hai
🍁
"Aku akan memperkenalkanmu pada semua temanku dan bersikap lah seolah-olah kamu baru mengenalku, dan kita partner tugas. Oke?" Jungkook menginstruksikan Seokjin yang mengangguk gugup. "Jangan khawatir, aku tahu Yoongi-hyung dan Taehyung akan bertingkah seperti mereka tidak mengenalmu juga."
Seokjin dan Jungkook mulai berjalan, menutup kamar Jungkook. Mereka menuju ruang makan.
"Ehem" Jungkook berpura-pura batuk untuk mendapatkan perhatian semua orang. temannya menoleh ke arah mereka, terutama ke Seokjin.
Mata Yoongi dan Taehyung melebar. Tidak menyangka bahwa Jungkook akan menjadi teman sekelas yang Seokjin bicarakan saat chat mereka.
"Hei, manis." Jimin memberi Seokjin seringai khasnya, membuat yang lebih muda tersentak, membuat dirinya kesulitan bernapas atau mungkin Seokjin hanya melebih-lebihkan.
"Oke, jadi kenalin ini Seokjin. partnerku untuk tugas sekolah kita. Dia akan tinggal di sini sampai besok, boleh?" Jungkook memperkenalkan Seokjin.
"Tentu saja, dia bisa tidur di kamarku." Namjoon berkata dengan genit. "Denganku tentunya." tambah nya
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. "Astaga, hyung. Dia 4 tahun lebih muda darimu, bagaimana kamu bisa menggodanya seperti itu?" Kata Jungkook sambil mengernyitkan dahi.
"Usia tidak masalah, kan Seokjin?" Yoongi tiba-tiba bertanya, dan tiba-tiba tersenyum manis pada Seokjin.
"Y-ya, hyung." Jawab Seokjin malu-malu.
Seokjin bertanya pada dirinya sendiri mengapa mereka seperti itu padanya. Mereka laki-laki kan? kenapa mereka seperti menyukai ku? Tapi apakah mereka benar-benar...?
"Apa boleh laki-laki suka sama laki??" Seokjin bertanya dengan rasa ingin tahu, alisnya berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat dalam.
"Kenapa tidak??. Lihat dirimu, kamu cantik, siapa yang tidak mau berkencan denganmu?" Hoseok menjawab, tersenyum cerah.
"O-oh, oke.."
"kalian berdua duduk dan makanlah."🍁🍁
Makan malam sudah selesai, Seokjin bersikeras untuk membantu Jimin dan Hoseok membersihkan meja makan dan juga piringnya.
"Seokjin-ah, tidak apa-apa jika aku memanggilmu Jinnie, bukan?" Jimin bertanya pada Seokjin dengan manis, dan mendapat anggukan dari yang lebih muda.
"boleh hyung." Seokjin terkekeh. Dia berpikir bahwa julukan itu lucu jadi dia tersanjung.
"Kamu sangat imut!" Jimin memeluk yang lebih muda dengan erat dan dia memeluk kembali, dengan nyaman merasakan tubuh hangat Jimin ke dalam tubuhnya. "Aku ingin sekali berpelukan denganmu sepanjang hari, kamu sangat imut. dan nyaman buat dipekuk!" ucap jimin. Dia tidak punya rencana untuk melepaskan Seokjin dari pelukannya, dia menyukai perasaan itu.
"Ya Tuhan, Park Jimin. Apa kau melecehkan Jin?" Hoseok tiba-tiba muncul sambil memegang lap untuk membersihkan meja.
"Tidak, hyung. Astaga! Kami berpelukan!""Bolehkah aku bergabung?" tanya Hoseok. Sebelum Jimin bisa bereaksi, Seokjin sudah mengatakan 'Ya' jadilah mereka berpelukan. "heleh modus" Jimin bersorak sarkastik.
"Apa yang terjadi di sini?" Namjoon juga masuk ke dapur, dia menyerobot ikut memeluk seokjin
yg lain hanya pasrah.heh penyet seokjinnya astagaa ToT
tidah ada yg tau, bahwa Jungkook, Yoongi, dan Taehyung memperhatikan mereka yang semakin dekat dengan Seokjin, mata mereka memanas dan jantung mereka berdegup kencang.Tidak tahu mengapa dan bagaimana.
Mungkin mereka cemburu? Atau mungkin mereka hanya bersikap protektif. Siapa tahu? Mereka tahu, aku juga. WKWK
"Seokjin, ke kamarku, SEKARANG." Perintah Jungkook, yang berjalan melewati mereka dan pergi ke kamarnya.Seokjin menelan ludah dengan kasar dia tidak tahu kenapa. Dia merasa gugup tapi dia tidak tahu kenapa. Namjoon, Jimin, dan Hoseok hanya memberinya senyuman lalu melepaskannya.
Dia perlahan berjalan ke kamar Jungkook, antara gugup, dan senang. Dia perlahan membuka pintu, masuk lalu menutup pintu.
"Kunci pintunya." Perintah Jungkook dan Seokjin melakukannya. "Kemari." Jungkook menepuk ranjang di samping tempat tidur menyuruhnya untuk berbaring, dan Seokjin melakukan apa yang diperintahkan Jungkook lagi.Saat Seokjin sudah berbaring di samping Jungkook. Dia mengarahkan anak laki-laki itu lagi, "Apa kamu tahu apa itu ciuman?" Jungkook mengangkat alis dan yang lebih muda mengangguk, menelan ludah. "Lakukan padaku dan aku akan memberitahumu apa itu dick." Dia memerintahkan yang lebih muda.
Seokjin tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia mencium pipinya? atau apa dahinya? apa hidungnya? Atau.. Seokjin dengan sadar menatap bibir Jungkook.
Jungkook memperhatikan seokjin yang diam saja, tanpa babibu Dia mencium bibir Seokjin sambil menjilatnya, yang bisa dilakukan Seokjin hanyalah membiarkan Jungkook melakukan apapun yang dia mau.
Saat Jungkook sudah puas.Dia menyeringai ke Seokjin, "Apa kamu sangat ingin mengetahuinya?" Seokjin mengangguk.
Tangannya meraba-raba tubuh Seokjin hingga mencapai selangkangannya, itu membuat Seokjin menelan ludah dengan susah payah. Jungkook menepuk" Seokjin.jr yang masih tertutup celana. seketika Seokjin merasa lemah dan aneh, lutut dan kakinya berubah menjadi geli. Dia mengerang polos, merasakan kenikmatan yang Jungkook berikan padanya.cuma di tepuk aja dah gini_-
"Ini dick." Bisik Jungkook dingin ke telinga Seokjin dan Seokjin tidak bisa menjawab karena dia sibuk mengerang.Jungkook berhenti, membuat Seokjin mengerang frustasi. "H-hyung!" Dia merengek tapi Jungkook hanya menggelengkan kepalanya dan terkekeh.
"Tidak, Seokjin. Kita akan mengerjakan proyek kita, kan?"
"Eh.. ya.. benar."
bye_-
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG [Jin x BTS] ✓
Fanfiction"ʜʏᴜɴɢ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀʟɪɴɢ ᴋᴀᴍᴜ ꜱᴜᴋᴀ?" ʜᴏꜱᴇᴏᴋ ʙᴇʀᴛᴀɴʏᴀ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇɴʏᴜᴍ ᴋʜᴀꜱ ɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ--" ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ, ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴜʟᴀɪ ᴍᴇᴍᴇʟᴜᴋ ᴅɪʀɪɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴏʀᴀɴɢ." ʟᴀɴᴊᴜᴛɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴇɴɢʜᴇʟᴀ ɴᴀꜰᴀꜱ. "ᴋᴀᴍᴜ ɢᴀ ʙɪꜱᴀ ᴍ...