2.4 Bicara

138 18 2
                                    

Sepasang kaki panjang berbalut sepatu sekolah itu melangkah riang menyusuri koridor gedung serbaguna dari lantai dua. Rambut panjang nya yang hari ini di ikat kuda, ikut bergoyang seiring dengan langkah kaki nya yang semakin cepat.

"Haus banget, mampir ke kantin dulu keburu nggak ya?" Monolog nya.

Yujin baru saja kembali dari ruang Jurnalistik setelah mengembalikan camera yang ia gunakan sebagai alat dokumentasi penyerahan Piala untuk anak sanggar Tari pada upacara bendera hari ini.

Beberapa anggota ekskul masih tampak hilir mudik di koridor gedung ini yang memang di khususkan sebagai ruang sekretariat ekskul sekolah. Sesekali Yujin melempar senyum ramah saat ada beberapa siswa yang menyapanya.

Setelah sampai di lantai dasar Yujin baru saja akan berbelok ke arah kantin sekolah sebelum bunyi bel mendahului langkah nya, sontak gadis itu mendengus sebal.

"Yaelah, gara gara kak Dongpyo nih panjang banget ceramahnya." Mau tak mau Yujin pun memutar kembali langkah nya menuju gedung C dimana kelas nya berada.

Suasana pagi ini cukup cerah, di jam setengah sembilan pagi matahari sudah bersinar terang di atas sana sukses membuat satu dua orang siswi pingsan saat mengikuti upacara.

Yujin baru saja menginjakan kaki di lantai koridor kelas nya, setelah menapaki beberapa anak tangga. Dilihat nya koridor kelasnya yang masih cukup ramai oleh siswa siswi kelas XI jurusan IPA, mungkin guru mata pelajaran pertama belum ada yang datang sehingga mereka masih bebas berkeliaran.

Sorakan heboh terdengar dari ambang pintu kelas XI IPA 2, anak laki laki kelas itu tampak nya tengah bergerombol di depan pintu sembari bercanda.  Suara tawa Haruto dan Jongwoo tampak mendominasi perkumpulan badut tersebut.

Yujin sempat mendengus pelan saat melihat sosok Doyoung yang tengah bersandar di  dekat tembok kelasnya, gadis itu seketika mengingat kembali pesan Doyoung yang hingga pagi ini belum juga ia balas.

Tak ingin terlihat terang terangan menghindar Yujin kembali memantapkan langkah nya melewati sekelompok pemuda tersebut.

"Pagi neng Yujin, dari mana nih tumben nggak bareng temen temen nya." Sapa Jongwoo yang lebih dulu mengkap kehadiran Yujin di hadapan mereka.

"Pagi Jongwoo." Yujin mengulas senyum sekilas tanpa menoleh sedikit pun kearah Doyoung yang saat ini tengah menatap nya.

Gadis itu kembali mempercepat langkahnya yang kini berjarak beberapa meter dari pintu kelasnya. Jari nya baru saja akan meraih handel pintu saat lengan kirinya di tahan dari belakang.

Entah sejak kapan Doyoung sudah berada di samping nya sembari menggenggam lengan kiri nya erat. Pemuda itu menatap dalam Yujin yang saat ini menampilkan raut bingung.

Doyoung sudah bertekad untuk melakukan semua saran teman temanya, pemuda itu memang sengaja menunggu Yujin di luar kelas sejak upacara dibubarkan.

"Yujin ikut gue sebentar ya." Ujar pemuda itu dengan sorot mata teduhnya. Membuat Yujin seketika gelagapan.

'Mampus gue.'

Gadis itu terdiam ditempatnya, cepat cepat memutar otak agar mencari alasan yang tepat untuk menghindar dari permintaan laki laki didepan nya ini, Yujin belum siap jika di tanyai alasannya menjauh.

Selang beberapa saat namun otak nya belum juga menemukan satu pun alasan untuk mengindari permintaan Doyoung. Bibir gadis itu terbuka lalu tertutup lagi selama beberapa detik. Bingung ingin mengatakan apa.

Mata nya melirik ke kanan dan ke kiri mencari cari objek yang bisa ia jadikan alasan. Tepat sekali saat ia melihat kedepan Bu Sunmi dengan langkah elegannya tengah berjalan menuju kelas nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULLSHIT - KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang