Guys, jangan lupa vote dan komennya!
~Happy reading~
Love u
____
____
Seyra menyusuri koridor sekolah dengan langkah pelan menuju perpustakaan sekolah. Ia tersenyum tipis melihat beberapa siswa saling berbicara dan tertawa entah membicarakan apa, mereka terlihat cerah dan bewarna. Kehidupan sekolah memang sangat menyenangkan bagi yang beruntung. di Sekolah kita bisa menemukan sahabat yang mungkin akan selamanya, cinta yang mungkin akan berakhir manis atau menjadi kenangan indah, semua kisah remaja yang penuh warna akan banyak kita dapatkan di Sekolah.
Tapi, sekali lagi semua itu bagi yang beruntung. Tidak sedikit orang yang menganggap sekolah adalah tempat yang menakutkan. Terutama bagi orang yang menjadi korban double standar yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Percaya tidak percaya perbandingan dan pengucilan itu selalu ada. Ketika yang pintar akan selalu berada di atas angin dan yang bodoh akan selalu ditinggalkan.
Dan masalah standar fisik yang juga selalu menjadi ketakutan bagi setiap orang, terkhususnya kepada wanita yang selalu sensitif menggenai penampilan. Di kehidupan sebelumnya, ketika menginjak bangku SMA ia selalu menyadari perlakuan timpang yang sering terjadi di sekolah. Seperti kepada mereka yang cantik akan selalu diutamakan, bisa melakukan apapun yang mereka inginkan, mempunyai banyak teman dan selalu dimaklumkan meskipun bodoh. Sementara untuk orang yang tidak cantik apalagi tidak mempunyai otak pintar, sedikit banyaknya akan merasakan perlakuan yang berbeda dari sekitarnya, contoh kecilnya ya dikucilkan.
Hidup memang seperti itu, terkadang tidak adil. Maka dari itu, jika tidak ingin kecewa, jangan sekali-kali menggantungkan apapun kepada orang lain.
"Seyra!"
Seyra menoleh ketika mendengar panggilan itu, ternyata Adam. Cowok itu tersenyum lebar lalu berlari kecil ke arahnya.
"Hai, Dam. Gue kira siapa." tutur Seyra sambil melanjutkan langkah dengan Adam yang berjalan di sampingnya.
Adam mengulum bibir canggung, "Lo mau kemana, Sey?" tanyanya.
"Perpustakan, lo?"
Adam terlihat diam sejenak kemudian mengangguk. "Kebetulan gue juga mau kesana." jawab Adam.
Seyra melirik cowok di sampingnya tidak yakin, "Mau baca buku?" tanya Seyra.
"Iya." Adam menjawab cepat tanpa berpikir.
Seyra menaikan alisnya mendengar jawaban Adam,"Lo yakin?" Seyra menatap penampilan cowok itu yang masih mengenakan baju basket. Jelas-jelas Adam terlihat seperti baru saja selesai latihan.
Raut wajah Adam terlihat bingung ketika mendengar tanggapan Seyra, tapi sedetik kemudian telinganya memerah setelah menyadari arah tatapan Seyra, rasanya dia ingin membenturkan kepalanya sendiri. Kenapa otaknya selalu berjalan lemot saat berhadapan dengan gadis itu, orang bodoh mana yang mau membaca buku di perpustakaan dengan pakaian seperti ini dan peluh yang masih membanjiri dahinya. "M-Maksud gue ... ke perpus mau ketemu Pak Joko," Adam sengaja menyebutkan nama penjaga perpustakaan untuk dijadikan alibi. "Iya ... Pak Joko, gue ada perlu sama dia." ucapnya lagi, dia kemudian memalingkan wajahnya sambil meringis menghindari tatapan Seyra. Berharap gadis itu tidak menyadari kebohongannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/248136342-288-k179662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Seyra! Antagonist Girl [End]
Teen FictionSEGERA TERBIT! _____ Kana Nadhira adalah seorang mahasiswa hukum semester lima yang dikenal sebagai gadis pemalas, jutek, nyeplos dan bodo amatan. Suatu hari kajadian aneh menimpanya, semua ini bermula ketika Kana mengalami kecelakaan tragis dan tib...