Bagian 5

139K 20.4K 1.7K
                                    


Love to hate me - Blackpink

Happy reading guys

Love u

_____________

Seyra tidak menyangka di hari pertamanya masuk ia akan disuguhkan drama romantis antara pemeran utama wanita dan pria. Ia kembali menyuap baksonya sambil menyaksikan bagaimana Gara dengan kerennya mengulurkan tangan pada Mentari yang masih duduk tergeletak di lantai.

Apakah setiap pemeran utama wanita harus selemah itu? Seyra bingung, padahalkan kalau jatuh tinggal bangun lagi apa susahnya. Tidak tahukah mental lemah Mentari malah semakin membuat orang ingin menggertaknya. Mungkin kejadian ini bagian dari alur novel, Seyra tidak terlalu mengingat jelas apakah ada adegan seperti ini, tapi memang adegan-adegan seperti ini sudah sangat familiar pada sebuah cerita novel dan film.

"Bangun." Gara mengulurkan tangannya dengan wajah datar membuat suasana kantin kembali hening.

Mentari menatap cowok itu dengan mata berkaca-kaca dan bibir pucat. ragu dan takut tergambar jelas di wajahnya namun setelah meyakinkan diri, Mentari menyambut uluran tangan Gara dengan tangannya yang gemetar.

"M-Makasih.." Ucap Mentari pelan setelah berhasil berdiri.

Gara diam lalu tiba-tiba membuka jaket yang dikenakannya, dipasangkan jaket itu pada Mentari yang bajunya penuh tumpahan juss. "Kenapa bisa jatuh." Tanya Gara dengan suara serak.

Mentari menunduk tapi tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia tidak menyangka Gara akan membantunya. Mereka memang berpacaran tapi itu hanya sebuah kesepakatan.

"Mentari." Panggil Gara dingin. Tapi gadis itu masih belum menjawab. Cowok itu menghela napas menatap sekitar lalu berkata. "Kalian semua yang tadi jadiin pacar gue bahan bercandaan, maju!" Mata Gara menyorot tajam membuat merinding seisi kantin.

Tidak ada yang berani bersuara.

Siapa yang mau berurusan dengan Gara selain Seyra. Cowok itu tidak terlalu banyak omong tapi sekali bertindak bisa membuat siapapun mengkerut bagai semut. Kekejaman Gara sudah terkenal di dalam sekolah maupun luar sekolah bahkan guru pun angkat tangan dan tidak mau berurusan dengan anak pemilik sekolah ini.

"Maju atau mati." Semua orang menahan napas mendengar itu.

Gara menoleh ke samping kirinya. Matanya menajam melihat gadis yang masih sibuk dengan makanan seolah tidak perduli dengan sekelilingnya.

Seyra. Gara tahu pasti gadis itu dalangnya yang membuat Mentari seperti ini. Dia melangkah mendekati Seyra seperti singa yang sedang mengincar mangsanya.

"Gue tahu ini pasti ulah lo."

Seyra baru saja ingin menyuap baksonya namun terhenti ketika mendengar suara itu. Ia mendongak dan sedikit terkejut melihat Gara berdiri di sampingnya, sejak kapan cowok itu disana? Seyra tidak terlalu mendengar apa yang diucapkan Gara.

"Lo ngomong apa?" Seyra bertanya santai.

"Nggak usah pura-pura!" Sentak Gara. "Lo pasti yang buat Mentari jatuh." Tudingnya dengan mata berkilat tajam.

Anjir! Cowok ini datang-datang langsung menuduhnya. "Maksud lo apaan sih!" Kan jadi ikut ngegas. Dari tadi Seyra hanya makan selain itu ia belum melakukan apapun.

Gara melempar mangkuk bakso milik Seyra kencang hingga isinya berserakan di lantai dan menimbulkan suara bising. "Lo itu sampah! Lo pikir dengan ngelakuin hal kaya gini bakal bikin gue balik suka sama lo, jangan mimpi!" Suara Gara menggema kejam. "Sekali lagi lo ngelakuin hal ini sama pacar gue, lo tahu akibatnya." Ancaman Gara membuat siapapun bergetar.

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang