53 - Egois Keduanya

4.6K 310 11
                                    

##BAB-53. EGOIS KEDUANYA

Fian yang dalam rencana awal memiliki tugas menghantarkan Fina dan Laura ke Rumah Sakit, tergantikan oleh Figo karena kepulangan Figo yang mendadak. Figo meminta Fian untuk menjaga dan menemani Flora serta memberikan kabar kepada Figo tentang keadaan Flora selagi dirinya tidak ada di samping Flora dalam beberapa jam kedepan.

Melihat Flora menangis meraung seperti itu, membuat Figo tidak tega. Figo mengerti apa yang dirasakan oleh Flora, yaitu bahwa Flora  merindukan Figo karena mereka sudah lama tidak bertemu. Tetapi apa boleh buat, kehadiran Figo disamping Laura saat ini juga tidak kalah penting.

Saat ini, Figo tidak mau memikirkan tentang pacar Laura yang tidak diketahui kabarnya. Memikirkan Dika hanya akan menyulut emosinya disaat dirinya sedang tidak stabil memikirkan keadaan saat ini. Walaupun kalau berkaca dari masa lalu, apa yang dilakukan Dika hampir sama dengan yang Figo lakukan dulu, tetapi tetap Figo merasa kalau tindakan Dika tidak bisa Ia beri toleransi.

Didalam ruangan, Figo dan Fina dengan setia menemani Laura. Laura tampak kelelehan menunggu waktu melahirkan tiba, belum lagi rasa sakit yang semakin menjadi terasa pada perut Laura.

"Lau mau aku bantu apa gitu nggak? atau kamu mau makan apa?" Kata Figo menawarkan dirinya karena tidak tega melihat Laura menahan sakit.

"Tolong elusin punggung aku aja." Kata Laura menyampaikan keinginannya.

Fina melihat pemandangan di depan matanya sambil mengelus perutnya. Walaupun Fina pernah melahirkan sebelumnya, tetapi Fina belum memiliki pengalaman tentang sakitnya menunggu proses pembukaan jalan lahir. Flora Ia lahirkan secara caesar, Fina hanya tau rasanya dibius dan Ia masih inget bagaimana dinginnya ruang operasi saat itu.

***

Waktu persalinan pun tiba, Figo dan Fina menunggu di luar ruangan sambil memanjatkan doa untuk keselamatan Laura dan bayi yang dilahirkannya.

Laura tidak mau ditemani. Padahal tadi Figo sudah memaksa untuk memperbolehkan dirinya menemani Laura selama proses persalinan. Figo tau kalau Laura sangat membutuhkan dirinya disana, setidaknya hanya untuk memberi semangat atau menggenggam tangan, tetapi Laura tetap bersikeras menolak kehadiran Figo. 

Waktu berjalan terasa lama dibandingkan biasanya. Figo tidak bisa tenang menantikan proses persalinan Laura.

Figo berjalan ke kanan dan ke kiri di ruangan yang sama karena merasa gelisah. Bukan hanya memikirkan keselamatan Laura dan bayinya, tetapi Figo juga memikirkan Flora yang Ia tinggal dalam keadaan sedih dan rindu.

"Go, kamu engga pusing bolak-balik kaya gitu?" Tanya Fina yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik suaminya yang tidak bisa diam di satu tempat.

"Pertama udah pasti karena Laura belum selesai-selesai persalinannya, kedua ya karena aku kepikiran Rara. Nggak tega juga aku lihat dia sampe kaya tadi nangisnya." Jawab Figo yang tersirat kepanikan di dalam nada bicaranya.

Figo amat sangat lemah kalau tentang Flora. Flora mendiaminya sebentar saja rasanya Figo rela menukarkan apapun yang dia miliki untuk menuruti kemauan Flora. Tapi sayangnya selama ini yang Flora inginkan bukan materi yang Ia miliki, tetapi kehadiran Figo. 

Hal itu sangat sulit sampai saat ini Figo lakukan, Figo lebih sering minta maaf dibandingkan dengan memberikan kemauan Flora itu. 

"Kamu video call aja ke Dezfo atau Kak Fian buat ngobrol sama Rara. Siapa tau kamu jadi lebih tenang setelah tau kabar dia." Fina memberikan usul dengan harapan membantu Figo.

"Video call malah buat Flora semakin mau ketemu aku, yang ada nanti dia nangis lagi." Jawab Figo sedikit frustrasi.

"Coba aja dulu Go, siapa tau dia juga seneng kamu call." Fina masih kekeuh dengan usulannya.

BABY FROM FIRST LOVE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang