Seokjin Pov
Aku mencoba untuk mencari tahu perasaanku. Aku mencoba untuk mengetahui siapa yang benar-benar kucintai. Aku mencoba. tapi aku tidak bisa merasakan apa-apa. Percikan, rona merah, kupu-kupu. Aku tidak bisa merasakan semuanya lagi.
Apakah aku sudah mati rasa? atau bodoh? Apa yang harus ku lakukan sekarang?
Aku mencium Hoseok-hyung, tapi aku tidak merasakan apa-apa. Aku juga mencium Jimin-hyung dan aku juga tidak merasakan apa-apa. Tae-hyung memelukku tadi malam dan jantungku berdetak kencang selama beberapa detik.
Aku tidak tahu bagaimana dan mengapa. tapi Namjoon-hyung membuatku merasa panas setiap kali dia ada meskipun dia tidak melakukan apa-apa. Aku akan gila, tolong aku.
Jungkook-hyung. Aku tidak tahu- Aku tidak merasakan apa-apa?
Dan Yoongi-hyung, hyung pertama yang kutemui. Hyung pertama yang mengajariku hal-hal yang tidak aku ketahui (walaupun agak tidak pantas dan salah) aku tetap menghargainya. Hyung pertama yang bilang aku cantik. hyung pertama yang paling menghargai keberadaanku.
Dia membuatku merasa bahwa aku adalah berkah dalam hidupnya, yah, semua orang membuatku merasakan itu, tapi aku tahu bahwa Yoongi-hyung sangat menginginkanku. Aku tidak tahu apakah dia mencintaiku tapi aku tahu dia tidak membenciku.
Mereka menangis. Mereka semua menangis karena perubahanku sebelumnya. Dan sekarang aku ingin tahu siapa yang benar-benar kucintai. Aku mencintai mereka semua tapi aku sedang berbicara tentang CINTA-- seperti cinta. Tidak secara platonis.
"HYUNG!!!" teriakku, melompat ke tempat mereka duduk sambil menonton film.
Hoseok-hyung membelai rambutku sambil tersenyum, "Ada apa, Jinnie?"
"Aku ingin bicara dengan Jimin hyung besok, lalu Hoseok hyung keesokan harinya, lalu Tae hyung setelah Hoseok hyung, lalu Namjoon hyung keesokan harinya, lalu Jungkook hyung tepat di hari ulang tahunku, dan Yoongi hyung setelah hari ulang tahunku."
"Untuk apa? Jungkook di hari ulang tahunmu? Kenapa hanya dia?" Jimin-hyung cemberut yang membuatku mencubit pipinya yang halus.
"Itu rahasia, hyung!" kataku, masih mencubit pipinya yang imut dan sekarang merona. "Kau terlihat seperti bayi, hyung."
"skuurlah, ku pikir kamu akan mengatakan 'dick'. Aku hampir terkena serangan jantung." Dia meletakkan tangannya di dada sambil bernapas cepat. Aku hanya tertawa melihat kelucuan hyung.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku sekarang?" Aku membalikkan punggungku untuk melihat Jungkook-hyung berdiri di belakang kami dengan sebuah apel di tangannya. "Dan kenapa Yoongi-hyung yang terakhir?" Dia bertanya dengan alis berkerut tapi kemudian. dia menyeringai. "Hmmn.. kurasa aku tahu itu." Dia bersenandung, dia masih menyeringai tapi suaranya terdengar sedih atau mungkin, itu hanya perasaan ku.
Apa maksudnya, dia tahu itu?
"Jinnie." Namjoon-hyung memanggilku jadi aku menatapnya sambil tersenyum. "Nyanyikan aku untuk tidur nanti, ya?"
"Aku sangat bersedia melakukannya, hyung." Aku langsung menjawab, mendapatkan senyum lebar dari Namjoon-hyung dengan lesung pipitnya yang terlihat.
Tolong bimbing aku dengan keputusan ku. hati ku tidak bisa memutuskan.
tolong bantu Jinnie readers nim 🙇🙇
ada book baru, judulnya Mr.Arrogant
cast Taehyung
cek profil ku ya
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG [Jin x BTS] ✓
Fanfiction"ʜʏᴜɴɢ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀʟɪɴɢ ᴋᴀᴍᴜ ꜱᴜᴋᴀ?" ʜᴏꜱᴇᴏᴋ ʙᴇʀᴛᴀɴʏᴀ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇɴʏᴜᴍ ᴋʜᴀꜱ ɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ--" ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ꜱᴇᴏᴋᴊɪɴ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ, ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴜʟᴀɪ ᴍᴇᴍᴇʟᴜᴋ ᴅɪʀɪɴʏᴀ. "ᴀᴋᴜ ꜱᴜᴋᴀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴏʀᴀɴɢ." ʟᴀɴᴊᴜᴛɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜʏᴜɴɢ-ɴʏᴀ ᴍᴇɴɢʜᴇʟᴀ ɴᴀꜰᴀꜱ. "ᴋᴀᴍᴜ ɢᴀ ʙɪꜱᴀ ᴍ...