2. Dia lagi.
Happy Reading..
***
Siang ini suasana di kantin sangat ramai. Jesslyn dan Jihan bingung mau duduk dimana, karena semua meja disana sudah penuh oleh manusia.
Jihan menengok ke arah Jesslyn yang berada disampingnya. "Gimana Jes? apa kita balik ke kelas aja ya".
"Kita cari lagi aja, siapa tau masih ada yang kosong" ucap Jesslyn sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin.
Dan yap! Dia menemukan 1 meja kosong di pojok sana. Jesslyn segera memegang tangan Jihan dan membawanya pergi ke meja yang ada di pojok itu.
Jihan terperangah kaget. "Eh lo mau bawa gue kemana"
"Ada meja kosong tuh disana" ucapnya menunjuk meja itu.
Menghentikan jalannya, Jihan menahan tangan Jesslyn yang ingin melangkah kesana.
"Bentar Jes" ucap Jihan.
Jesslyn mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa Ji?"
"Kita balik ke kelas aja yu!" ajaknya hendak memutar balikan badan menuju kelas.
"Loh, kan itu masih ada meja yang kosong" heran Jesslyn.
"Itu punya anak pemilik sekolah ini Jes. Jadi gaboleh ada yang duduk dan makan disana selain dia dan teman-temannya" jelasnya.
Jesslyn tak percaya dengan itu. Menurutnya di sekolah ini dia bayar, jadi buat apa harus nurut dengan anak pemilik sekolah?
"Bodo amat gue mau duduk disana aja, udah laper" ucapnya menuju meja itu dan meninggalkan Jihan yang melotot ke arahnya.
Mau tak mau Jihan pun harus mengikuti Jesslyn, dia kan anak baru. Jadi takut terjadi apa-apa jika tidak ditemani.
Setelah sampai di meja pojok. Jeje duduk di salah satu kursi. Jihan pun menarik kursi yang ada disebelah Jeje.
"Lo mau makan apa? biar gue aja yang pesenin sekalian" tanya Jihan.
"Bakso aja sama es teh manis satu" jawabnya dengan memberikan uang lima puluh ribu kepada Jihan.
"Oke" Jihan berjalan menuju lapak bu Lia, penjual bakso dan es teh manis di kantin.
Lagi asik-asik nya memainkan ponselnya, tiba-tiba Jesslyn terperanjak kaget saat seseorang menggebrak mejanya.
"Kata siapa lo boleh duduk disini HAH?!" tanya Haruto dengan meninggikan suaranya di akhir.
Dengan muka datarnya, Jeje menjawab "Emang kenapa? gue di sekolah ini juga bayar, jadi jangan sok berkuasa!"
Haruto terkekeh sinis "Oh berarti lo belum tau ya gue siapa?"
"Ga penting!" ketus Jesslyn.
Jihan yang baru saja berbalik membawa nampan ditangannya pun memicingkan matanya saat melihat Jesslyn yang sedang adu mulut dengan anak pemilik sekolah ini.
Tidak bisa dibiarkan. Jihan segera melangkah cepat menuju tempat mereka.
"Dasar ya lo cewe--" ucapan Haruto terpotong saat Jihan datang.
"Jes, kita pindah aja yu! nyari meja yang kosong lagi" bisiknya pelan pada Jesslyn.
Jesslyn menggelengkan kepalanya. "Ga! Kita duluan yang duduk disini, kenapa harus kita yang pindah Ji?"
Haruto duduk didepan Jesslyn. Menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Kemudian tersenyum smirk.
"Jadi, lo pilih pindah dari sini apa duduk semeja sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOY BUCIN
Teen FictionPacaran sama fakboy? Jeje tak menyangka itu akan terjadi padanya. Apalagi dia bisa membuat seorang fakboy yang tadinya selalu gonta-ganti cewek menjadi bucin hanya padanya. Ini bukan hanya tentang kebucinan seorang Haruto, tapi juga kelabilan sifat...