Hangyul may be a lil bit ooc, so yeah haha.
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.{ 𝙻𝚎𝚎 𝙷𝚊𝚗𝚐𝚢𝚞𝚕 - 𝙷𝚎𝚊𝚛𝚝𝚋𝚛𝚎𝚊𝚔]
Kamu melangkahkan kakimu dengan perasaan senang yang membuncah, kamu menebar senyum kepada setiap orang yang melintas di hadapanmu. Kamu memeluk erat kotak bekal yang terbalut kain berwarna violet. Kamu ingin memberikan bekal ini ke pujaan hatimu, Lee Hangyul. Kamu tetap bersikeras melakukan itu walau kamu tahu ini akan berakhir seperti apa.𝘍𝘓𝘈𝘚𝘏𝘉𝘈𝘊𝘒 !
"Hangyul-ah~ aku membawakan sesuatu untukmu" Kamu menyembulkan kepalamu dari balik pintu gimnasium, mencari dimana keberadaan Hangyul
Kamu melihat Hangyul yang sedang mengobrol dengan teman - temannya, salah satu temannya pun mengetahui keberadaan dirimu. Ia segera memberi tahu Hangyul agar lelaki itu segera menghampirimu.
Hangyul berdecak kesal sembari menatap figurmu yang sedang berdiri di balik pintu, dengan langkah berat ia menghampirimu.
"Ada apa lagi?" Hangyul menyilangkan kedua tangannya di depan dada
"Ah ini ! Aku membawakan bekal untukmu" Kamu menyodorkan bekal yang kamu siapkan sedari tadi, aroma harum menguar dari sana
"Tch" Hangyul mengambil bekal itu lalu pergi
Hati mu berdenyut nyeri saat melihat Hangyul memberikan bekal itu untuk temannya alih - alih memakannya seorang diri, ia malah mengambil snack dari seorang penggemarnya.
Tanpa kamu sadari setetes air mata terjatuh di pipimu, buru - buru kamu mengusapnya menggunakan punggung tanganmu.
Dengan pandangan menunduk, kamu pun pergi dari sana.
────────────────────────────
Kamu menonton pertandingan basket Hangyul dengan sangat bersemangat, kamu meneriakkan namanya dengan sangat kencang yang membuat ia dan teman se-timnya menengok ke arahmu.
Hangyul berdecak kesal lalu menatapmu tajam, ia merasa bahwa kamu telah mempermalukannya di depan umum. Ia menghiraukanmu dan melanjutkan pertandingan basketnya.
"Pfft, haha, liat gadis itu. Ia berusaha menyemangati Hangyul tapi malah di hiraukan"
"Lagipula apa yang Hangyul harapkan darinya, wajahnya tak begitu cantik"
"Ia terlihat seperti jalang karena terus meminta perhatian Hangyul"
"Hangyul lebih cocok bersamaku daripada gadis naif itu'
Lagi, lagi dan lagi hatimu berdenyut sakit, kamu tak bisa membendung air matamu lagi. Kamu segera bangkit lalu berlari ke kamar mandi. Duduk seorang diri dan menangis di dalam sana.
Setelah menghabiskan waktu selama setengah jam, kamu mencuci muka dan berusaha memperbaiki penampilanmu. Kamu menghela nafas dan menguatkan dirimu sendiri. Jika Hangyul tetap bersikap seperti ini, maka kamu akan menyerah. Kamu terlalu lelah dengan semua ini.
~ time skip ~
"Hangyul-ah! Aku membawakan makanan dan minuman kesukaanmu" Kamu menyunggingkan senyum manis ke arah Hangyul yang tengah tertawa bersama teman - temannya
Ia mengalihkan pandangannya kepadamu, menatap tajam dirimu yang tengah menghampiri dirinya.
Kamu sangat senang saat melihat Hangyul berjalan mendekatimu, kamu pikir ia mulai menerima keberadaanmu, namun ternyata kamu salah.
Ia mengambil bekal itu, membukanya, lalu melemparkan isi bekalnya ke wajahmu. Setelah selesai, ia menarik pergelangan tanganmu dan melemparmu ke lantai gimnasium.
Kamu terlalu shock dengan apa yang tengah terjadi sekarang, bahkan kamu tak sadar bahwa air matamu sedang mengalir dengan deras.
"H- hangyul!" Yohan berusaha menghentikan perlakuan temannya yang sudah kelewatan, ia menatap iba dirimu yang terlihat sangat menyedihkan
Hangyul menarik rambut pony-tale mu, lalu berkata. "Sudah berapa kali ku bilang jika aku tak butuh bekal menjijikanmu ini hah? Kau terlihat sangat rendahan saat mencoba menarik perhatianku, kau tahu? Jangan dekati aku lagi atau aku akan menghabisimu, dasar gadis tak berguna"
Seluruh tubuhmu bergetar karena perasaan malu dan sedih yang bercampur, kamu bangkit lalu berusaha menyunggingkan senyum walau kelihatannya tidak mungkin.
"A- ahaha, iya b- baiklah. Aku tak akan mengganggumu lagi, permisi" Kamu menundukan kepalamu lalu pergi menjauh dari sana
Yohan menarik kerah Hangyul. "Kau keterlaluan brengsek ! Tak seharusnya kau melakukan itu padanya, aku yakin kau akan menyesal nanti kawan"
Hangyul menyingkirkan tangan Hangyul dengan kasar lalu menyisir rambutnya ke belakang. "Aku tak akan menyesali apapun, lagipula pasti ia akan kembali melakukan itu lagi"
────────────────────────────
2 𝘞𝘌𝘌𝘒𝘚 𝘓𝘈𝘛𝘌𝘙
Kamu benar - benar menjauhi Hangyul sekarang, kamu selalu menghindari Hangyul saat kamu berpas - pasan dengannya. Bahkan kamu tak mau berada satu ruangan bersama dirinya.
Kepribadianmu berubah 180°, tak ada lagi (Y/N) yang manis dan pemalu. Sekarang kamu hanyalah gadis pendiam yang tidak memiliki emosi.
Hangyul berdiri di ujung koridor, berpikir bahwa kamu akan menghampiri dan menggodanya lagi. Namun pikirannya salah, kamu hanya berjalan melewatinya. Hangyul tertegun saat melihat netra hitammu yang terlihat sangat kosong.
Hangyul berusaha berbicara padamu, berusaha mengembalikkan mu seperti dulu lagi.
Pada akhirnya kamu berbalik lalu menghampirinya, raut wajah Hangyul terlihat senang, namun itu tak bertahan lama.
"Apa yang kau harapkan? Kau berharap bahwa aku kembali membawakan bekal dan mengikutimu kemanapun kau pergi? Tch, (Y/N) yang dulu sudah mati. Sekarang hanya ada aku, lagipula bukankah ini yang kau inginkan, Lee Hangyul?"
Kamu beranjak pergi, meninggalkan Hangyul di koridor yang gelap seorang diri. Kedua tangan lelaki itu mengepal, penyesalan perlahan - lahan tumbuh di dalam dirinya. Ia sangat ingin merengkuh tubuhmu dan mengucapkan beribu - ribu maaf. Namun sepertinya sekarang sudah terlambat.
Hangyul tak akan pernah mendapatkan gadisnya itu, karena Hangyul tau, kaca yang retak tak akan bisa kembali sempurna seperti dulu.
TBC 。 。 。
Aku up ini karena iseng doang si haha, ga tau nyambung atau ngga. Tapi yaudah lah ya
Jangan lupa vote + comment
see you in the next chapter
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐗1 𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑
Fanfiction❝𝙔- 𝙔𝙊𝙐'𝙍𝙀 𝙊𝙐𝙍𝙎, 𝙍𝙄𝙂𝙃𝙏?❞ ⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉ 𝙅𝙪𝙨𝙩 𝙖 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙩𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚 𝙜𝙞𝙧𝙡 𝙣𝙖𝙢𝙚𝙙, (𝙔/𝙉) 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙩𝙝𝙚 𝙗𝙤𝙮 𝙜𝙧𝙤𝙪𝙥 𝙣𝙖𝙢𝙚𝙙 𝙓1. 𝙒𝙝𝙖𝙩 𝙞𝙩 𝙬𝙞𝙡𝙡 𝙗𝙚 𝙡𝙞𝙠𝙚...