🎑Special Chapter🐼

414 26 4
                                    

'Prang'

"Aku menyerah," ujar Tenten.

"Aku juga," kata Ino.

Memasak adalah kegiatan yang paling mereka hindari. Namun, gadis yang baru menikah satu bulan bernama Temari Saba——Nara, sudah 'memaksa' tiga gadis ini menemaninya memasak di akhir pekan.

Meski sudah menikah, Temari tetap memilih menjadi wanita karier daripada ibu rumah tangga.

Hanya Sakura sepertinya yang biasa saja dengan kegiatan memasak ini.

Keributan di dapur sudah timbul saja. Padahal belum sampai lima belas menit. Pasalnya, Ino dan Tenten terbiasa berbicara sambil melakukan sesuatu. Karena membicarakan sesuatu yang membuat Ino kesal, Ino langsung melempar ayam mentah ke dalam panci berisi minyak panas.

Alhasil, minyak itu terciprat mengenai Tenten, Temari, dan Ino. Sakura? Justru ia yang menyelamatkan nyawa tiga gadis dengan masa depan cerahnya. Yaitu, mematikan kompor dengan cepat.

"Sudahlah, jangan bertengkar! Sebaiknya, kita bereskan kekacauan ini dan masakan yang jadi beberapa saja," nasihat Sakura bijak.

Ino hanya mengangguk pasrah. Di akhir pekan seperti ini, Shikamaru biasanya tidak di rumah. Mungkin tertidur di kantor ... lagi.

"Temari, suamimu di mana?" tanya Sakura.

"Dia lembur, mungkin ketiduran lagi di kantor," santai Temari.

"Jika Sai seperti itu, mungkin aku akan mencurigainya dan menyeretnya pulang."

"Wuuu, mengerikan. Memang kau pikir wanita bodoh mana selain aku yang mau dengan nanas busuk itu?" tanya Temari. Ia sedikit terkekeh.

Tenten dan Sakura saling melirik mengingat kejadian masa sekolah mereka. "Lalu, siapa yang saling berebut Shikamaru dulu?" tanya Sakura.

"Kalau tidak salah Temari Sabaku No dengan Ino Yamanaka," kata Tenten.

Kedua gadis itu tertawa melihat wajah kesal Ino dan ekspresi sweatdrop Temari. "Tenten-Neji-Sakura, what a romantic triangle love," ucap Ino.

Tenten merasa tersinggung. Oiya, bicara soal Neji, ia sudah menghindari Neji selama tiga bulan mungkin sejak pertemuan tempo hari di mana Neji memberikannya cincin.

Terlebih melamarnya di tempat pesta pernikahan Shikamaru dan Temari. Memalukan juga kalau diingat. Namun, sudahlah. Ia menghindari Neji juga karena masih malu dan canggung. Aneh saja, orang yang benar-benar ingin kau lupakan, jauhi, tetapi masih kau cintai tiba-tiba kembali dan melamarmu setelah drama yang berjalan hampir tujuh tahun lamanya.

Ternyata banyak kesalahpahaman di antara mereka. Jadi, begitulah. Tenten merasa malu dan canggung. Neji? Dengan tidak pekanya, ia mengabaikan gadis itu.

"Yak! Sampai kapan kau akan menghindari Neji?" tanya Sakura.

Tenten berpikir sejenak. "Sampai dia menyadari kalau aku menghindarinya," kata Tenten santai.

• • •

Hari bekerja lagi.

Ino sudah menikah dan dia masih bekerja di kantor ini hanya demi menemani sahabatnya dan tidak jadi ke Hokaido bersama Sai. Tenten hanya masa bodo, yang penting ia punya teman.

The Reason Of Love (2) [Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang