkan, tidak apa apa demi menjauhi Doyoung ia rela.

Doyoung sendiri terdiam melihat respon Yujin yang tiba tiba sangat jutek terhadap nya. Yujin yang ia kenal selama dua tahun ini adalah pribadi yang ramah, supel dan friendly tidak jauh beda dengan dirinya meskipun tak jarang ia melihat Yujin marah marah saat bersama teman temannya.

'mungkin capek abis pelajaran olahraga' pikirnya mencoba berpositif thinking ia pun meneruskan perjalanan nya kearah kantin menghampiri teman temannya yang sudah lebih dulu tiba disana.

*


*


*

Suatu hari saat jam pelajaran berlangsung Yuna tiba tiba menyikut lengan Yujin yang tengah fokus mengejarkan tugas Matematika nya, membuat si gadis Ahn tersebut mendelik sebal kearah kawan nya yang tengah menatap nya dengan raut serius.

"Apa?" tanya Yujin dengan nada malas.

"Tau ngga jin."

"Nggak." serobot Yujin tanpa pikir panjang, sudah tau arah pembicaraan Yuna akan kemana. Sebentar lagi si Ratu gosip satu ini pasti akan memulai agenda gibahnya.

BULLSHIT - KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang