FAKBOY BUCIN

1.

1. Fakboy mah bebas

Sinar matahari yang menembus jendela kamar bernuansa abu-abu milik seorang cowok itu menyilau terang hingga membuat sang empu terusik.

Haruto mengerjapkan matanya karna terusik sinar yang membuat matanya silau itu. Dia melihat jam di hp nya, ternyata sudah jam 6 pagi. Dengan segera ia mengambil handuk nya dan berjalan menuju kamar mandi.

🦋🦋🦋🦋

Seorang cowok menggunakan baju seragam putih abu itu berjalan menuruni tangga dengan tas yang tersampir di bahu nya.

"Eh udah bangun lo ka" ucap seorang perempuan yang sedang memakan sandwich nya. Watanabe Zyuzu, adik nya Haruto.

Haruto berdehem. "Udah lah de, lo ga liat gue ada disini?" Haruto mendudukan dirinya di kursi meja makan dengan sebal.

Zyu tertawa pelan. Haruto yang melihatnya pun berkerut bingung, adik nya ini kenapa? tiba-tiba ketawa. Memang nya apa yang lucu?

"De, lo sehat?" tanya Haruto.

Zyu menghentikan tawanya. Melirik kearah kakaknya dengan muka datar.
"Sehat"

"Lah terus tiba-tiba ketawa gitu?"

"Kenapa emangnya? masalah buat lo?"

"Serah" Haruto memilih menghabiskan sandwichnya dari pada harus berdebat dengan adik laknat nya ini, harus ekstra sabar.

Oh iya, ortu mereka lagi di Jepang ya gaes. Jadi dirumah ini cuma ada mereka berdua, karna pembantu dirumahnya pun ikut dengan mamah papahnya.

Haruto bangkit dari kursinya dan mengambil kunci motor sport nya, dia sudah janji akan menjemput cewe baru nya itu.

"Gue nebeng lo ya ka" ucap Zyu selesai menghabiskan sarapannya.

"Ga, gue mau jemput cewe baru gue. Lo bawa mobil aja sana" kata cowok itu dengan kaki yang berlutut membenarkan tali sepatunya yang panjang sebelah.

Zyu langsung mendatarkan wajahnya lagi, dia sangat kesal jika kakaknya sudah membicarakan pacar baru atau cewek baru nya itu.

Bukannya Zyu ikut campur urusan percintaan kakaknya, dia hanya mau kakaknya berhenti gonta-ganti cewek, dan stay di satu cewek. Itu saja.

Dalam hati, dia memaki cewek yang telah membuat Haruto jadi fakboy begini.

Tanpa sepatah katapun Zyu langsung mengambil kunci mobil dan berjalan menuju garasi.

Haruto terkekeh pelan, dia sangat tau kalo adiknya ini berubah menjadi dingin jika dia sudah membahas pacar-pacarnya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kebiasaan, pergi gak pamit dulu"

Haruto tiba disekolahnya dengan membonceng seorang cewek berkacamata dengan rambut digerai dan rok yang sedikit pendek.

Selesai memarkirkan motornya, dia membukakan helm sang pacar.

"Makasih sayang" ucap Tasya dengan senyum manisnya.

Tasya itu pacar barunya Haruto. Walaupun dia pakai kacamata bukannya dia cupu, tapi hanya untuk fashion saja, tiap hari kacamatanya beda warna terus.