60 - Semangat Rara

3.7K 291 13
                                    

##BAB-60. SEMANGAT RARA

Figo menarik napas dan menghembuskan napasnya secara perlahan. Ia tidak boleh terlihat tidak baik-baik saja saat Flora melihat dirinya. Tujuannya adalah memberikan semangat untuk Flora supaya anak itu lebih tenang dan tidak terlalu takut pada operasinya.

Ia harus percaya kalau Fina dan anaknya akan baik-baik saja. Dokter dan tenaga medis lainnya pasti akan memberikan usaha maksimalnya untuk menyelamatkan anak dan istrinya itu.

Hari ini harus menjadi hari yang baru, lembaran baru, untuk keluarga kecilnya. Figo tidak akan sanggup jika harus kehilangan semuanya di hari yang sama.

Tidak, seharusnya nasib hidupnya tidak akan seburuk itu.

Belum sampai pintu ruangan itu terbuka, Dezfo sudah lebih dulu melarang dirinya masuk.

Semua orang sudah tau bagaimana kondisi Fina yang sedang berjuang saat ini, tapi mereka harus bisa tetap tegar dan tidak menunjukan kawatiran mereka karena ada persaaan Flora yang harus mereka jaga.

Tidak ada yang bisa dan sanggup menjelaskan kondisi Fina apalagi kepada Flora, jadi mereka sepakat untuk tidak memberitahu dan lebih fokus membuat Flora semangat dan tidak takut pada operasi yang sebentar lagi akan dilakukan.

"Ngapain Lo kesini, Hah?" Cegah Dezfo dengan berbisik saat menyambut Figo dengan nada yang tidak bersahabat sebelum Figo masuk ke dalam ruangan.

"Gue mau ketemu Flora." Figo sudah malas kalau harus menanggapi emosi Dezfo saat ini. Figo hanya ingin bertemu dengan Flora karena mereka sudah lama tidak bertemu.

"Gabisa, Flora engga boleh ketemu sama Lo." Balas Dezfo yang tidak ditanggapi oleh Fian. Rasa kesal Dezfo memang sangat tinggi jika melihat wajah Figo yang sudah berkali kali menyakiti hati Fina.

Figo mendorong tubuh Dezfo dengan kuat agar pintu ruangat dapat dibuka, tetapi Dezfo menahan dirinya dengan lebih kuat supaya jangan terbuka pintu itu.

"Flora nanti operasi, Dez. Gue harus ketemu dia. Lo bisa jangan cari masalah baru di situasi kaya gini nggak?" Kata Figo dengan nada dinginnya karena Ia merasa menghadapi emosi Dezfo sangat membuang waktu. Toh, dirinya sudah dipukul oleh Delfa sebelumnya.

Setidaknya, sudah ada pelajaran yang Ia dapat dari tindakannya yang dinilai salah itu.

"Flora!" Panggilnya dengan sengaja ia menggunakan nada yang tinggi. Figo modal percaya saja kalau Flora mengharapkan kehadirannya walaupun Ia sudah tampak melupakannya.

Walaupun Figo sendiri tidak tau apakah kehadirannya berpengaruh atau tidak dengan proses operasi Flora nanti, tetapi setidaknya Figo ingin melihat Flora dan ingin mendengar suara Flora saat ini.

"Papa!" Teriakan Flora dari dalam ruangan setelah mendengar suara Figo yang memanggilnya.

Figo tersenyum dan hatinya menghangat. Sambutan yang sangat Figo rindukan dan Figo bersyukur karena dirinya masih bisa mendengar suara itu. Figo tetaplah satu-satunya sosok papa di hidup Flora. Bagaimanapun anak itu merasa kesal, kecewa, ataupun marah, saat ini dirinya lebih membutuhkan kehadiran Figo dibandingkan mementingkan hal lainnya.

Dengan kata lain, masih ada hari lain untuk membahas permasalahannya dengan Figo.

"Tuh denger sendiri kan? dia mau ketemu sama gue." Kata Figo sambil mendorong tubuh Dezfo lebih kuat dan terbukalan pintu ruangan tersebut untuk Figo.

Saat Figo masuk, Flora langsung terduduk dan menyambutnya dengan girang. Flora sangat senang bertemu Figo saat ini. Flora tersenyum sambil menampilkan jejeran gigi susu yang masih rapi.

"Papa, Rara kangen banget." Flora memeluk Figo dengan erat sampai Figo pun merasakan bagaimana kerinduan Flora kepada dirinya.

"Ra, kok matanya bengkak banget, pasti nangis terus ya kamu." Kata Figo saat menatap wajah anaknya.

BABY FROM FIRST LOVE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang