Chapter 11: Karena Bumi Masih Berputar

279 25 8
                                    

"Mau ke mana, Ten?" tanya Chouji.

Suara Chouji membuat semua pandangan semua orang tertuju pada Tenten. Dapat terlihat jelas matanya yang memerah seolah menahan tangisan kemarahan dan kekecewaan.

"Ada apa denganmu?" tanya Temari.

"Tidak apa. Aku baru teringat tadi ada-"

"O, pekerjaan dari kantor? Itu sudah aku kerjakan untukmu," dusta Ino. Temari yang paham kode dari Ino langsung mengangguk dan beroura-pura percaya.

Tenten kemudian tersenyum dan berkata, "Benarkah?"

Ia kembali duduk di antara Neji dan Ino.

"Mendoku-"

"Berhenti berkata itu, Shikamaru!" teriak Naruto jengkel.

Mereka hanya mengobrol ringan. Kali ini, Tenten berusaha turut serta dalam perbincangan tersebut agar ia bisa mengabaikan Neji. Sekarang, Neji yang merasa terabaikan. Padahal dia sendiri tidak berbicara.

"Katakan, siapa pria yang kemarin kalian temui, Temari, Ino!" teriak Tenten berapi-api. Ia tampak antusias dengan Sakura. Tentu saja, perawakan pria yang ditemui Temari dan Ino adalah perawakan dari seorang arti tampan ternama.

Temannya Sai. Kebetulan.

Dan lagi, Ino adalah penggemar berat orang tersebut yang membuat Sai cemburu. Tenten tertawa kencang sambil berkata, "Aish, bisakah kalian tidak membicarakan yang namanya pasangan sehari saja?"

Itu tanpa sengaja keluar dari mulutnya. Namun, masih dengan nada bercanda yang terdengar lucu.

Shikamaru, Naruto, dan Kiba kemudian langsung tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Tenten yang mereka rasa tidak masuk akal. Padahal sebenarnya jodohnya ada di sebelahnya. Setidaknya itu bagi Shikamaru. Namun, tidak bagi Tenten.

"Jodohmu ada di sebelah," kata Shikamaru.

"Balikan saja kalian," kata Naruto tanpa rasa berdosa.

"Kalian yang menikah atau aku nikahkan Neji dengan Akamaru?" ejek Kiba.

Temari hanya menjitak Kiba yang kebetulan berada di sebelahnya. Perkataan Kiba memang lucu baginya hingga ia geram jika tidak menjitak Kiba.

Neji?

Diam. Ia lelah.

Bukan masalah Orochimaru yang memaksanya seperti ini. Masalah paling besar ada di dalam dirinya. Baginya, tidak ada cinta yang pernah timbul dulu. Namun, sebagai alibi, ia meyakinkan dirinya sendiri mengenai Orochimaru.

Padahal, entahlah. Antara perasaan itu sudah padam atau hatinya tidak membiarkan meluapkan rasa itu.

Ia ingin menjauh, tetapi yang ada hanya rindu.

Ia egois dan selalu menyalahkan Tenten, tetapi ia tidak bisa berhenti mendekat.

Ia ingin menyakiti, tetapi yang ada adalah mencintai.

Ia merasa mulai tidak mencintai gadis itu, tetapi ada sesuatu yang menghalangi perasaannya meluap. Ia tidak tahu apa itu.

Ia bahkan lupa satu hal berharga yang harus ia ketahui karena ia sendiri yang mengatakannya. Aku benar-benar berharap dia menyadarinya sebelum terlambat. Kalian pasti juga ingin tahu apa itu, bukan? Tidak sepertinya.

Bahkan, orang yang mengalaminya saja tidak ingin mengetahui hal apa yang membuat ia mati rasa seperti ini. Bagaimana aku dan kamu yang hanya sebatas bagian dari dunia yang menikmati kisahnya ingin mengetahuinya?

Ia jengkel sekarang. Ia ingin melampiaskan amarah kepada orang sekitarnya, tetapi ia tahan.

"Ayo kita mengenang masa sekolah!" teriak Naruto.

The Reason Of Love (2) [Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang