21

9 3 0
                                    

setelah membaca rentetan notifikasi pada benda pipih tersebut Carissa kala ia melihat banyak nya notifikasi ia melihat salah satu notifikasi pesan dari salah satu rumah sakit umum menyatakan bahwa:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah membaca rentetan notifikasi pada benda pipih tersebut Carissa
kala ia melihat banyak nya notifikasi ia melihat salah satu notifikasi pesan dari salah satu rumah sakit umum menyatakan bahwa:

Rumah sakit Umum Cahaya Ilahi
"selamat pagi nona Carissa kami dari pihak rumah sakit umum cahaya ilahi ingin memberikan kabar bahwa telah terjadi kecelakaan kereta kepada saudara Aiden dan juga putrinya Cindy , mereka berdua telah meninggal di tempat kejadian kami selaku pihak rumah sakit ingin mengucapkan turut berdukacita atas kepergian saudara dan saudari nona "

tubuh Carissa menegang seketika membaca pesan tersebut. Senyuman nya lenyap seketika. Tak jauh dari pesan tersebut persis dibawahnya terdapat pesan dari Tante Raisa

Tante Raisa
"yak jalang sialan apa kau puas suamiku dan putri ku mati kecelakaan , pasti ini ulah ilmu hitam yang kau anut itu , yak dasar penyihir murahan!"

terkejut dengan pesan tersebut? tentu saja , ingin rasanya Carissa membalas pesan yang berisi cacian itu dengan cacian dan hujatan balik , kesal karena sembarangan menuduh dan merendahkanya , namun Carissa paham bahwa perempuan tersebut sedang dalam keadaan terpukul saat ini.

Carissa menghela nafasnya berat mendengar berita yang baru saja ia dapati, dibalik bahagia dan cerahnya hari ini harus ada kabar duka menyelimuti nya.

Fathan yang melihat keadaan Carissa yang berubah seketika membuatnya penasaran.

"yak , tiang hijau kau kenapa?"
Tanya Fathan dengan nada pongah nya , dia sedikit tidak bukan sedikit tapi sangat gengsi untuk bertanya menggunakan nada lembut kepada Carissa.

Carissa menoleh melihat sumber suara, matanya berkaca-kaca membendung air mata yang perlahan mulai menetes membasahi pipinya.

"ya, tak perlu menangis terharu aku hanya bertanya ? , kenapa kau sesenang itu ?" bangga Fathan belum ngetahui penyebab si gadis menangis.

"a..a.ayah , than.."
Lirih Carissa yang membuat Fathan merubah ekspresi sombong nya menjadi bingung.

"Ayah kamu kenapa hijau?"
Tanya Fathan semakin penasaran

" a..aayah sudah pergi bertemu tuhan" Ungkap Carissa kepada Fathan dengan berat.

Rafi yang mendengar percakapan mereka berdua segera menghampiri Carissa lalu menepuk nepuk pelan punggung Carissa yang tinggi .

"Heh Rapi ngak boleh gitu dia ngak lagi keselek!" tegur Fathan melihat aksi Rafi.

Rafi hanya beistigfar dalam hati melihat betapa polos temannya itu.

"si rapi mah modus itu Car jangan Mau dia udah ta'aruf lho Car sama perempuan lain."
celoteh Fathan.

"Sini than aku tepok dengkul kamu biar otak kamu bekerja sedikit"
geram Rafi pada Fathan.

akhirnya mereka bertiga menunggu di lobby gedung dalam keadaan hening setelah perdebatan Fathan yang tidak mau suasana tersulut oleh kesedihan

akhirnya mereka bertiga menunggu di lobby gedung dalam keadaan hening setelah perdebatan Fathan yang tidak mau suasana tersulut oleh kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUNGUT CORPORATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang