Hallo apa kabar?
Absen dulu yuk! Siapa yang udah nunggu cerita ini, cung!
Maaf ya aku up nya lama karena lagi mabok tugas banyak banget😭 Sebenarnya ini jga belum ada mood buat up, tapi karena udah banyak bngt yang nagih jadi aku sempetin buat ngetik.
Baca ulang part sebelumnya aja ya kalo udah lupa sama jalan ceritanya hehe
Happy reading guys!
Tandai typo juga ya:)
_____
"PUAS KALIAN SEMUA!"
Teriakan Maddy membuat semua orang yang ada di sini membeku. Gadis itu menatap teman-teman sekolahnya dengan air mata menggenang di pelupuk matanya. "Kalian dengar kan? Orang yang baru aja kalian perlakuin kaya sampah ini nggak salah, sahabat gue nggak salah apapun!" sentaknya.
Mereka semua hanya terdiam dengan kepala tertunduk.
Kemudian Maddy menatap Mentari tajam. "Lo---dasar manusia nggak tau diri! Bahkan sampah pun masih lebih bagus dari lo, Mentari!" Sejak awal dia tidak pernah menyukai Mentari, bukan karna gadis itu adalah orang yang dibenci Seyra, tapi entah mengapa setiap melihat gelagat Mentari ... semuanya terasa tidak benar di matanya.
Dan sekarang terbukti.
Brian berdiri termenung melihat bagaimana Maddy begitu marah dengan semua ini. Saat tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan iris cokelat gadis itu, seketika itu juga hatinya tenggelam melihat pancaran kebencian yang diberikan Maddy kepadanya.
Sementara Mentari tidak mempunyai kata apapun untuk menanggapi cacian Maddy. Perlahan dia melihat sekelilingnya dengan wajah pucat, tangannya saling meremas ketakutan. Dia tidak pernah menyangka akan menjadi seperti ini, seharusnya Seyra yang berada di posisi ini bukan dirinya.
Sorot matanya mendingin ketika melihat seorang lelaki berjalan memasuki krumunan. Tangan Mentari mengepal kuat dan tanpa berpikir lagi dia melangkah cepat ke arah lelaki itu.
"Semua ini pasti ulah kamu!" jerit Mentari menatap lelaki itu berkaca-kaca. "Kamu yang ngasih rekaman itu sama Gina kan!" desisnya marah.
Lelaki itu menatap Mentari dengan sorot mata tajam.
"Kak Kevin, jawab! Semua ini rencana kamu buat hancurin aku kan," tuntut Mentari mencengkram lengan lelaki itu kuat. "Selama ini kamu selalu anc---"
Brugh!
Perkataan Mentari terputus ketika merasakan tubuhnya terdorong yang menyebabkan dirinya tersungkur jatuh. Kevin yang melakukan hal itu, semua orang tentu saja terkejut terutama Brian, Bimo, dan Gara yang tercengang. Untuk pertama kalinya mereka memelihat Kevin begitu kasar kepada seorang gadis.
Mentari mengerang sakit, dia mendongak dan saat itu juga langsung mendapatkan tatapan mengerikan dari Kevin.
Kevin mengusap tidak suka sentuhan Mentari di lengannya. Dia membungkuk lebih dekat dan berkata. "Gue nggak pernah main-main sama ucapan gue, tapi sayangnya lo malah main-main sama gue," bisiknya tenang, namun tatapannya terlihat sangat aneh. "Sekarang, nikmatin sedikit apa yang gue kasih buat lo," lanjut Kevin menarik sudut bibirnya, menyeringai samar, sebelum kemudian kembali menegakkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Seyra! Antagonist Girl [End]
Teen FictionSEGERA TERBIT! _____ Kana Nadhira adalah seorang mahasiswa hukum semester lima yang dikenal sebagai gadis pemalas, jutek, nyeplos dan bodo amatan. Suatu hari kajadian aneh menimpanya, semua ini bermula ketika Kana mengalami kecelakaan tragis dan tib...