Maaf banyak typo:(
.
.
.Jeno menatap Haechan yang sedang membalik komik ke halaman selanjutnya. Ia seperti nya ter pesona dengan Haechan, ia tak bohong sungguh. Siapa yang bisa menolak pesona Haechan? Ia sendiri yakin Mark dan Lucas juga merasakan apa yang ia rasa. Pantas saja kaka nya menyuruh pacar cantik nya menjadi nerd, Jeno tahu sekarang alasannya karena Haechan itu memiliki pesona seperti matahari. Pesona yang bisa mendominasi siapapun.
"Eoh, kenapa kau menatap ku Jeno?"
Haechan merasakan sedari tadi Jeno menatap nya hingga jarang berkedip. Jelas ia merasa risih dan tidak enak, apalagi yang menatap adik dari pacarnya.
"Tidak Chan, emm berapa bulan kau berapa dengan kakaku?"
"Tiga tahun"
"Whatt?!!3 thn?" Itu suara Lucas, iya Lucas baru saja masuk.
"Kecilkan suara mu bodoh" Ujar Jeno.
Lucas langsung membekap mulut licinnya. Ia baru sadar jika sedang di perpustakaan.
"Ah aku pamit dulu ya ke kelas, bye Jeno bye Lucas" Haechan langsung berdiri dan meninggal Lucas serta Jeno.
Jeno dan Lucas hanya mampu tersenyum penuh arti.
.
.
.Mark, Jeno, dan Lucas kini sedang di rooftop sekolah nya. Mereka duduk menghadap pada taman sekolah dimana ada Haechan dan Taeyong yang sedang duduk serta memakan es krim. Mereka pulang sekolah tidak langsung pulang namun naik ke rooftop sekolah untuk beristirahat namun malah melihat drama picisan guru mereka.
"Jadi?" Lucas menbuka suara.
"Aku jatuh" Ujar Mark.
"Aku pun" Lanjut Mark
"Dan aku juga" Susul Lucas.
Mereka bertiga tersenyum kecut atas kebodohan nya mengikuti tentangan pacar mereka. Baru tiga hari dan Haechan sudah menguasai pikiran serta hati mereka ber tiga.
Di sisi lain Taeyong dan Haechan masih asik bersuap ria satu sama lain. Taeyong sesekali menjilati ujung bibir Haechan yang belepotan karena es krim yang kekasihnya makan.
"Ishh hyung, jangan menjilati" Haechan mencebikkan bibirnya karena ulah kekasihnya.
"Es krim bertambah 10 kali lebih manis jika di bibir mu by" Haechan hanya memutar bola mata malas.
"Hyung, kau tahu Lucas, Jeno, dan Mark. Mereka berlaku romantis padaku, sungguh aku tak menyukai nya" Keluhnya.
"Apa Bubu perlu menghajar mereka ber tiga?"
"Jangan hyung, nanti aku di kira memanfaatkan hyung karena pacar ku guru"
"Tapi kau tidak nyaman by, bilang saja pada Bubu jika mereka menganggu mu. Bubu siap 24 jam memukul mereka"
"Aishh jangan hyung, aku hanya mencintai mu sungguh. Mereka ku anggap seperti Hendery hyung dan tidak lebih"
"Baiklah hyung percaya, tapi awas kau jatuh hati pada salah satunya"
"Tidak akan. Haechan cuma milik bubu"
Haechan mencium kekasihnya, dan jelas Taeyong tidak menyia-nyiakan hal itu langsung menekan tengkuk kekasihnya untuk memperdalam ciuman nya.
Di atas rooftop terlihat tiga pemuda berwajah lesu yang tak lain Lucas, Mark, dan Jeno.
"Kau tahu, bibir Jungwoo saat ku cium itu hambar, aku yakin bibir Haechan manis. Terbukti dari Pak Taeyong yang sangat menikmati ciuman mereka"
"Bibir Jaemin juga hambar"
"Bibir Renjun juga sama"
Dan mereka kembali tersenyum kecut untuk kesekian kalinya.
.
.
.Yeri yang berdiri di balik pohon juga harus menerima pil pahit, karena melihat Taeyong dan Haechan sedang bermesraan.
Tapi ia tak kan menyerah, bukankah lebih muda merebut jalur persahabatan.
.
.
."Hyung ayo pulang" Ajak Haechan.
"Mau pulang langsung?" Haechan pun menganggukan kepalanya.
"Yaudah"
Taeyong menautan jari jari nya dengan jari si mungil, dan berjalan menuju parkiran sekolah. Ia sangat senang karena bisa menghabiskan waktu nya bersama si cantik, di lain kesibukan nya menjadi guru kadang ia jarang bisa bertemu si cantik kecuali saat mengajar tentunya.
Taeyong membukakan pintu untuk Haechan, dan segera memutari mobilnya lalu memasuki jok samping kekasihnya. Ia segera melajukan mobilnya.
"Sayang"
"Iya hyung?"
"Hyung mau bilang sesuatu"
"Serius sekali?" Haechan memiringkan kepalanya. Jarang jarang kekasih nya seperti ini.
"Hyung akan ke Amerika seminggu untuk urusan bisnis" Haechan mencebik tak suka jelas namun bagaimana lagi kalau sudah begini.
Taeyong memliki pekerjaan lain selain menjadi guru, yaitu ia CEO perusahaan besar T.H Coprn. Jangan tanya T.H itu singkatan apa, ya pasti Taeyong Haechan. Maklum Taeyong bucin.
"Gapapa kan sayang? Kalau kamu gamau nanti aku batalin bear" Taeyong mengelus pipi gembul kekasihnya.
"Gapapa kok by, tapi jangan lupa bawain oleh-oleh" Taeyong menganggukkan kepala dan tersenyum ke arah kekasihnya.
Taeyong berhenti di depan rumah megah yang jelas milik orang tua kekasihnya.
"Hyung gamau mampir?" Tanya Haechan.
"Tidak bear, kapan kapan saja. Hyung harus siap siap untuk ke Amerika malam ini"
Haechan kembali mencebikkan bibirnya nya.
"Cuma seminggu, tidak lebih" Haechan berujar.
"Iya bear, kalau kek gini hyung jadi susah ninggalin kamu" Taeyong mencubit pipi Haechan gemas.
Haechan mendorong tangan Taeyong, dan menjauh beberapa langsung.
"Pergi dulu ya bear, jaga goda cowok lain selama aku nggak ada"
"Ngawur kamu by, pergi sana"
Taeyong terkekeh pelan lalu melajukan mobilnya menjauhi pagar rumah keluarga Zhang.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Bear || Taehyuck
Short Storyketika sebuah perbandingan merubah perasaan ketiga seme idola sekolah. yang awalnya memuja kekasihnya, sekarang berganti berebut nerd sekolah.