Selamat membaca.
Jangan lupa votmment.
***
21. Bintang.“Yang berakhir tak bahagia tidak selamanya di sesali dan di tangisi. Setidaknya aku dan kamu punya kenangan yang sangat manis untuk di kenang.”
Jung Jaehyun.
***
Jea menatap Jaehyun yang berada di sampingnya, untuk apa jaehyun mengajaknya ke balkon?
Apalagi udara malam sangat dingin membuat badan jea sedikit menggigil.
“Dingin je?” tanya Jaehyun ketika melihat Jea kedinginan.
Jea mengangguk sambil menggosokkan kedua tangannya lalu menaruhnya di kedua pipinya.
“Butuh selimut bernyawa sayang?” tawar Jaehyun sambil berkedip genit.
Jea mendelik kemudian memukul lengan jaehyun, “genit!” kata jea dengan tajam.
Jaehyun tertawa, “padahal aku ikhlas loh ngasih kamu pelukan.”
Jea menggeleng kemudian ia duduk di sofa yang ada di balkonnya, “ngapain sih kak duduk di balkon?” tanya jea heran.
“Liat je, bintangnya sangat banyak.” Kata Jaehyun seraya menunjuk ke atas langit.
Refleks Jea mengikuti arah jari jaehyun, ia mengangguk setuju. Malam ini, bintang bermunculan yang membuat langit semakin terang dan indah.
“Indah ya kak?”
“Lebih indah kamu, jea”
Mereka saling menatap satu sama lain, jaehyun tersenyum manis, “mau dengar aku nyanyi nggak?”
Jea mengangguk antusias, “mau! Ayok nyanyi kak.”
Jaehyun menarik nafasnya, ia bersiap-siap untuk bernyanyi.
Malam ini..
Bintang mengingatkanku...
Padamu...Jaehyun menoleh kearah jea dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
Indah terang...
Seperti matamu...
Yang s'lalu kupandang...Jaehyun menatap mata jea dengan lekat, ia terus menyanyikan lagu di setiap baitnya.
Lembut tutur katamu..
Merdu tawamu..
Parasmu yang menawan..
Buat diriku tak bisa lupa..Dari banyaknya insan di dunia..
Mengapa dirimu yang aku sangka..
Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah..
Walau kita tak bisa bersama..Mata jea berkaca-kaca karena mendengar liriknya yang sangat menyedihkan.
Jaehyun tersenyum manis sambil menyelesaikan lagunya, ibu jarinya mengelus pipi jea yang sudah basah oleh air mata, “hei, kenapa menangis hm?” tanya Jaehyun dengan lembut.
Jea memeluk jaehyun dengan erat, seolah-olah jika ia melepaskan pelukannya jaehyun akan pergi darinya, “sedih lagunya.”
“kamu mau tau kenapa aku menyanyikan lagu ini?”
Jea menggeleng.
Jaehyun tertawa kecil sambil mencium kepala Jea yang berada di pelukannya, “karena bintang mengingatkan aku sama orang yang aku sayang, termasuk kamu. Dan kamu juga sosok yang selalu aku ingat, kamu yang temani aku dan merubah aku menjadi lebih baik. Kamu berharga buat aku Je.”
“Dan soal akhir yang tak bahagia atau tidak bisa bersama, maksudnya jika tuhan berkata lain tentang kita. Kita harus tetap syukuri setidaknya kamu dan aku punya kenangan yang sangat manis. Yang berakhir tidak bahagia, tidak selamanya harus disesali dan ditangisi, tetapi aku akan selalu berusaha dan buktikan sama kamu, aku bakalan selalu ada buat kamu dan tidak akan pergi. Karena aku juga tidak bisa tanpa kamu.” Sambung jaehyun yang membuat jea tertegun.
“Udah ya jangan menangis lagi.” Kata Jaehyun sambil mengeratkan pelukannya.
Jea mengangguk, “i love you kak.”
Senyum jaehyun mengembang, “i love you more Je.” Balas Jaehyun.
“Hallo bunda?”
“Dimana?”
Jaehyun melirik Jea sekilas, kemudian ia terkekeh geli. “Di rumah menantu bunda.”
Bisa Jaehyun dengan bahwa bundanya tertawa di sembarang sana.
“Cepat pulang, ayah mau bicara sama kamu.”
“Ada apa emang?”
“Jangan banyak tanya! Cepat pulang Jaehyun.”
“Iya ini mau otw pulang ibu negara.”
Jaehyun menyimpan ponselnya kembali kedalam saku celananya. Ia mengelus rambut Jea dengan lembut.
“Kenapa kak? Ada masalah?” tanya Jea ketika melihat wajah Jaehyun menjadi murung.
Jaehyun menggeleng.
“Terus?”
“Sebenernya aku masih kangen sama kamu. Mau nginep, tapi bunda nyuruh aku pulang sekarang.”
Jea tertawa kecil mendengarnya, hanya karena itu Jaehyun menjadi murung?
“Ih Jea! Jangan ketawa, aku lagi sedih juga.” Jaehyun menatap Jea sebal pasalnya dirinya kan sedang sedih, mengapa di tertawa kan oleh Jea.
“Ya habisnya kamu lucu, masa hanya karena itu jadi murung gini sih? Kan masih bisa besok nginepnya.” Ujar Jea sembari mengelus punggung tangan Jaehyun.
Jaehyun menghela nafas kasar. “Aku pasti nggak bisa tidur malam ini.” Jaehyun cemberut karena malam ini ia tidur sendirian.
“Pulang kak, kasihan bunda udah nunggu di rumah.” Jaehyun mengangguk dengan berat hati.
Cup
Jaehyun mengecup kening Jea. “Aku pulang ya, tidurnya jangan kemalaman, jangan begadang hanya karena nonton drakor.”
Jea tersenyum sembari mengangkat tangan kanannya membentuk hormat. “Ay ay captain.” Jea menyengir membuat Jaehyun tidak tahan untuk tidak mencubit pipinya.
“Selamat malam, cantik.”
Jea menahan senyumnya, oke sepertinya malam ini ia akan bermimpi sangat indah.
###
-To be continued-
Hshs baper nda?
Kalau baper, sengaja sih hehehe. Biar kita baper bersama.
I hope you like it.
Lanjut?
![](https://img.wattpad.com/cover/261112886-288-k252475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
男友 | Jung Jaehyun
Random[ SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AKUN AUTHOR DULU BARU BISA BACA ] ❝Cake red velvet itu seperti kamu. Manis.❞