Third Person's
Seokjin menatap langit-langit yang putih dan bersih itu sambil menunggu pria berambut mint hijau kembali, tetapi yang mengejutkan, dia mendengar ketukan yang sedikit membuatnya terkejut.
"Hyung? Kau di dalam? Sarapan sudah siap" Sebuah suara memanggil dari luar.
Seokjin mencoba untuk berdiri, ingin membuka pintu kamar tetapi dia tidak bisa berjalan dengan baik, itu akan membuat nya merasa lebih pusing dan selain itu, pria berambut mint itu menyuruhnya untuk tidak ketahuan kan?
"hey, apa yang kau lakukan di depan kamarku?" Seokjin mendengar suara serak yang dikenalnya di luar.
"Ah, kupikir kau ada di sana. Kenapa terkunci, hyung?"
"Ti-tidak apa-apa, Pergilah makan dulu. Aku akan bergabung nanti. aku mau mandi." Seokjin mendengar beberapa langkah kaki sampai pintu didepannya terbuka, pria berambut mint itu mengunci pintu secepat yang dia bisa.
Dia menghela nafas lega, Pria bernama yoongi itu langsung berjalan. Merangkak di tempat tidur, berbaring di samping bocah lelaki itu.
"Berapa usia mu?"
"15."
"Terlalu muda. Tapi sangat cantik."
Seokjin bisa merasakan pipinya terbakar, kali ini bukan karena demamnya. Dia tidak tahu kenapa ...
"B-bolehkah aku bertanya padamu juga?" Seokjin berkata, berusaha keras untuk tidak gugup.
"Kamu baru saja bertanya, bodoh." Jari pria itu menjentik dahi Seokjin. Menyebabkan dia sedikit berkata 'aw'.
"Tidak, tidak. Maksudku, aku hanya ingin bertanya siapa namamu?" Dia bertanya dengan manis, tidak sadar kan bahwa dirinya terlalu manis???
"Yoongi. Min Yoongi. Panggil aku Hyung, karena kamu 5 tahun lebih muda dariku." Pria itu- Yoongi, dengan dingin menjawab.
"oh. jadi kamu 20. Yoongi?" Dia dengan polos bertanya.
"PANGGIL AKU HYUNG BOCAH."
"U-uhm, maaf, Yoongi-hyung. Aku hanya. Aku tidak suka memanggil siapa pun hyung 'terutama, seseorang yang baru saja kutemui." Seokjin mengusap bagian belakang lehernya dengan malu-malu. merasa sangat canggung.
"Apa kamu lapar?" Yoongi bertanya, jelas mengubah topik pembicaraan.
"Tidak. Aku kenyang, aku baik-baik saja. Hyung." Seokjin memberi Yoongi senyuman untuk meyakinkan nya. Tapi perutnya tiba-tiba keroncongan, berasa dia mengkhianati dirinya sendiri.
"Kau tidak bisa minum obat tanpa makan. Tunggu saja di sini. aku akan membawakanmu makanan." Yoongi kemudian berdiri dari tempat tidur, meninggalkan Seokjin lagi.
"Kenapa kamu selalu mengkhianatiku??" Seokjin bertanya pada perutnya, seolah perutnya bisa menjawab. "Aku membencimu." Dia cemberut, imut."Tapi aku bercanda! Hehe." Seokjin diam-diam terkikik.
Seokjin teringat pujian yang dikatakan Yoongi kepadanya, “Terlalu muda, tapi sangat cantik.” Tapi dia laki-laki. Apakah memanggilnya cantik itu bagus? Bukankah seharusnya dia tampan?
Seokjin menggelengkan kepalanya tiba-tiba, menghilangkan pikiran dari kepalanya juga. Kembali ke apa yang dia lakukan beberapa waktu yang lalu, dia menatap langit-langit putih lagi, menunggu pria berambut hijau mint, Yoongi, kembali.
[Sudah di revisi]
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG [Jin x BTS] ✓
Fanfiction"ʜʏᴜɴɢ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀʟɪɴɢ ᴋᴀᴍᴜ ꜱᴜᴋᴀ?" ʜᴏꜱᴇᴏᴋ ʙᴇʀᴛᴀɴʏᴀ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇɴʏᴜᴍ ᴋʜᴀꜱ ɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ--" ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ, ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴜʟᴀɪ ᴍᴇᴍᴇʟᴜᴋ ᴅɪʀɪɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴏʀᴀɴɢ." ʟᴀɴᴊᴜᴛɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴇɴɢʜᴇʟᴀ ɴᴀꜰᴀꜱ. "ᴋᴀᴍᴜ ɢᴀ ʙɪꜱᴀ ᴍ...