Seorang gadis terlihat sedang tertidur pulas tanpa peduli bahwa pagi telah tiba. Alarm telah berbunyi menandakan bahwa ia harus bangun. Bangun dari tidurnya dan memulai hari.
'Drtttt ... Drttt ... Drttt ....'
"Hm, dengan Tenten Sarutobi di sini."
"Kau masih tidur, Ten?!" teriak orang di seberang sana.
"Nee-chan? Tidak, aku sudah bangun," ujar Tenten. Matanya yang tadinya terpejam mendadak terbuka lebar dengan wajah yang sudah segar.
"Kapan kau pulang? Kaa-chan menanyakanmu. Lagipula, sebentar lagi aku akan menikah dengan tunanganku."
"Kapan-kapan! Aku pasti pulang. Untuk membakar hotel beserta tamu undangan dan pengantinnya."
"Sial! Sudahlah, aku harus bekerja. Selamat bekerja, Nona Muda Sarutobi!"
"Baiklah, Mantan Pacar Itachi dan Calon Nyonya Otsutsuki Utakata."
"Jangan begitu! Kau membuatku merasa lebih tua dari Anata-ku."
"Kau itu memang lebih tua dua tahun darinya. Lagipula, dia itu seumuran denganku."
"Perlukah aku menyindir masalahmu? Kau pikir aku tidak tahu?"
"Tahu dari Ino?"
Tut ... Tut ... Tut ...
"Sialan!" Tenten langsung melanjutkan tidurnya. Namun, ia baru ingat jika hari ini dia bekerja. Tenten segera bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Ia bekerja di Galeri Seni Futuristic Fantasy. Galeri seni ini adalah milik seorang berkebangsaan Jepang dan memiliki darah Korea. Namanya adalah Akioshi atau Cha Ye Joon.
Akioshi mendirikan galeri seni yang menerima banyak lukisan baru setiap tahunnya dari generasi muda yang kreatif agar para penikmat seni juga bisa merasakan dunia baru yang lebih berwarna. Galeri seni ini juga terkadang mewawancarai beberapa pelukis terkenal dan memajang karya seni tersebut di galeri seni ini.
Karena itu Tenten tertarik dengan galeri seni ini. Ia bahkan berusaha mati-matian agar bisa bekerja di sana. Tak disangka, Ino adalah salah satu pimpinan di sana. Karena Akioshi adalah sepupu jauhnya.
Tahun ini, mereka akan membuat pameran seni besar-besaran seperti tahun kemarin. Kali ini, pelaksanaan pameran seni ini bertepatan di kota tempat Tenten berdiri sekarang, Tokyo. Sebenarnya, hasil rapat awal adalah di Kirigakure. Namun, dengan tegas beberapa kolega yang mensponsori pameran ini menolak dan memilih di Tokyo.
Kali ini, pameran seni ini adalah pameran lukisan bertema salju. Kebetulan sekali, Tenten bekerja di bagian ini. Tenten bertugas untuk menilai dan memilih karya seni lukis mana yang akan dipajang.
Sementara, beberapa dari teman satu kantornya, ada yang membuat brosur pameran, ada yang membuat banner pendaftaran bagi orang yang ingin mengirimkan karya seni lukisnya, dan ada pula yang bersiap untuk menyiapkan proposal wawancara dengan beberapa pelukis ternama.
Tenten kini masih santai karena banner untuk yang ingin mengirimkan karya seninya masih belum jadi. Jadwalnya hari ini adalah mewawancarai salah satu pelukis dari Sunagakure bernama Pakura.
Kini, Tenten sedang dalam perjalanan menuju Sunagakure. Karena Pakura sedang tidak bisa keluar kota, oleh karena itu Tenten yang ke Sunagakure.
Menaiki keret seperti ini membuat Tenten bosan dan mengecek email dari akun untuk pekerjaannya. Terdapat banyak email masuk untuk proposal periklanan.
Namun, di antara sebagian email itu, maaih tersimpan beberapa email dari Neji Hyuga, mantan kekasihnya.
Pesan 1 tahun lalu
Dari: Neji Hyuga (nejixxxhyuu@xxxxx.ccc)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Of Love (2) [Fanfic]
Fiksi PenggemarTittle: The Reason Of Love (2) Genre: Romance, Love, Hurt, Sad, Drama, Fanfiction Disclaimer: Masashi Kishimoto Pairing: NejiTen By: @Lia_CherryBlossom Describe: Lima tahun menjalin hubungan bukanlah waktu yang sebentar. Butuh keyakinan dan kekuatan...