Part 10

3.9K 234 3
                                    

Happy reading guyss

Awas ada typo

.

.

.

.

.

Alvina sudah menyiapkan semuanya yang akan dibawa ke ulang tahun Ana dia juga sudah menyiapkan kado terindah untuk sahabat nya itu

"Mah Al pamit dulu ya " ucap Alvina menyalimi Dewi yang sedang duduk diruang keluarga sambil menonton televisi

Dewi menengok ka arah Alvina " iya hati hati ya Al jangan kemaleman pulang nya" pesan Dewi

Alvina mengangguk lalu berjalan ke mobil yang sudah Dewi siapkan untuk mengantar Alvina

Sekitar 30 menit Alvina sampai di gedung yang sangat mewah banyak juga teman teman sekolahnya ada yang yang dari SMA lain

"Huaa akhirnya dateng juga lo" ucao Ana menarik tangan Alvina menuju mami nya

"Ehh jangan ditarik bego" Alvina mendengus karena Ana menarik tangannya sangat kuat

Ana menyengir lalu menyapa teman temannya yang dia lewati

"Mami liat siapa yang dateng" ucap Ana kepada Sarah maminya

Sarah mengerutkan keningnya tak lama kemudian dia teesenyun hanyak dan menyambut Alvina kepelukannya

"Mami kangen banget sama kamu vin" ucap Sarah

Alvina terkekeh "maaf mi aku soalnya kerja jadi baby sitter jadi jarang ada waktu" ucap Alvina dia terpaksa berbohong karena belum waktunya semua tahu

"Iya apa lagi ngurus anak kecil itu harus ekstra sabar" timpal Sarah

"Mam ana sama vina kesana dulu ya" Ana menunjukkan sekumpulan anak anak remaja perempuan yang sedang duduk melingkar

"Eh iya iya"

Acara dimulai banyak game game yang dimainkan begitupun dengan Alvina sampai dia lupa sekarang sudah pukul 23.00

"Ya ampun bisa dicincang mamah ini" gumam Alvina

" na gue pamit ya dah" Alvina langsung pergi tanpa mendengar jawaban Ana

Segera dia menelpon sang supir untuk menjemputnya tak lama kemudian datang mobil warna hitam didepan Alvina

Alvina merasa tak asing dengan mobil tersebut hingga detak jantungnya berdebar tak karuan

Dia menelan ludahnya kasar saat tahu siapa orang yang dihadapannya

"Udah puas pesta nya, udah puas main mainnya sampai lupa pulang" suara dingin dan datar menyapa pendengaran Alvina sampai bulu kuduknya merinding

"Cepet masuk" perintah Reyvan

Alvina buru buru memasuki mobil dan menunduk. Badannya terasa panas dingin dia berusaha agar tidak gugup

"M-maaf mas" Alvina memilin ujung bajunya

Reyvan hanya diam membuat Alvina takut apalagi perkataan Dewi tempo hari membuatnya harus menguatkan hati

Flashback on

"Mamah mau kamu nolak lamaran Reyvan" ucap Dewi

Degg
Alvina menegang dia tidak menyangka bahwa Dewi akan berbicara seperti itu

"Kenapa mah?" Tanya Alvina yang mulai begetar

"Karena kamu itu masih sekolah, masih muda kamu harus bisa mengejar cita cita kamu mamah akan biayain sampe kamu lulus kuliah jadi mamah mohon sama kamu kamu nolak ya lamaran Rey" ucap Dewi memelas

Bunda AlvinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang