𓍯 ͎ˊ˗ ‌⇢ 𝐊𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐢𝐧𝐡𝐞𝐞 ─ 𝗕𝗶𝗴 𝗕𝗮𝗯𝘆

1.2K 143 6
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ 𝙼𝚒𝚗𝚑𝚎𝚎 - 𝙱𝚒𝚐 𝙱𝚊𝚋𝚢 ]

Kamu menghela nafas lelah karena tingkah aneh Minhee hari ini. Sesekali ia merengek dan terus menempel padamu namun selang beberapa menit kemudian dia pergi seakan-akan tak terjadi apa-apa. Kamu berpikir, apa mungkin Minhee mengidap bipolar? Kamu menggelengkan kepalamu, itu tidak mungkin.

Akhir-akhir ini kamu selalu saja bergelung dengan tugas-tugasmu sehingga sangat jarang untuk bisa menghabiskan waktu bersama Minhee. Pagi hari kamu sudah pergi ke kampus dan pulang larut saat Minhee sudah tertidur, pernah sekali kamu melihat Minhee yang tertidur lelap dengan wajah kesal tercetak jelas diwajahnya. Dahinya berkerut dan bibirnya mengerucut.

Sebenarnya kamu tahu jika Minhee sangat haus akan perhatianmu, namun pria itu terlalu malu untuk mengungkapkannya secara terang-terangan. Namun kamu tak menggubrisnya karena takut jika itu hanyalah ekspektasimu.

"(Y/N)--" Ucapan Minhee terpotong dengan deringan ponsel yang cukup keras. Kamu yang sedang menulis langsung berhenti dan mengangkat panggilan itu.

Minhee terbelalak tak percaya, dan dengan sekejap wajahnya berubah kesal. Dahinya berkerut dengan mata tajam yang menusuk langsung ke arah ponsel yang sedang kamu pegang seakan-akan sedang memperingati sang penelpon untuk segera mematikan panggilannya.

Jika tatapan bisa membunuh, mungkin ponsel itu sudah meledak sedari tadi. Minhee berdecih sembari memukul bantal dengan kepalan tangannya, ia kembali merengek lalu menendang-nendang selimut tebal yang ada diatas ranjang hingga terjatuh ke lantai.

"Ah, begitu rupanya. Baiklah aku akan menemuimu di perpustakaan esok pagi. Mhm, bye Hangyul"

Mata Minhee sontak memicing, siapa pria yang kamu sebut tadi? Hangyul? Siapa dia, berani-beraninya ia mengganggu momennya dengan gadis tercintanya.

Kamu mengarahkan pandanganmu pada Minhee yang sedang mematung. Bola matamu menatap bingung figurnya yang terduduk tegap dengan tangan yang mencengkram erat bantal putih itu.

"Hey Minhee, what's wrong? Are you okay?" Kamu melambaikan telapak tanganmu didepan wajahnya. Sontak Minhee langsung tersadar lalu membuang pandangan sembari mengusap gugup tengkuk lehernya

"I-i'm okay, d-don't worry about me. Just... j-just continue finished your work"

"Err... okay..." Kamu kembali melanjutkan pekerjaanmu yang tertunda

Minhee hanya menghela nafas dan mengacak rambutnya dengan kesal. Kapan kamu akan menyelesaikan tugas-tugasmu? Sudah lebih dari 3 hari ia tak bisa bermanja-manja padamu. Jika boleh membakar tugas-tugas sialan itu, ia sudah melakukannya dari awal. Sayangnya ia tidak bisa, ia tak mau membuatmu marah dan membuatnya tak mendapatkan waktu cuddlenya lebih lama lagi.

Pada akhirnya Minhee hanya berbaring sembari memeluk bantalnya dengan erat hingga ia terlelap.

────────────────────────────

"Akhirnya..." Kamu meregangkan tubuhmu dan menghela nafas lega saat mendengar sendi-sendimu berbunyi akibat mengerjakan tugas selama seharian penuh

𝐗1 𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang